Sunday, May 13, 2018

Jahatnya paham teroris, Indahnya Sunnah.



Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian Ustadz Abu Zubair Hawaary menerangkan sebuah hadist tentang penjelasan siapa mereka yang disebut dengan khawarij dan apa ciri yang melekat pada kelompok ini. Yang disebut sebagai khawarij oleh banyak ulama adalah mereka yang menyimpang dari jalan Ahlu Sunnah wal jamaah, mereka tidak mengikuti pendapat para ulama kibar(besar) dalam memahami agama Islam, namun mereka mengikuti syahwat dan ulama dari kalangan mereka sendiri.
Ciri yang melekat pada kelompok ini seperti disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, mereka masih muda, punya ghirah(semangat) dalam berjuang menegakkan agama sangat besar namun tidak berdasarkan kepada ilmu, dan ciri utama pada mereka adalah mudah menuduh penguasa dan pemerintah yang sah berlaku tidak adil, sebagaimana mereka juga menuduh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam berlaku tidak adil, padahal Rasulullah adalah manusia paling mulia diatas muka bumi dan tentu paling adil dalam menetapkan sesuatu, namun mereka(khawarij) ingkari karena yang dimaksudkan dengan adil hanya menurut pandangan kelompok mereka. Atas dasar membela keadilan inilah juga mudah bagi kelompok khawarij untuk melanggar syariat agama, yang lebih buruk mudah bagi mereka menumpahkan darah sesama manusia, bahkan darah seorang Muslim sekalipun, subhanaallah, padahal menumpahkan darah manusia tampa alasan Syariah hukumnya haram.
Jika mendengar kajian soal khawarij jadi ingat ketika saya ditangkap polisi dan diinterogasi selam berjam-jam dibawah lampu, saya sampai diruangan interogasi disebabkan tindakan teman-teman saya yang merusak properti milik polisi, jumlahnya mungkin ratusan juta, Alhamdulillah pernah merasakan diinterogasi sehingga mendapatkan hikmah luar biasa karena pengalaman tersebut. Disanalah saya mendapat pelajaran penting, bahwa berjuang dengan cara anarkis, frontal dan merusak ujungnya cuma kegagalan dan menjadi fitnah saja. Demikian juga yang terjadi kepada usaha orang-orang yang menegakkan agama ini dengan teror, mereka selalu menemui kegagalan dan menjadi fitnah bagi Islam secara keseluruhan, menunjukkan cara mereka sebuah kekeliruan besar.
Dan saat ini alhamdulillah mengenal Dakwah Sunnah, dimana semua tindakan terukur dengan dalil sahhih dari Alquran dan Sunnah yang sahhihah, dan cara ini lebih baik, membuat saya ikut serta dalam beberapa aksi dakwah dan sejauh ini membuahkan hasil yang sangat membahagiakan, banyak kegiatan dakwah kami berhasil mengajak banyak orang pada Islam yang sesuai kaidahnya, seperti mereka yang semula sulit membaca Alquran kemudian mampu membaca Alquran dengan lancar, banyak orang memahami agama ini dengan benar juga beberapa orang semula nkn muslim berhasil kami ajak kepada Islam, Alhamdulillah, semua berkat kemudahan yang diberikan oleh Allah Ta’ala dan usaha team dakwah kami.
Dalam sebuah hadist dikisahkan ciri yang melekat kepada pemahaman khawarij /teroris,
Dzul Khuwaishiroh mengatakan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam –yang ketika itu beliau sedang membagikan harta rampasan perang-, “berlaku adil lah wahai Rasulullah!”. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun menjawab, “celaka engkau, siapa lagi yang akan berlaku adil kalau aku tidak berlaku adil”. Melihat hal tersebut, Umar bin Khattab pun berkata, “biarkan saya membunuhnya wahai Rasulullah”. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun bersabda, “biarkan dia! Sesungguhnya dia memiliki pengikut yang sholat kalian terasa remeh dibandingkan sholatnya, puasa kalian terasa remeh dibandingkan dengan puasanya, mereka terlepas dari agama sebagaimana anak panah yang terlepas dari busurnya... - HR. Muslim, (2/743 dan 744)
Sumber referensi "Mengenal Khawarij", oleh Muhammad Singgih Pamungkas di web Muslim.or.id
Foto:kelas bacaan Al-Quran di Lapas Sarolangun Jambi.

No comments:

Post a Comment