Sunday, February 26, 2017

Harusnya Indonesia yang memberi bantuan kepada Arab Saudi.


Beberapa hari ini di hampir semua sosial media, juga media lain seperti koran dan televisi memuat kekaguman dan harapan besar yang tertuju dari rencana investasi Raja Salman di Indonesia, yang konon mencapai 7 milyar dollar. Banyak ahli ekonomi memperkirakan investasi ini dapat membantu ekonomi Indonesia yang sedang stagnan untuk bangkit lagi, semoga ini memang benar terjadi, aamiin.
Sebenarnya kalau melihat secara obyektif kedua negara, sejujurnya harus Indonesia yang memberi bantuan kepada Arab Saudi. Kenapa?, lihat saja sumber daya alam kedua negara ini sangat jauh berbeda, di Indonesia sumber dayanya sangat kaya baik didalam tanah berupa hasil pertambangan mulai batu bara, minyak bumi, timah, bahkan emas, demikian juga sumber daya alam diatas tanah, mulai kebun sawit, kebun kopi, kebun teh, kebun karet dst. Bandingkan dengan sumber daya Arab Saudi yang didalam tanah sumber daya yang terkandung hanya minyak, apalagi sumber daya alam diatas tanah sangatlah miskin, mungkin hanya kebun kurma yang ada disana yang terlihat dalam jumlah besar, saking begitu tandus tanahnya mungkin menanam pohon singkong adalah hal yang mustahil dilakukan.
Kalau ditanya kenapa kok bisa begitu?, jawabanmya mungkin karena Indonesia sistem ekonominya yang kental dengan sistem ribawi, terlihat dari akibat sistem riba ini adalah selalu adanya ancaman inflasi setiap saat, bahkan Badan Statistik Nasional sampai merasa perlu melaporkan inflasi yang terjadi di Indonesia setiap bulan ditiap provinsi. Sementara di Arab Saudi sistem ekonominya sangat sedikit mengandung sistem riba. Seperti dituturkan Ustadz Erwandi Tarmidzi, "kenapa ekonomi Arab Saudi begitu kuat meskipun dari sumber daya alamnya sangat miskin, faktor utamanya yakni mereka menjauhi sistem ekonomi ribawi dalam muamalah(transaksi) sehari-hari. Mata uangnya juga menggunakan emas berupa dinar yang nilainya cenderung stabil sepanjang masa sehingga sangat kecil terkena dampak inflasi. Sebaliknya dinegri ini meskipun kaya raya dalam sumber daya alamnya namun karena beberapa faktor membuat ekonominya terpuruk, selain faktor manusianya yang banyak melakukan korupsi, faktor utamanya yakni sistem ekonominya kental dengan sistem riba yang pada akhirnya ekonominya sulit berkembang. Maka perlu usaha menasehati pemimpin negri ini terus menerus agar meninggalkan sistem ekonomi ribawi dan menggunakan sistem ekonomi syariah, karena hanya dengan sistem ekonomi syariah yang mampu mensejahterakan umat manusia tampa akibat-akibat buruk kepada kehidupan manusia."
Sungguh benar Allah dan RasulNya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” [al-Baqarah/2 : 275]

No comments:

Post a Comment