Saturday, February 4, 2017

Cahaya itu adalah ilmu syar'i.


Saya selalu prihatin jika posting mengenai hal sesuatu hal yang umum dimasyarakat namun sejatinya jauh dari tuntunan dari Allah dan RasulNya, selalu dihujani caci maki, subhanaallah padahal apa yang saya tulis selalu didasari dalil sahhih, mungkin itu tanda redupnya ilmu agama ditengah masyarakat. Mungkin benar kata Ustadz Maududi Abdullah, "ketika Islam pertama kali diturunkan kemuka bumi ini, maka saat itulah dunia dalam keadaan terang benderang, pada saat umat ini dipimpin Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam adalah masa keemasan Islam, itulah keadaan paling terang dari yang paling terang benderang, pada saat itu sangat jelas mana jalan haq dan mana yang bathil, mana haram dan mana yang halal, mana tauhid dan mana kesyirikan, mana hidayah dan mana kesesatan dan seterusnya. Oleh karenanya Allah Azza wa Jalla jamin surga bagi siapa saja mengikuti pemahaman generasi terbaik umat ini dalam At taubah 100. Namun dijaman ini kita jauh dari masa-masa terbaik umat Islam, cahaya ini telah redup sehingga banyak diantara umat muslim sulit bagi mereka membedakan mana Sunnah dan mana bid'ah, mana hidayah dan mana kesesatan, mana halal dan mana halal, mana ketaatan dan kesesatan dan seterusnya. Bahkan banyak diantaranya hidup dalam kegelapan, dia tidak tau mana batas tanah dirinya dan batas tanah tetangganya, dia tidak tau mana istrinya dan mana istri orang lain, dia tidak tau mana perbuatan zalim dan memberi pertolongan kepada orang lain dan seterusnya, mereka hidup dalam gelap gulita, bahkan tangannya yang paling dekat dengan dirinya tidak terlihat."
Firman Allâh Azza wa Jalla :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا﴿١٧٤﴾فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَاعْتَصَمُوا بِهِ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِي رَحْمَةٍ مِنْهُ وَفَضْلٍ وَيَهْدِيهِمْ إِلَيْهِ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
Wahai manusia! Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Rabbmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (al-Qur’an).
Adapun orang-orang yang beriman kepada Allâh dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allâh akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.[An-Nisa/4:174-175]
Ketika menjelaskan ayat pertama, Syaikh Abdulmuhsin bin Abbad al-Badr hafizhahullâh mengatakan, “Dalam ayat ini terdapat pemberitahuan dari Allâh Azza wa Jalla untuk para hamba-Nya bahwa mereka telah kedatangan dalil-dalil yang pasti kebenarannya dari Allâh Azza wa Jalla yang menunjukkan rubûbiyah dan uluhiyah-Nya; kitab yang menunjukkan bahwa Dia-lah ilah yang haq yang semua jenis ibadah hanya boleh diperuntukkan kepada-Nya. Dalam ayat tersebut terdapat pemberitahuan dari Allâh Azza wa Jalla bahwa Dia telah menurunkan kepada para hamba-Nya cahaya yang terang yaitu al-Qur’an. Allâh Azza wa Jalla menurunkannya kepada Rasul-Nya. Kitab itu berisi hidayah yang menunjukkan jalan yang lurus kepada umat manusia. Kitab itu berisi hal-hal yang bisa membimbing manusia agar terselamatkan dari kegelapan menuju cahaya… Allâh Azza wa Jalla menamakan kitab yang diturunkannya itu sebagai cahaya karena kitab itu menerangi jalan yang bisa menghantarkan para hamba untuk meraih kebaikan dan keberuntungan. Diantara ayat-ayat yang Allâh Azza wa Jalla sebutkan padanya bahwa al-Qur’an itu sebagai cahaya yaitu:
Firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala:
فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنْزَلْنَا
Maka berimanlah kamu kepada Allâh dan rasul-Nya dan kepada cahaya (al-Qur’an) yang telah Kami turunkan [At-Taghâbun/64:8]
Juga dalam firman-Nya:
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا
Dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah al Kitab (al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. [Asy-Syûrâ/42:52]
Juga dalam firman-Nya:
فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung [Al-A’râf/7:157]
Sumber referensi; //almanhaj.or.id-alquran-adalah-cahaya-penerang-jalan-menuju-kebahagiaan

No comments:

Post a Comment