Tuesday, September 5, 2017

Saya terinpirasi Syaikh Bin Baz menjual buku saku.



Oleh Siswo Kusyudhanto

Beberapa waktu yang lalu saya dicemooh seseorang, karena saya rajin mengupload jualan saya yakni paket buku saku, dia berkata." kenapa gak menjual kitab-kitab besar?, kenapa malah jualan paket buku saku, apa kerennya?, anak kecil juga bisa"
Lalu saya jelaskan bahwa dengan keterbatasan ilmu saya maka saya menyamoaikan ilmu dengan menjual buku saku karya para syaikh, dan hal ini terinspirasi oleh apa yang dilakukan Syaikh Bin Baz.
Cerita dari dari Ustadz Zainal Abidin Syamsudin yang pernag belajar langsung kepada Syaikh Bin Baz, selain menceritakan kemuliaan ulama besar itu yang jarang diketahui khalayak Indonesia seperti Syaikh Bin Baz memiliki kebiasaan menjamu makan siapa saja setiap hari, hartanya banyak untuk diberikan pada para penuntut ilmu sehingga beliau memiliki hutang dimana-mana dan banyak kemuliaan lainnya, namun anehnya di negri kita beliau sering dihina dijuluki sebutan yang buruk dan seterusnya, semoga menjadi pahala bagi beliau, aamiin.
Salah satu cerita Ustadz Zainal Abidin Syamsudin yang inspiratif yakni pada suatu ketika ada seseorang yang berkata buruk tentang Syaikh Bin Baz, dia sering sampaikan kepada khalayak bahwa Syaikh Bin Baz tidak becus menulis kitab, karena dengan sebutan dan gelar mulia sebagai ulama besar justru karyanya adalah kitab-kitab kecil dan tipis. Dan cerita tentang hal ini sampai kepada Syaikh Bin Baz namun beliau tidak serta merta membalasnya. Qodarullah pada suatu saat terdengar kabar bahwa si fulan yang berkata buruk itu dikabarkan sedang jatuh sakit, kemudian sampailah kabar ini kepada Syaikh Bin Baz, maka beliau berniat menjenguk si fulan. Sesampainya di rumah si fulan itu Syaikh Bin Baz setelah mengobrol beberapa saat beliau menanyakan kebenaran tentang perkataan buruk si fulan tentang dirinya, dan sifulan membenarkan, "benar syaikh saya berkata buruk tentang anda, karena anda sebagai ulama besar, mufti kerajaan Arab Saudi kenapa justru karyanya adalah kitab-kitab kecil dan tipis?", lalu Syaikh Bin Baz menjelaskan perihal ini, " Wahai Fulan, taukah antum bahwa banyak ulama menulis kitab-kitab besar dan tebal, mungkin ada ribuan kitab seperti itu, namun sangat sedikit ulama menulis kitab yang tipis dan tidak terlalu berat dipahami oleh orang awam, padahal mereka juga membutuhkan ilmu agama ini, maka biarlah saya yang menjadi bagian dari ulama yang menulis kitab untuk orang awam." Mendengar penjelasan Syaikh si fulan baru paham latar belakang kenapa karya syaikh adalah kitab-kitab kecil dan tipis, lalu kemudian dia meminta maaf atas perkataan buruknya.

Semoga cerita ini menginpirasi, aamiin.

No comments:

Post a Comment