Tuesday, September 5, 2017

KENAPA SIH KALIAN SERING MENYAMPAIKAN PERKARA LARANGAN BID'AH?


Oleh Siswo Kusyudhanto
Sering ada pertanyaan serupa, mungkin yang bertanya merasa risih jika ada orang membahas bid'ah, karena selalu menimbulkan perdebatan panjang. Padahal sejatinya larangan melakukan amalan bid'ah adalah bagian dari agama ini, dan wajib kita pelajari dan amalkan, jika perlu sampaikan kepada orang lain agar memahaminya.
Dalam sebuah kajian Ustadz Maududi Abdullah mengatakan, " seringkali terjadi seseorang pendakwah yang menyampaikan tentang bahayanya bid'ah dituduh suka mengkafirkan dan membid'ahkan amalan orang lain, maka kita kembalikan lagi perkara ini kepada penyampai pertama tentang bahayanya bid'ah yakni Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam, ketika beliau menyampaikan larangan bid'ah dan menyebut bid'ah adalah sesat, dan tempat kesesatan dineraka, beliau melakukan hal ini bukan untuk mengkafirkan umatnya sendiri, atau bukan bertujuan membid'ahkan amalan umatnya sendiri, namun beliau tidak ingin umatnya melakukan amalanm-amalan bid'ah, karena beliau mengetahui bahwa amalan bid'ah membawa umatnya menuju jalan ke neraka. Hal tersebut beliau lakukan karena sayang umatnya, bukan karena membenci umatnya.
Demikian dengan kami, sering menyampaikan bahaya bid'ah karena kami ingin saudara kami seiman, dengan Allah yang sama dan Rasul yang sama selamat dari amalan-amalan bid'ah. Jika kami membenci pelaku bid'ah mungkin kami tidak menyampaikan tentang hal ini, kami akan biarkan saudara kami melakukan amalan-amalan bid'ah. Justru kami menyampaikan hal ini karena mencintai dan sayang pada saudara seiman."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. Muslim no. 867)

No comments:

Post a Comment