Tuesday, September 26, 2017

Ancaman bagi yang suka mengurangi timbangan.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Selalu prihatin jika membeli buah duku atau buah yang dibeli dengan cara ditimbang, sering ketika ditimbang ulang tidak sesuai dengan akad belinya, semisal saat beli judulnya 2 kg pas ditimbang ulang ternyata cuma 1,7kg, berbeda 3 ons dengan akadnya, subhanallah, si penjual ini tampa mereka sadari membahayakan dirinya sendiri, semoga mereka yang sering mengurangi timbangan diberikan hidayah oleh Allah, aamiin.
Dalam sebuah kajian Ustadz Maududi Abdullah mengatakan, "sedih kadang kita memikirkan, sering kita jumpai para pedagang di pasar-pasar atau di jalanan menjual barang dagangannya dengan cara tidak jujur, mereka mencuri timbangan dengan kenikmatan dunia sesaat, padahal Tampa sadari mereka mencampakkan diri kepada azab neraka Wail yang pedih. Padahal sudah banyak para khatib, para kyai, para ustadz, para imam dalam shalat menyampaikan ayat Muthaffifin yang merupakan ayat dimana Allah mengancam siapa saja yang mengurangi timbangan dan berbuat curang dengan azab neraka Wail, namun itu berlalu begitu saja bagi mereka, bagi para pelakunya kenikmatan dunia yang sesaat lebih diutamakan dari ancaman neraka. Berapa sih keuntungan dari mengurangi timbangan?, 500 juta?, 10 juta? 5 juta, berapapun keuntungan yang mereka dapatkan dari mengurangi timbangan dan berbuat curang tidak ada bandingnya dengan beratnya ancaman azab dari Allah Azza Wa Jalla kelak, waallahua'lam."
Allah Azza Wa Jalla berfirman :
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ﴿١﴾الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ﴿٢﴾وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ﴿٣﴾أَلَا يَظُنُّ أُولَٰئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ﴿٤﴾لِيَوْمٍ عَظِيمٍ﴿٥﴾يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu yakin bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam (QS. al-Muthaffifîn/83:1-6)
Makna muthaffifîn
Kata wail (وَيْلٌ) artinya adzab yang dahsyat di akherat. Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhuma berkata, “Itu adalah satu jurang di Jahannam, tempat mengalirnya nanah-nanah penghuni neraka.”
Sumber Referensi," Mencurangi Timbangan dan Timbangat membuat kerusakan didunia dan azab di Akhirat", oleh Ustadz Abu Minhal Lc. Di muslim.or.id

No comments:

Post a Comment