Tuesday, September 26, 2017

Islam apaan ini kok ini diharamkan itu diharamkan.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Kajian Ustadz Syafiq Reza Basalamah kemarin memberikan saya catatan penting tentang perbedaan cara beragama yang benar sesuai syariat dan mana cara beragama yang asal asalan.
Ustadz Syafiq Reza Basalamah mungkin dapat menjawab sebagian pendapat di masyarakat yang menuding dakwah Sunnah merupakan gerakan dakwah garis keras, padahal apa yang mereka dakwahkan memang sudah dijelaskan oleh Allah dan RasulNya, bagaimana cara beragama yang benar.
Ada salah satu teman mengatakan Dakwah Sunnah yang diusung para ustadz terlalu ekstrem, seperti rokok diharamkan, musik diharamkan, bersalaman dengan wanita tidak halal diharamkan, dan seterusnya. Mungkin hal demikian karena belum sampai ilmu padanya sehingga berpendapat demikian, semoga Allah mudahkan dia, aamiin.
Dalam kajian kemarin Ustadz Syafiq Reza Basalamah mengatakan, " kadang ada orang mengatakan Islam apaan ini, kok dikit-dikit diharamkan, ya memang kalau kita mengikuti syariat Allah dan RasulNya demikian, banyak peraturan yang harus diikuti. Selama kita hidup didunia akan capek oleh peraturan ini dan itu, capeeekk kita, dan memang demikian adanya bagi orang beriman, mereka yang masuk golongan Mukmin seperti orang yang sedang dipenjara di dunia, ini diharamkan itu diharamkan, sementara orang yang kafir merasa dirinya bebas melakukan apa saja, bagi orang kafir akan banyak yang dihalalkan bagi mereka, dan mereka merasa hidup disurga berkat kesenangan yang dapat diraihnya karena sangat sedikit peraturan yang diikutinya."
Dunia itu penjara bagi orang beriman. Apa maksudnya?
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ »
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 2392)
Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim menerangkan, “Orang mukmin terpenjara di dunia karena mesti menahan diri dari berbagai syahwat yang diharamkan dan dimakruhkan. Orang mukmin juga diperintah untuk melakukan ketaatan. Ketika ia mati, barulah ia rehat dari hal itu. Kemudian ia akan memperoleh apa yang telah Allah janjikan dengan kenikmatan dunia yang kekal, mendapati peristirahatan yang jauh dari sifat kurang.
Adapun orang kafir, dunia yang ia peroleh sedikit atau pun banyak, ketika ia meninggal dunia, ia akan mendapatkan azab (siksa) yang kekal abadi.”
Al-Munawi rahimahullah dalam Mirqah Al-Mafatih menjelaskan, “Dikatakan dalam penjara karena orang mukmin terhalang untuk melakukan syahwat yang diharamkan. Sedangkan keadaan orang kafir adalah sebaliknya sehingga seakan-akan ia berada di surga.”
Sumber Referensi " Dunia bagaikan Penjara bagi Orang Mukmin", oleh Ustadz Muhammad Tuasikal Msc. di rumoysho.co

No comments:

Post a Comment