Tuesday, September 27, 2016

Yakinlah Allah pemberi rezeki satu-satuNya.


Beberapa teman ketika mengenal dakwah sunnah kemudian mengetahui bahwa pekerjaan yang sedang dia jalani ternyata bertentangan dengan syariat, seperti berhubungan erat dengan riba atau dengan perkara yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya, mereka dihinggapi rasa bimbang, apakah jika dia meninggalkan pekerjaan haramnya itu ada kemungkinan mendapat penghasilan yang sama jika menekuni pekerjaan lain?. Sebagian sulit hijrah dari hal seperti itu, sebagian lagi yakin mampu hijrah dengan sepenuh hati, letaknya didalam sikap tawakal pada dirinya, banyak teman yang meninggalkan pekerjaan haramnya kemudian menemukan keadaan dimana pekerjaan yang ditekuninya halal secara syariat, meskipun lebih kecil, ada yang tiba2 jadi penjual sayur keliling, ada yang berjualan es cendol keliling, ada yang jadi penjual bakso bakar keliling dst., namun meskipun hasilnya lebih sedikit dari gaji bulanan yang dia terima sebelumnya, ada hal yang lebih besar yang dia terima karena hijrahnya itu yakni kelapangan hati, ketenangan bathin yang dulu dia tidak dapatkan, dan yang pasti amal ibadahnya mudah dikerjakannya.
Kata Ustadz Maududi Abdullah, seorang pedagang dia lebih tawakal dari seorang pegawai, karena hasil yang dia terimanya tidak pasti, sementara seorang pegawai sedikit tawakalnya karena rezekinya pasti dia terima di tanggal tertentu, seorang pedagang sangat tergantung kepada rezeki yang dicurahkan Allah dalam perdagangannya, dan seorang petani lebih tawakal dari pedagang karena hasil yang diterimanya tergantung dari musim panas dan musim hujan, tergantung ketentuan dari Allah, maka petani cenderung lebih dekat kepada Allah karena dia sering berdoa mohon dilimpahkan rezeki dari hasil panennya, Waallahua'lam.
Dalil bahwa hanya Allah lah satu-satunya yang mampu memberi rezeki kepada hamba-hamba-Nya adalah firman Allah Ta’ala,
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۖ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَفْعَلُ مِنْ ذَٰلِكُمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Allah-lah yang menciptakan kalian, kemudian memberi kalian rezeki, kemudian mematikan kalian, kemudian menghidupkan kalian (kembali). Adakah di antara yang kalian sekutukan dengan Allah itu, yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Mahasuci Dia dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan” (Ar-Rum: 40).
Yakinlah teman, Allah Maha Kaya dan Maha Pemberi rezeki, sementara kita sangat miskin.
Semoga jadi pengingat kita agar lebih tawakal atas pemberian Allah, Aamiin.

No comments:

Post a Comment