Sunday, September 4, 2016

Untuk urusan makan memakan ular lebih baik dari kita.


Dulu sekali saya waktu masih lajang pernah memelihara dua ekor ular sanca, masing2 panjangnya lebih dari satu meter, dengan corak yang cantik, dan satu ular kobra albino. Selama memelihara ular saya belajar beberapa hal yang sebelumnya tidak saya ketahui, seperti soal makanan, hampir semua ular itu jika memakan makanannya mereka tidak akan memakan umpan yang telah mati atau bangkai, mereka hanya makanan makanan yang hidup berupa katak, ayam ataupun bebek, bagi mereka tabu memakan bangkai, lebih baik mati ketimbang makan bangkai. Seperti yang terjadi pada ular kobra albino saya, suatu ketika karena liburan, saya tinggalkan beberapa ekor katak sebagai makanan di aquriumnya karena saya akan meninggalkannya beberapa hari, dengan harapan dia akan memakannya selama saya pegi liburan. Namun ketika saya kembali dari liburan ular albino saya telah mati, dan disampingnya ada beberapa katak yang sudah jadi bangkai, melihat keadaannya katak seperti mati duluan sebelum ularnya, kesimpulan saya ular inj mati kelaparan karena makanannya telah jadi bangkai, dan tidak mau memakannya meskipun sangat lapar, lebih baik dia mati ketimbang makan bangkai.
Bandingkan saja dengan perilaku manusia, mereka tidak punya kode etik dalam memakan sesuatu, baik halal dan haram bagi manusia tidak terlalu masalah asal kenyang baginya, dan syahwat perutnya dapat terpenuhi. Lihat bagaimana manusia melakukan korupsi, merubah angka dalam kuitansi, nepotisme, suap menyuap dst., apapun dilakukan manusia agar tujuan dunianya tercapai, entah itu halal ataupun haram. Dalam beberapa hal kita perlu belajar kepada ular, terutama soal makan memakan, harusnya kita punya sopan santun, kode etik dalam urusan perut.
Alangkah indahnya dunia jika manusia punya semboyan "lebih baik mati ketimbang makan makanan dari hasil perbuatan yang haram", mungkin tidak ada tipu menipu, tidak ada korupsi, tidak ada mark up kuitansi dst. Yang jelas jika demikian tidak ada manusia berbuat zalim pada manusia lain demi urusan perutnya. Waallahua'lam.

Allâh Azza wa Jalla berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. [al-Baqarah/2:168]
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allâh telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allâh yang kamu beriman kepada-Nya.[al-Mâidah/5:88]

No comments:

Post a Comment