Friday, September 23, 2016

MUHAMMADIYAH : WAHABI BUKAN DAKWAH TEROR


Salah satu Ketua PP Muhammadiyah mengatakan, sebagian orang tak paham tentang ajaran Muhammad bin Abdul Wahab. Tak ada hubungan antara Wahabi dan teror
Hidayatullah.com (Tuesday, 04 August 2009) -- Ajaran yang dikembangkan Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab adalah ajaran memurnikan tauhid. Jadi tak ada hubungannya dengan tindakan teror. Pernyataan ini disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Dr Yunahar Ilyas, Lc di Jakarta, Selasa (4/8).
Pernyataan ini disampaikan pak Yun, begitu ia biasa dipanggil, seiring dengan berbagai stigma Wahabi yang diberikan oleh beberapa gelintir orang.
Sebagaimana diketahui, sejak kasus bom Kuningan, beberapa orang yang sesungguhnya tak mengerti Islam, tiba-tiba dibesarkan TV dengan mengeluarkan stigma Wahabi sebagai biang teror.
Yunahar mengatakan, ajaran pokok Muhammad bin Abdul Wahab adalah pemurnian ajaran Islam dari segala bentuk syirik dan khufarat yang berkembang pesat pada waktu itu. Dari segi fiqih Muhammad bin Abdul Wahab merupakan pengikut Imam Hambali, tetapi tidak fanatik.
Artinya, dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab ingin mengembalikan segala sesuatu praktik ibadah ke Al-Quran dan Sunnah. Ini yang disebut dengan kembali pada paham salafusholeh. Sedangkan dari tauhid, dia merupakan pengikut Ahlussunnah wal Jamaah, katanya menjelaskan.
Nah, menurut Dr. Yunahar, sebagian orang tak paham dengan ini. Apalagi dengan tuduhan-tuduhan negatif, bahkan dikaitkan dengan terorisme.
Selanjutnya, ia juga menilai, dari segi ajaran apa yang disampaikan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab tidak ada celanya. Apalagi dihubung-hubungkan dengan aksi terorisme. Dalam memerangi kemusyrikan, Muhammad bin Abdul Wahab bekerja sama dengan Muhammad bin Saud dari Kerajaan Saudi Arabia.
Karena itu, menurutnya, pengaitan terorisme dengan ajaran Muhammad bin Abdul Wahab adalah tidak betul. Kemungkinan terjadi salah paham atau ada maksud tertentu untuk mendiskreditkan Islam.
“Sasaran utamanya Islam, bukan hanya kelompok yang disebut Wahabi. Kalau umat Islam tidak kompak, tinggal menunggu momentum saja untuk memberangus kelompok Islam lainnya,” tuturnya.
Di samping itu juga, katanya, istilah Wahabisme sendiri tidak benar. Istilah ini berasal dari pihak luar Islam yang tidak senang dengan ajaran yang dikembangkannya. Dia sendiri dan pengikutnya menyebut sebagai al-muwahhidun, orang yang bertauhid, ucapnya.
Sementara itu secara terpisah, Ketua Umum DDII KH Syuhada Bahri mengungkapkan, ada keinginan dari kelompok tertentu yang tidak ingin melihat Islam berkembang maju. Caranya, dengan mengkaitkan aksi teror dengan ajaran wahabi.
“Ajaran Wahabi itu mengajak untuk kembali kepada ajaran yang bersumber dari al-Quran dan Sunnah,” katanya.
Dia menjelaskan, kalau ajaran Wahabi ini dilaksanakan dan diketahui oleh umat Islam secara sadar, akan menjadi kekuatan yang dahsyat yang bisa membawa umat kepada kemajuan. Umat Islam tidak akan terpuruk jika berpegang kepada Al-Quran dan Sunnah.
Dia menjelaskan, di Indonesia dahulu yang dianggap Wahabi itu organisasi Muhammadiyah, Persis, dan al-Irsyad. Dia mempertanyakan apakah organisasi-organisasi Islam ini mau disebut teroris. Padahal organisasi Islam tersebut telah lama memberikan kontribusi yang nyata untuk negeri ini, pungkasnya.
==================
Nhah, apakah pembaca sekalian akan menyebut pak Prof. Dr. Yunahar Ilyas sebagai WAHHABI...??? Bukankah beliau membela WAHHABI....???
yaitu Wahhabi yang dialamatkan ke Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang mengajak manusia untuk bertauhid kepada Allah. Kembali kepada Al Quran dan As Sunnah Ash Shohihah sesuai pemahaman Salaful Ummah (Salafush Sholih).
Lihatlah bagaimana FILM "SANG PENCERAH" yang notabene merupakan film yang menceritakan tentang pendiri MUHAMMADIYAH yaitu KH ACHMAD DACHLAN, dikatakan sebagai "DAKWAH HALUS AJARAN WAHABI".... Subhanallah...... Begini santernya isu tentang Wahabi bagi mereka yang ingin menjunjung tinggi dakwah Tauhid yang bebas dari Syirik, Tahayul dan Khurafat. dan mengajak Manusia untuk kembali kepada Al Quran dan As Sunnah sesuai pemahaman Salaful Ummah......
Diposkan oleh Rizqianto Hermawan

No comments:

Post a Comment