Sunday, July 30, 2017

Uji kualitas

Perlu uji kualitas iman agar tau sebaik mana  seseorang menyikapi ujian

Dua Minggu ini saya banyak menerima berita yang tidak menyenangkan, mulai batalnya Kajian Ustadz Syafig Reza Basalamah di Malang, pembubaran SMPIT Al Fikri di Sidoarjo dan tadi malam dikabari kalau kajian Ustadz Abu Zubair Haawary gagal di STPDN Jatinangor, subhanallah, sedih dan miris. Gerakan dakwah Sunnah yang mengajak umat Muslim kepada ketaatan kepada Allah dan RasulNya mendapat berbagai ujian, fitnahan dan diperlakukan zalim.
Sedih memang, namun dari berbagai ujian yang terjadi dapat mendatangkan hikmah bagi yang terzalimi, diantaranya ini sarana untuk bersabar dan bersikap cerdas ketika mendapatkan masalah. Dari kejadian-kejadian itu jadi makin yakin bahwa mereka, para ustadz pemateri kajian Sunnah adalah orang-orang yang layak diikuti pendapatnya, mereka sudah teruji dalam soal kesabaran, karena meskipun sudah dicacimaki, sudah difitnah dan kajiannya dibubarkan namun mereka tidak lebay, bukan mental kerupuk yang mudah masuk angin yang mundur ketika dizalimi, mental mereka sudah teruji, mereka sesungguhnya para pendakwah terbaik di negri ini.
Saya sering bertemu Ustadz Abu Zubair Haawary dan belum pernah beliau nampak bersedih karena sesuatu, kesabaran beliau mungkin sudah teruji dengan banyak hal.

Bandingkan saja dengan para pendakwah yang tidak pernah difitnah, tidak pernah dicaci maki dan bahkan tidak pernah dibubarin kajiannya dari mana kita tau mereka orang yang sabar? Bagaimana kita tau dia tidak akan pernah menyerah dalam berdakwah?, Tentu sulit bagi kita mengetahui kualitas seseorang Tampa menghadapi ujian sama sekali.

Dalam sebuah kajian Ustadz Armen Halim Naro Lc Rahimahullah mengatakan, " seorang pelaut dikatakan hebat, dikatakan ahli ketika sudah berhasil melewati badai dahsyat dengan ombak yang tinggi ditengah lautan, dan bukan pelaut hebat jika hanya melalui hari-harinya di lautan dengan keadaan angin sepoi-sepoi dan cuacanya cerah serta air laut tenang. Demikian juga Allah dapat menilai seseorang beriman atau tidak ketika sudah melalui berbagai ujian, Allah dapat melihat beriman dari sikap yang diambilnya ketika melalui sebuah ujian yang diberikan kepadanya."

Allah berfirman ;

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (١) الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

"Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun" (QS Al-Mulk : 1-2)

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا

"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya" (QS Huud : 7)

Referensi firanda.co

By Siswo Kusyudhanto untuk fans page Sunnah Diaries

No comments:

Post a Comment