Monday, July 24, 2017

Kenapa pilih cara gagal?

Kenapa pilih cara berjuang yang jelas gagal ? Kenapa tidak memilih Cara yang jelas berhasil yakni cara sesuai Sunnahnya.

Beberapa Minggu ini dimedia massa nasional bahkan didunia sosmed disibukkan tentang peristiwa pembubaran oleh pemerintah kepada sebuah organisasi yang sering meneriakkan khilafah, dan terjadi pro dan kontra tentang perihal tersebut. Namun diluar itu menjadi catatan penting ini bukti nyata bahwa organisasi ini telah terbukti gagal untuk kesekian kalinya, organisasi ini sebelumnya sudah dimasukkan dalam organisasi terlarang di lebih dari 14 negara, bahkan termasuk negara dimana organisasi ini lahir pertama kalinya yakni Yordania. Namun sampai detik ini yang mengherankan adalah kenapa mereka tidak pernah belajar dari kegagalan-kegagalan itu?.

Dalam sebuah kajian Ustadz Abdullah Zein mengatakan, " kita sering jumpai ada sekelompok pria dan wanita berjalan di jalanan sambil membawa bendera Panji Rasullullah, mereka meneriakkan tegaknya khilafah dan Daulah Islamiyyah, meskipun menegakkan khilafah adalah mulia, namun ketahuilah ini perbuatan sia-sia belaka. Kenapa demikian?, Karena mustahil khilafah dapat ditegakkan ditengah masyarakat yang masih suka berbuat maksiat, bid'ah dan kesyirikan, karena jika dipaksakan khilafah ditegakkan ditengah masyarakat yang masih suka berbuat demikian pastilah masyarakat itu sendiri yang memusuhi adanya khilafah. Jadi kesimpulannya khilafah sudah roboh sebelum ditegakkan. Maka dakwah yang benar dan dijamin berhasil adalah mengikuti Sunnahnya yakni menegakkan Aqidah Tauhid didalam masyarakat, dan khilafah akan tegak dengan sendirinya.
Sebaik-baik cara menegakkan agama ini adalah dengan cara yang sesuai Sunnahnya yakni mendakwahkan Aqidah Tauhid, waallahua'lam."

Ini sangat benar, lihat saja yang rajin dan bersemangat membubarkan organisasi itu adalah pihak2 yang suka berbuat bid'ah dan kesyirikan, mereka tidaklah bodoh seperti yang disangkakan, orang yang berbuat bid'ah dan kesyirikan sudah tau resiko yang mereka hadapi jika hidup dalam sistem pemerintahan khilafah dimana hukum Islam diterapkan, misal untuk seseorang pelaku kesyirikan dalam hukum Islam wajib dihukum mati, makanya mereka paling semangat membubarkan organisasi yang memperjuangkan khilafah karena mengetahui ancaman bagi mereka dikemudian hari, waallahua'lam.

Allah Ta’ala berfirman :

"Allah berjanji bagi orang-orang yang beriman di antara kalian dan
beramal shalih dan bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan sebagai
penguasa (pemimpin) di muka bumi sebagaimana orang-orang terdahulu telah
berkuasa., dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhaiNya untuk mereka dan Dia benar-benar akan menggantikan kondisi
mereka setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa, Mereka
tetap beribadah kepadaKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun
denganKu, Dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah janji itu, maka mereka
itulah orang-orang yang fasik (QS. 24. An-Nur: 55).

Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya menerangkan “Ini adalah
Janji Allah Ta’ala kepada Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam bahwa Dia
akan menjadikan umatnya sebagai khalifah dan pemimpin di muka bumi ini.
Seluruh umat akan tunduk dibawah kekuasaan mereka dari perasaan takut yang
dulu selalu menghantui menjadi perasaan aman sentosa penuh ketenangan…
(Tafsir Ibnu Katsir III).

Asy Syaikh Abdurrahman Nasir As Sa’di rahimahullah berkata tentang surat
An Nur ayat 55 diatas Janji yang diberikan Allah Ta’ala dalam ayat ini
akan terus berlaku sampai hari kiamat. Selama mereka menegakkan keimanan
dan amal shalih maka pasti akan diperoleh apa yang dapat dikuasai oleh
orang-orang kafir dan munafik, maka itu disebabkan mereka menyia-nyiakan
iman dan amal shalih yang diperintahkan kepada mereka (Tafsir As Sa’di).

Referensi abuhanan.blogspot

By Siswo Kusyudhanto untuk fans page Sunnah Diaries

No comments:

Post a Comment