Saturday, July 1, 2017

Kelak kita mau menukar keluarga kita agar terhindar dari azab neraka.


Ketika menidurkan anakku malam ini, mencium keningnya jadi teringat materi khutbah Ustadz Maududi Abdullah kemarin ketika Shalat Ied di Masjid Ma'had Abu Darda Pekanbaru. Dalam isi khutbahnya beliau mengatakan, " Ketika di dunia kita sangat mencintai dan menyayangi anggota keluarga​ kita, seorang ayah mencintai istri dan anaknya, demikian juga seorang ibu mencintai suami dan anaknya, ataupun sebaliknya anak mencintai orang tuanya, namun kelak di hadapan surga dan neraka ketika seseorang sudah diputuskan akan menerima azab neraka dia akan mau menukar anggota keluarga, mulai istrinya, anaknya, orang tuanya, familinya bahkan semuanya asal dia terhindar dari azab neraka.
Subhanallah, betapa hebat dan beratnya urusan neraka sampai memutuskan kecintaan seseorang terhadap orang-orang terdekat yang selama di dunia mereka cintai bahkan mau memperjuangkan sekuat tenaga, meskipun kadang juga dalam usaha membahagiakan mereka dilalui dengan cara maksiat seperti korupsi, menipu, berbohong dan semacamnya.
Maka jadikan keluarga kita dan orang yang kita cintai sebagai sarana menuju kesurga, dan jangan jadi jalan ke neraka", waallahua'lam.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman menggambarkan tentang pedihnya dan panasnya api Neraka.
يُبَصَّرُونَهُمْ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ. وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ. وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْوِيه.ِ وَمَنْ فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنْجِيهِ. كَلا إِنَّهَا لَظَى. نَزَّاعَةً لِلشَّوَى
“Sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, dan isterinya dan saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia). Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya. Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya Neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kepala, (Al Ma’arij: 11-16)

No comments:

Post a Comment