Sunday, June 4, 2017

Pilihlah cantik yang dipersengketakan.



Siang ini tampa diduga dapat hadiah dari seorang akhwat bercadar sekotak kurma, Alhamdulillah, menurut saya dia akhwat yang sangat baik hatinya, meskipun jujur secara fisik mungkin kurang cantik, namun sangat baik. bagaimana tidak, dia membagi sekotak kurma kepada beberapa orang yang baru ditemuinya baik perempuan dan laki-laki, sungguh wanita berhati emas, masyaAllah, namun wanita seperti ini sayang jarang dilirik oleh para ikhwan yang sedang mencari pasangan, kebanyakan para ikhwan lebih memilih pasangan dengan kriteria fisik diatas rata2, orientasinya kebanyakan seperti artis diiklan-iklan tv dan majalah, padahal sejatinya dalam wanita seperti inilah mungkin tersimpan kenyamanan hidup dan juga mungkin surga dunia dan akhirat, waallahua'lam.
Jadi ingat kajian Ustadz Firanda Adirja ketika membahas fiqih jodoh, kata beliau, " dalam hal kecantikan seorang wanita terbagi menjadi dua, yakni cantik yang ijma', yakni cantik yang disepakati semua orang yang melihat atau menilainya bahwa seorang wanita adalah memang cantik secara fisik. Dan yang kedua yakni cantik yang dipersengketakan diantara orang yang melihat dan menilanya, mungkin seseorang wanita yang berkulit sawo matang menurut sebagian orang adalah cantik dan menurut sebagian orang lainnya cantik adalah berkulit putih bersih.
Maka dalam memilih pasangan hidup pilihlah wanita dengan kriteria cantik yang dipesengketakan, karena dengan demikian kecantikannya dimata kita yang memilihnya membuat kita nyaman bersamanya. Jangan memilih wanita dengan kecantikan yang ijma', misal dia cantik secara fisik, sholehah, baik hati, dan kesempurnaan lainnya, hal demikian mungkin kita temukan wanita dengan ciri demikian, namun tentu sulit ya, mungkin sampai kiamat seseorang pemuda yang berharap pasangan sempurna dalam banyak hal pastilah sampai kiamat akan tidak dia jumpai wanita seperti itu.
Namun dari semua kreiteria yang ada pilihan jatuh kepada seorang wanita yang terbaik adalah kesholehannya, agama adalah yang utama, jika menurut kita dalam agama cukup baik, maka cukup baiklah untuk kita, waallahua'lam."

Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَاناً ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِيْنُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الْآخِرَةِ

“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856, dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)

Cukuplah kemuliaan dan keutamaan bagi wanita salihah dengan anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi lelaki yang ingin menikah untuk mengutamakannya dari yang selainnya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تُنْكَحُ ا رْملَْأَةُ رِألَْبَعٍ: اِملَلِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)

referensi asyariah.co, dari majalah Asyariah, artikel, Istri Shalihah, Keutamaan dan Sifat-sifatnya

Nov 14, 2011 | Asy Syariah Edisi 012, Mengayuh Biduk

No comments:

Post a Comment