Wednesday, June 14, 2017

Bertebaran posting agama Tampa dalil.


Lihat ada sebuah posting seseorang yang panjang lebar mengenai amal ibadah, sekilas postingan bagus, namun sayang karena tidak ada dalil Sahhih dan rujukan ulama manapun jadi meragukan, ini jenis posting berbahaya meskipun terlihat baik, karena baik menurut kita belum tentu benar menurut timbangan Alquran dan As Sunnah yang sahhihah. Dapat saja terjadi yang kita pandangan baik itu ternyata menyimpan kerusakan luar biasa.
Namun anehnya banyak postingan semacam ini dan itu mendapat ribuan like, apalagi jika foto profil yang memposting adalah wanita cantik, mungkin maksudnya baik, namun hal seperti ini karena tidak disertai ayat Alquran dan hadist Sahhih yang mendukung maka tidak dapat dijadikan pijakan dalam beramal.
Jadi ingat kajian soal hadist dhaif dan palsu oleh Ustadz Abu Zubair Haawary, kata beliau, "asal usul hadist dhaif dan palsu diciptakan sebenarnya awalnya bertujuan baik, mereka menciptakan hadist seakan perkataan Nabi dengan tujuan mengajak umat muslim taat kepada Allah dan RasulNya, juga mengajak umat muslim beramal ibadah, namun karena datangnya bukan dari Allah dan RasulNya, akhirnya yang terjadi justru adalah mereka malah membuat kerusakan kepada agama ini tampa mereka sadari". Benar juga perkataan beliau semisal hadist" perpecahan diantara umatku adalah Rahmat", sepintas ini seakan baik, hadist ini mendamaikan kelompok yang berselisih, namun kalau dilihat secara teliti kalimat ini mengandung kerusakan luar biasa, Syaikh Ibnu Hazm mengatakan," ini perkataan paling rusak, jika perselisihan adalah Rahmat maka persatuan adalah azab". Akibat salah mengkonsumsi hadist ini orang muslim mudah berpecah belah menjadi banyak kelompok berdasarkan ormas, madhzab, partai politik dan sebagainya, karena anggapan mereka berselisih adalah Rahmat, padahal dengan jelas dalam Al Imran 103 Allah melarang berpecah belah dan Allah perintahkan tetap terikat kepada risalah yakni Alquran dan hadist Sahhih, bahkan dalam Al Imran 105 Allah ancam azab bagi siapa saja yang berpecah belah, subhanallah.
Maka berhati-hatilah membaca postingan disosial media yang tampa "DALIL". waallahua'lam

No comments:

Post a Comment