Thursday, September 6, 2018

YANG BIKIN KHUSYUK SHALAT SALAH SATUNYA ZUHUD.


Oleh Siswo Kusyudhanto.
Dalam sebuah kajian Ustadz Abu Zubair Hawaary menyebutkan salah satu cara agar khusyuk dalam shalat yakni punya sikap Zuhud, yakni menempatkan akhirat diatas urusan dunia, kata beliau, " yang paling banyak merusak kekhusyukan dalam shalat adalah perkara-perkara dunia yang masuk dalam benak kita, hal ini terjadi karena kita masih menempatkan urusan dunia diatas urusan akhirat, termasuk shalat, maka untuk menghindari hal tersebut sepatutnya kita memiliki sikap Zuhud, dengan demikian insyaallah dapat memperbaiki kualitas kekhusyukan shalat kita."
Kadang orang keliru memaknai arti Zuhud, ada orang berpakaian lusuh dan kotor dengan mengatakan dirinya Zuhud, atau ada angkot namun dia jalan kaki dengan alasan Zuhud, dan seterusnya, Zuhud identik dengan kemiskinan adalah sebuah hal yang keliru, lalu apa makna sebenarnya dari zuhud?.
Zuhud menurut bahasa berarti berpaling dari sesuatu karena hinanya sesuatu tersebut dan karena (seseorang) tidak memerlukannya. Dalam bahasa Arab terdapat ungkapan “syaiun zahidun” yang berarti “sesuatu yang rendah dan hina”.
Ibnu Taimiyah mengatakan – sebagaimana dinukil oleh muridnya, Ibnu al-Qayyim – bahwa zuhud adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat demi kehidupan akhirat.
Al-Hasan Al-Bashri menyatakan bahwa zuhud itu bukanlah mengharamkan yang halal atau menyia-nyiakan harta, akan tetapi zuhud di dunia adalah engkau lebih mempercayai apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu. Keadaanmu antara ketika tertimpa musibah dan tidak adalah sama saja, sebagaimana sama saja di matamu antara orang yang memujimu dengan yang mencelamu dalam kebenaran.
Allah berfirman,
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
Referensi dr "Zuhud", karya Ustadz Muhammad Nur Huda di Muslim.or.id

No comments:

Post a Comment