Monday, September 17, 2018

TINGGALKAN RIBA ITU, JANGAN TAKUT SOAL RIZKI


Oleh Siswo Khusyudhanto
Kadang prihatin dengan sebagian teman yang sudah mengetahui hukum bahaya riba, baik untuk diri sendiri di dunia dan akhirat ataupun juga berbahaya bagi masyarakat luas, namun mereka masih juga bekerja di bidang yang berhubungan dengan perbuatan riba, seperti bekerja di bank ataupun lembaga keuangan Ribawi lainnya seperti leasing, jasa kredit simpan pinjam dan semacamnya.
Kebanyakan mereka ditakuti bayangan kehidupan dalam keadaan kekurangan dikemudian hari, lalu beralasan belum sanggup mencari pekerjaan lain, padahal banyak pekerjaan halal diatas muka bumi ini, dan faktanya banyak orang yang keluar dari pekerjaan riba namun masih tercukupi rizkinya sampai hari ini, termasuk saya sendiri, yang juga mantan karyawan sebuah bank nasional.
Selama kita berusaha dan selalu berdoa kepada Allah Ta'ala agar dimudahkan meninggalkan laranganNya lalu hijrah kepada ketaatan pada syariat Allah dan RasulNya insyaAllah selalu ada jalan atas rizki penghasilan kita, waalahua'lam.
Benar kata para Syaikh dan Ustadz, sikap tawakal atas pemberian Allah Ta'ala itu perlu dilatih dan tidak dapat datang serta merta, juga didukung keimanan pada diri seseorang, jika dia yakin akan janji Allah Ta'ala soal rizki insyaallah selalu ada untuknya.
Dalam sebuah kajian Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah menyebutkan, " sikap tawakal atas pemberian Allah Ta'ala itu ibarat seekor burung pergi dari sarangnya di pagi hari, dia yakin Allah Ta'ala berikan rizkinya dihari itu, maka dia akan berusaha mencari untuk menutupi kebutuhan dirinya dan juga mungkin anak-anaknya. Maka kita tidak temui ada seekor burung menyimpan makanan untuk kebutuhan hidupnya selama beberapa hari kedepan, atau seminggu kemudian, karena dia yakin rizki pasti ada setiap hari untuknya, waalahua'lam."
Lihat sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disebutkan oleh salah seorang sahabat,
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih. Adapun tidak disebutnya nama sahabat tetap tidak mencacati hadits tersebut karena seluruh sahabat itu ‘udul yaitu baik)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian benar-benar bertawakkal pada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi no. 2344. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Hadits ini sekaligus menunjukkan bahwa yang disebut tawakkal berarti melakukan usaha, bukan hanya sekedar menyandarkan hati pada Allah. Karena burung saja pergi di pagi hari untuk mengais rezeki. Maka tentu manusia yang berakal tentu melakukan usaha, bukan hanya bertopang dagu menunggu rezeki turun dari langit.
Referensi dari "Meninggalkan sesuatu karena Allah Ta'ala", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc. Di Rumoysho.co
Foto Baliho Dakwah di jalan A.Yani Pekanbaru

No comments:

Post a Comment