Thursday, February 14, 2019

KENAPA PARA ULAMA KIBAR MELARANG AYAT AL-QURAN DITULIS DISEMBARANG TEMPAT


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian seorang ustadz menyebutkan, kaidah memperlakukan ayat Al-Quran adalah dimuliakan yakni dengan cara membaca dan mempelajari dan kemudian mengamalkan pelajaran yang terkandung didalamnya. 
Dan terlarang menuliskan ayat Al-Qur'an disembarang tempat seperti misal menulis dikain kecil kemudian disimpan didompet atau dikalungkan dileher sebagai jimat, yang pertama jelas syirik dan yang kedua menghinakan ayat Al-Qur'an jika kemudian itu terbawa ke tempat kotor seperti terbawa ke kamar mandi untuk buang air besar atau juga tempat maksiat.
Maka jangan berbuat zalim kepada ayat-ayat Al-Qur'an, dan wajib menempatkan dan memperlakukan sebagaimana mestinya, waalahua'lam.
Allah Ta'ala berfirman,
وَلَقَدْ جِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَىٰ عِلْمٍ هُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur`ân) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. [al-A’râf/7:52].
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (Al-Qur`ân) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berserah diri”. [an-Nahl/16:89]
--------
KEEMPAT MAHZAB MELARANG MENULIS AYAT AL-QUR'AN DISEMBARANG TEMPAT, DIANTARANYA YAKNI MAHZAB SYAFI'IYAH.
Keterangan Imam an-Nawawi (w. 676 H) dalam kitabnya at-Tibyan,
مذهبنا أنه يُكره نقش الحيطان والثياب بالقرآن , وبأسماء الله تعالى
Madzhab kami (syafiiyah), dibenci menuliskan al-Quran atau nama Allah di tembok atau kain.
Di tempat lain, beliau mengatakan,
لا تجوزُ كتابة القرآن بشيءٍ نجسٍ , وتُكره كتابته على الجدران عندنا
Tidak boleh menuliskan al-Quran dengan tinta najis. Dan dibenci menuliskan al-Quran di dinding, menurut madzhab kami. (at-Tibyan fi Adab Hamalah al-Quran, hlm. 89).
Keterangan Muhammad as-Syirbini (w. 977 H),
ويُكره كتبُ القرآن على حائط ولو لمسجد , وثياب , وطعام , ونحو ذلك
Dibenci menuliskan al-Quran di dinding, meskipun milik masjid, atau di baju atau makanan, atau semacamnya. (al-Iqna’ fi Halli Alfadz Abi Syuja’, 1/104).
Keterangan as-Syarwani (w. 1301 H),
يُكره كتبُ القرآن على حائط , وسقف , ولو لمسجد , وثياب , وطعام , ونحو ذلك
Dibenci menuliskan al-Quran di dinding atau atap, meskipun milik masjid, atau di baju, atau semacamnya. (Hasyaiyah as-Syarwani, 1/156).
Keterangan as-Suyuthi (w. 911),
قال أصحابنا : وتكره كتابته على الحيطان , والجدران , وعلى السقوف أشدّ كراهة
Para ulama madzhab kami mengatakan, dibenci menuliskan al-Quran di dinding dan lebih dilarang lagi menuliskannya di atap. (al-Itqan fi Ulum al-Quran, 2/454).
Sumber Referensi, "Dilarang Memasang Kaligrafi?", Karya Ustadz Ammi Nur Baits, di konsultasi syariah.co

No comments:

Post a Comment