Friday, February 22, 2019

JAUHI KEBIASAAN BERHUTANG



Oleh Siswo Kusyudhanto
Ada teman mengeluh tentang uangnya yang ada di tangan orang lain, alias dia punya piutang namun tidak juga dibayar sampai berbulan-bulan, jauh melewati waktu yang dijanjikan sebelumnya. Orang yang punya hutang kepadanya setiap ditagih selalu bilang "Afwan akhi, qodarulloh belum ada uang", tentu bikin teman kesel karena ketika meminjam dulu menggunakan alasan ini dan itu namun ketika ditagih susahnya minta ampun.
Benar perkataan seorang ustadz dalam sebuah kajian, meskipun berhutang dihalalkan secara syariat namun sebaiknya seorang Muslim tidak membiasakan dirinya berhutang, karena dengan berhutang cenderung mendatangkan sifat-sifat buruk kepada pelakunya, seperti suka berdusta, semisal dia sebenarnya punya uang untuk membayar hutangnya, namun dia merasa sayang uang yang dimilikinya digunakan untuk melunasi hutangnya sehingga mudah bagi dia lidahnya berdusta dengan mengatakan belum ada uang, atau menyebutkan alasan-alasan lain untuk menghindari kewajibannya.
Atau juga menjadikan seseorang yang suka berhutang menjadikan dirinya tidak amanah atau ingkar atas kesepakatan yang pernah dibuatnya sendiri dengan lidahnya, seperti menjanjikan akan dibayar dalam waktu tertentu namun dibuatnya mundur sampai jauh dari waktu yang disepakati.
Maka jauhi sifat suka berhutang agar terhindar dari sifat-sifat yang buruk yang dilarang oleh Allah dan RasulNya.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallaahu ‘anhaa, bahwasanya dia mengabarkan, “Dulu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa di shalatnya:
( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ, اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ)
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari azab kubur, dari fitnah Al-Masiih Ad-Dajjaal dan dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari hal-hal yang menyebabkan dosa dan dari berhutang“
Berkatalah seseorang kepada beliau:
( مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ مِنَ الْمَغْرَمِ؟ )
“Betapa sering engkau berlindung dari hutang?”
Beliau pun menjawab:
( إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ, حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ. )
“Sesungguhnya seseorang yang (biasa) berhutang, jika dia berbicara maka dia berdusta, jika dia berjanji maka dia mengingkarinya” (HR Al-Bukhaari no. 832 dan Muslim no. 1325/589)
Sumber Referensi "Bahaya Kebiasaan Berhutang", karya Ustadz Sa'id Ya'i Ardiansyah LC.MA. di Muslim.or

No comments:

Post a Comment