Sunday, August 19, 2018

KAJIAN SUNNAH DIBUBARKAN!!?? , JAWABANNYA YA SABAR.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian Ustadz Mutahrom ditanya soal sikap apa yang diambil ketika sebuah kajian dibubarkan, kata beliau ya bersabar, memaklumi hal demikian, menghindari bentrokan, jangan dibalas dengan perbuatan anarkis yang sama. Alasannya karena yang membubarkan adalah sesama Muslim, dan sikap sesama Muslim yang terbaik adalah memaafkan. Kata beliau dengan sabar dan mengalah insyaallah Allah Ta’ala akan ganti dengan sesuatu yang jauh lebih baik.
Pernyataan beliau sungguhlah benar, jadi teringat sejarah perkembangan Dakwah Sunnah di Pekanbaru, kalau melihat sejarahnya dulu kajian Sunnah di Pekanbaru mungkin hanya diikuti beberapa puluh orang saja, itupun juga sering dibubarkan, diusir, bahkan ada kisah era 90an di wilayah Kampar ada Masjid yang sering dijadikan kajian Sunnah dibakar oleh massa yang tidak suka dengan kajian Sunnah. Namun semua itu dibalas dengan sikap memaklumi dan bersabar, dan Alhamdulillah berkat kemudahan dari Allah Ta’ala juga buah sikap sabar itu sangat nampak di era saat ini, jumlah jamaah Kajian Sunnah di Pekanbaru dan sekitarnya terus berkembang, dapat dilihat dari pesatnya pertumbuhan fasilitas dan lembaga pendidikan berbasis Sunnah seperti Masjid, Pondok pesantren, SDIT, SMPIT, juga sekolah Tinggi. Demikian juga dengan makin besarnya jumlah jamaah yang memenuhi kajian dan halaqah Al-Qur'an di masjid2 berbasis Sunnah di Kota Pekanbaru dan bahkan terus meluas diseluruh wilayah Riau, seperti Duri, Ujung Batu, Pelalawan, Dumai, Rengat, Kuantan Singgigi, Selat panjang dan lainnya.
Orang-orang yang dulu memusuhi keberadaan Kajian Sunnah sekarang justru berbalik arah menjadi jatuh cinta pada dakwah ini.
Semua berkat doa kepada Allah Ta’ala dan usaha dakwah yang terus menerus, dan yang jelas kuncinya dengan sikap "Sabar".
Semoga kisah dakwah Sunnah di Pekanbaru dan Riau pada umumnya dapat menginspirasi teman-teman di daerah lainnya
Intinya sabar tidak pernah merugikan, justru malah menguntungkan, bahkan Allah Ta’ala mengingatkan kita sebanyak 90 kali dalam Al-Qur’an agar" bersabar ", waalahua'lam.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allâh, supaya kamu beruntung. [Ali ‘Imrân/3:200]
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Mereka diperintahkan agar bersabar di atas agama mereka yang telah Allâh Azza wa Jalla ridhai untuk mereka, yaitu agama Islam. Jangan sampai mereka meninggalkannya dengan sebab senang atau susah, sengsara atau sejahtera, sehingga mereka bisa mati dalam keadaan sebagai orang-orang Islam. Dan agar mereka menambah kesabaran menghadapi musuh-musuh yang menyembunyikan agama mereka.” [Tafsir Ibnu Katsir, surat Ali ‘Imrân/3: 200]
Sumber referensi "Kesabaran", karya Ustadz Abu Muslim Al Atsari di almanhaj.or.id.
Foto Kajian di Masjid Mahad Abu Darda Panam Pekanbaru.

1 comment: