Monday, November 19, 2018

Dalilnya konslet hasilnya pemahamannya konslet juga.


Misal ada bilang,"Allah ada dimana-mana", kalau ditanya,"kok berdoanya menghadap keatas seakan Allah ada diatas Arsy?", Dia bingung jawab.
Misal ada orang bilang ada bid'ah Hasanah sesuai pendapat Imam Syafi'i, kalau ditanya "Amalan bid'ah apa yang pernah dikerjakan oleh Imam Syafi'i?", Dia bingung jawab, karena gak ketemu kisah Imam Syafi'i berbuat bid'ah Hasanah.
Atau ada yang bilang, "isbal boleh asal tidak sombong", kalau ditanya, "bagaimana caranya kita tau sombong atau tidak?, Karena penilai kita adalah Allah Ta'ala", dia bingung jawabnya.
Benar adanya paham yang hak pasti sesuai dengan fitrah manusia, dan tidak bikin bingung, sementara paham yang bathil membuat bingung orang yang mengikutinya, waalahua'lam.
Allah Ta'ala berfirman :
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Dan barangsiapa yang menentang/memusuhi Rasul sesudah nyata baginya al-hidayah (kebenaran) dan dia mengikuti selain jalannya orang-orang mu’min, niscaya akan Kami palingkan (sesatkan) dia ke mana dia berpaling (tersesat) dan akan Kami masukkan dia ke dalam jahannam dan (jahannam) itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. [An-Nisa’/4 : 115]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah di muqaddimah kitabnya “Naqdlul Mantiq” telah menafsirkan ayat
سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ “jalannya orang-orang mu’min” (bahwa) mereka adalah para sahabat. Maksudnya bahwa Allah telah menegaskan barangsiapa yang memusuhi atau menentang rasul dan mengikuti selain jalannya para sahabat sesudah nyata baginya kebenaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah dan didakwahkan dan diamalkan oleh Rasulullah bersama para sahabatnya, maka Allah akan menyesatkannya kemana dia tersesat (yakni dia terombang-ambing dalam kesesatan).
Ayat yang mulia ini merupakan sebesar-besar ayat dan dalil yang paling tegas dan terang tentang kewajiban yang besar bagi kita untuk mengikuti سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ “jalannya orang-orang mu’min” yaitu para sahabat. Yakni cara beragamanya para sahabat atau manhaj mereka berdasarkan nash Al-Kitab dan As-Sunnah diantaranya ayat di atas.
Referensi :"Beragama mengikuti para Sahabat" karya Ustadz Abdul Hakim Abdat di muslim.or.id

No comments:

Post a Comment