Sunday, November 20, 2016

Wahabi itu apa? Pahami baru comment

.
Ada beberapa definisi kata wahabi, mungkin puluhan jenis definisi dari kata ini, namun kebanyakan yang sering menyebut wahabi tidak mampu menjelaskan definisinya secara jelas dan akurat. Namun kebanyakan mereka menisbatkan wahabi pada pengikut ulama pejuang tauhid yakni Syaikh Muhammad Abdul Wahab.
Misal ada pendapat yang menyebut wahabi adalah pengikut Syaikh Muhammad Abdul Wahab, dan ciri paham ini anti madzhab. Ini sungguh aneh jika melihat kitab karya beliau, misal dalam Ushul Tzalazah beliau mengutip beberapa pendapat ulama besar lintas madhzab juga pendapat Imam Syafii, bahkan beliau menuliskan autobiografi dari sang imam di catatan kakinya. Wahabi anti Madzhab??
Definisi lain menyebut wahabi adalah khwarij, paham radikal yang mudah menumpahkan darah muslim yang lain, masih dalam Kitab Ushul Tzalazah, Syaikh Muhammad Abdul Wahab dengan jelas2 menyatakan haram hukumnya menumpahkan darah seorang muslim tampa alasan yang jelas.
Atau definisi wahabi yang lain menyebutkan bahwa paham wahabi adalah mujasimah yang menganggap Allah seperti makhluk, ini juga pendapat yang jelas keliru. Karena dalam Kitab Syarah At tauhid atau Fathul Majid jelas beliau mengkritik paham mujasimah, dan menyebut Allah tidak serupa dengan apapun juga, apalagi serupa makhluk. Maka pendapat itu terpatahkan juga.
Kesimpulannya mereka yang sering menyebut wahabi sesat sejatinya hanya korban fitnah, dan kebanyakan diantara mereka tidak pernah selembarpun membaca dan mempelajari kitab2 karya Syaikh Muhammad Abdul Wahab.
Waallahua'lam.
Maka bagi siapa saja yang sering menyebut wahabi sesat saya sarankan belajar kitabnya dahulu sebelum menyebarkan comment dan tuduhan yang didasari informasi yang bukan dari sumbernya.
Allah berfirman,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن جَآءَكُمْ فَاسِقُُ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَافَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6].

No comments:

Post a Comment