Wednesday, July 3, 2019

SIAPAKAH WALI ALLAH ???




Oleh Siswo Kusyudhanto.
Kemarin selepas shalat Maghrib kami biasa duduk membicarakan tentang kegiatan dakwah, pada saat itu datang seorang bersorban dan memotong pembicaraan kami, lalu dia berkata, "dalam pertemuan kami di Jakarta, seorang Wali Allah mengatakan perlunya kerja dakwah untuk menyatukan umat ...", Setelah selesai dia menyampaikan orasinya saya bertanya kepadanya, " sebentar mas sebelum berbicara lebih jauh, mohon dijelaskan siapa yang dimaksud dengan Wali Allah?, Apa ciri yang menunjukkan dia seorang Wali Allah?", Lalu dia menjawab, "Wali Allah adalah orang yang rela berkorban berjuang dijalan Allah dengan harta dan jiwanya", lalu saya bertanya lagi, "Apakah jika saya dan teman saya ini berjuang dijalan Allah dengan harta dan jiwa dapat masuk yang disebut dengan Wali Allah?", Mendengar pertanyaan saya dia jawab spontan, "Iya masuk Wali Allah juga", lalu saya bertanya, "Artinya boleh menyebut saya Wali Allah juga?", Mendengar pertanyaan terakhir dia terdiam dan tidak meneruskan bicaranya tentang Wali Allah dan dakwah, dan terlihat dia bingung sendiri dengan jawabannya, SubhanaAllah.
Jadi teringat kajian tentang hal ini oleh Syaikh Abdurrazaq, juga para ustadz kajian Sunnah tentang istilah Wali Allah.
Secara garis besar dari kajian-kajian itu istilah Wali Allah memiliki ciri-ciri yang disebut oleh Allah Ta'ala, dan yang mengetahui siapa Wali Allah atau tidak Wali Allah hanya Allah Ta'ala sendiri yang mengetahui Nya. 
Jadi bukan sesama manusia menyematkan istilah Wali Allah, karena istilah ini berkaitan dengan hal ghaib, yakni tentang amalan, ketakwaan dan keimanan seseorang, dan yang hal ghaib hanya diketahui oleh Allah Azza wa Jalla. Waalahua'lam.
Secara etimologi, kata wali adalah lawan dari ‘aduwwu (musuh) dan muwaalah adalah lawan dari muhaadah (permusuhan). 
Maka wali Allah adalah orang yang mendekat dan menolong (agama) Allah atau orang yang didekati dan ditolong Allah. Definisi ini semakna dengan pengertian wali dalam terminologi Al Qur’an, sebagaimana Allah berfirman,
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.” (Yunus: 62 – 64)
Ibnu Katsir rohimahulloh menafsirkan: Allah Ta’ala menginformasikan bahwa para wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Siapa saja yang bertaqwa maka dia adalah wali Allah (Tafsir Ibnu Katsir, 2/384).
Syaikh Ibnu Utsaimin rohimahulloh juga menjelaskan dalam Syarah Riyadhus Shalihin no.96, bahwa wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Mereka merealisasikan keimanan di hati mereka terhadap semua yang wajib diimani, dan mereka merealisasikan amal sholih pada anggota badan mereka, dengan menjauhi semua hal-hal yang diharamkan seperti meninggalkan kewajiban atau melakukan perkara yang harom. Mereka mengumpulkan pada diri mereka kebaikan batin dengan keimanan dan kebaikan lahir dengan ketaqwaan, merekalah wali Allah.
Sumber Referensi, "Wali Allah, Siapakah Dia?", Karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc. Di Muslim.or

No comments:

Post a Comment