Monday, July 8, 2019

ISLAM KEMBALI ASING


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian seorang ustadz menyebutkan, kita telah sampai kepada jaman dimana Islam sangat asing ditengah umat manusia, bahkan asing dalam pandangan orang yang mengaku Islam, hal ini terjadi karena pengikut yang hak sangat sedikit sementara pengikut kebathilan sangat banyak.
Antum tidak percaya?, Lihat, misal ada sekumpulan wanita yang kebanyakan bercelana pendek dan menggunakan kaos you can see, dengan demikian ketek mereka terlihat, dan mereka sedang ngobrol dengan asyiknya, tiba-tiba lewat didepan mereka wanita yang berhijab lebar dan bercadar, maka spontan kelompok wanita yang membuka aurat itu akan berbisik diantara mereka, dan sepakat sekumpulan wanita itu menunjukkan si wanita berhijab dan bercadar adalah pengikut kesesatan.
Padahal sebenarnya yang berada dalam kesesatan adalah kelompok wanita yang membuka aurat itu, sementara yang diatas pemahaman yang hak adalah wanita yang berhijab lebar dan bercadar.
Demikian juga dalam hal yang lainnya, seorang pedagang jujur akan dianggap keliru karena dia hidup ditengah para pedagang yang suka berbuat curang.
Seorang karyawan yang jujur akan dianggap aneh oleh sekeliling nya karena dia hidup ditengah para karyawan yang suka berbuat kejahatan seperti korupsi, manipulasi dan sogok menyogok.
Dan banyak lagi hal serupa yang menunjukkan bahwa pengikut yang hak sangat sedikit sementara pengikut kebathilan sangatlah banyak.
Dan karena pengikut kebathilan sangat besar jumlahnya maka yang dianggap sesat dan keliru justru yang pengikut yang hak karena jumlah mereka sangat sedikit.
Inilah bukti nyata bahwa Islam sudah asing dikalangan umat manusia seperti yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam jauh-jauh hari, waalahua'lam.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).
Al Qadhi ‘Iyadh menyebutkan makna hadits di atas sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi,
أَنَّ الإِسْلام بَدَأَ فِي آحَاد مِنْ النَّاس وَقِلَّة ، ثُمَّ اِنْتَشَرَ وَظَهَرَ ، ثُمَّ سَيَلْحَقُهُ النَّقْص وَالإِخْلال ، حَتَّى لا يَبْقَى إِلا فِي آحَاد وَقِلَّة أَيْضًا كَمَا بَدَأَ
“Islam dimulai dari segelintir orang dari sedikitnya manusia. Lalu Islam menyebar dan menampakkan kebesarannya. Kemudian keadaannya akan surut. Sampai Islam berada di tengah keterasingan kembali, berada pada segelintir orang dari sedikitnya manusia pula sebagaimana awalanya. ” (Syarh Shahih Muslim, 2: 143)
Sumber Referensi "Berbahagialah Orang yang dianggap Asing", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc. Di rumoysho.co

No comments:

Post a Comment