Sunday, October 2, 2016

Yang menilai kita sombong diri kita atau Allah?.


Saya pernah bertanya kepada salah seorang kyai, " Maaf pak kyai kok sarung sampeyan isbal, bukankah isbal dilarang secara syariat, bahkan dalam Kitab Riyadush Shalihin Imam Nawawi berdasarkan sebuah hadist menyebut shalat seseorang yang isbal tidak diterima amalannya, meskipun hadist ini di dhaifkan oleh Syaikh Al Albani, namun 11 hadist lainnya sanadnya bagus, dan wajib kita terima", lalu dia menjawab, "sampeyan itu salah memahami hadist, isbal itu dilarang jika yang melakukan berlaku sombong, jika gak sombong ya gak apa2". Jawaban ini bikin penasaran, lalu saya bertanya lagi, " Bukankah yang menilai diri kita sombong atau tidak adalah Allah pak kyai?, lalu bagaimana caranya kita tau sombong atau tidak??", kyai langsung diam, sambil berguman, "dasar wahabi". SubhanaAllah.
Imam Syafii dan Imam Nanwawi mengatakan:
Tidak boleh isbal di bawah mata kaki jika sombong, jika tidak sombong maka makruh (dibenci). Secara zhahir hadits-hadits yang ada memiliki pembatasan (taqyid) jika menjulurkan dengan sombong, itu menunjukkan bahwa pengharaman hanya khusus bagi yang sombong
(Al Minhaj Syarh Shahih Muslim karya Imam An Nawawi)
Bahkan dalam Riyadhusshalihin Imam Nawawi sengaja membuat bab yang berjudul “Bab Sifat Panjangnya Gamis, Kain Sarung, dan Ujung Sorban, dan haramnya isbal (memanjangkan) hal tersebut karena sombong, dan makruh jika tidak sombong”, yaitu bab ke-119.
"Apa saja yang melebihi dua mata kaki dari kain sarung, maka tempatnya di neraka"
(HR. Bukhari no. 5787)
waallahua'alam

No comments:

Post a Comment