Thursday, October 6, 2016

Kenapa tidak belajar kepada motivator betulan?


Akhir-akhir ini ada berita tentang seorang motivator paling terkenal di Indonesia yang tersandung skandal sehingga memaksanya pensiun dari profesinya. Sedih dan miris mendengar hal tersebut, jika flash back, melihat kebelakang dulu orang ini dipuja mirip para nabi, perkataannya di tunggu banyak orang, halaman segala jenis sosmed miliknya diikuti ribuan orang bahkan puluhan ribu orang, dan materi "dakwah" nya dishare ribuan kali, bukunya laku bak air galon isi ulang, kelas2 motivasinya diburu orang meskipun mahal. Saya dulu juga termasuk penggemarnya, sering share juga, namun suatu ketika ada ustadz menasehati, "kenapa anda mengambil motivator bohongan, lebih baik ambil pelajaran dari motivator betulan, yakni Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, pelajari perkataan dan tingkah laku beliau dalam kajian dan kitab hadist, kemudian amalkan". Sejak saat saya rajin ikut dengar kajian para ustadz, alhamdulillah banyak pelajaran yang saya ambil, benar ternyata sunnah nabi jauh lebih lengkap. Jika para motivator bohongan hanya memberi nasehat sebatas dunia, motivator betulan memberi nasehat hingga akherat, dan yang jelas motivator betulan tidak mungkin tersandung skandal, mereka para nabi dan rasul adalah orang yang ma'shum, terjaga kesuciaannya, dijamin oleh Allah.
Jauhi maotivaror bohongan, ikuti motivator betulan. Waallahua'lam.
Allah berfirman.
وَمَن يَتَوَلَّ اللهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ الْغَالِبُونَ
Dan barangsiapa mengambil Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. [Al Maidah:56].

No comments:

Post a Comment