Sunday, September 15, 2019

BAGI MEREKA YANG SULIT DUDUK DIKAJIAN ILMU KARENA SIBUK BERBISNIS


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dikajian Ustadz Abu Ya'al Kurnaedi Lc. di Masjid Raudhatul Jannah ada nasehat beliau yang berkesan tentang hadits keutamaan membaca Al-Qur'an dan mengilmuinya.
Banyak orang sangat sulit untuk duduk di kajian ilmu karena mereka disibukkan oleh bisnis mereka, semakin besar jumlah perputaran uang dalam bisnis seseorang maka makin sulit seseorang untuk duduk dikajian ilmu, karena dia menganggap hasil dari bisnisnya lebih penting dari kajian ilmu, sementara dia merasa jika duduk di kajian ilmu di sebuah masjid maka dia tidak mendapatkan apa-apa, padahal kelak yang yang berguna adalah ilmu dari kajian ilmu dimana dia duduk didalamnya, sementara hasil dari bisnisnya itu tidak akan berarti apa-apa kelak baginya.
Justru makin banyak harta seseorang makin sulit dia untuk menjaganya, semisal dia punya uang dan emas yang banyak maka dia akan menyimpannya di sebuah brankas, sudah demikian dia masih simpan brankas dalam ruangan tertentu dengan dinding yang kuat, dia masih pasang kamera pengintai atau CCTV sekeliling rumah, dan itupun dia masih merasa takut dicuri dia pun menyewa bodyguard untuk menjaga rumah itu.
Sementara ilmu agama yang didapat seseorang dari duduk dikajian ilmu justru menjaganya dari bersikap keliru, ilmu menjaganya dari kesalahan dan bermanfaat baik didunia juga akhirat.
Bagi mereka yang sulit duduk di kajian ilmu karena sibuk berbisnis baca dan pelajari hadits ini, karena dalam hadits ini ada pelajaran bagaimana mahalnya ilmu,
Diriwayatkan oleh ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu anhu yang terdapat di dalam Shahih Muslim, Rasululllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَيَعْلَمُ أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ اْلإِبِلِ.”
“Tidakkah salah seorang di antara kalian pada pagi hari bersegera ke masjid, kemudian ia mengajar atau membaca dua ayat dari Kitabullah, (maka hal itu) adalah lebih baik daripada dua ekor unta, dan (jika) tiga ayat (maka hal itu) lebih baik dari tiga unta, dan (jika) empat ayat (maka hal itu) lebih baik dari empat unta, dan begitu seterusnya perbandingan jumlahnya dengan jumlah untanya.”(Shahih Muslim (I/553) Kitabush Shalaatil Musaafiriin bab Fadhlul Qiraa-atil Qur-aana fish Shalaati wa Ta’allumihi.)
Juga diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu yang terdapat di dalam Shahih Muslim, Rasululllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ، فِيْ بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ، إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ.”
“Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah (masjid), sedang mereka membaca kitab Allah (al-Qur-an) dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali akan turun ketenangan atas mereka, dan mereka diliputi rahmat Allah, serta para Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menyebut-nyebut (membanggakan) mereka pada (para Malaikat) yang ada di dekat-Nya.”(Bagian dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, telah disebutkan takhrijnya.)
Sumber Referensi "Tabbaruk dengan Al-Quran", karya Syaikh Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i di web almanhaj.or
Foto kajian di Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru

No comments:

Post a Comment