Sunday, August 11, 2019

Ustadz pemateri Kajian Sunnah selalu favorit soal Tawadhu'nya


Oleh Siswo Kusyudhanto
Hari ini di Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru ada pembagian hasil hewan qurban, ada ratusan orang antri bercampur baur antara masyarakat sekitar dan para jama'ah masjid, diantara antrian itu nampak oleh saya Ustadz Ali Ahmad, beliau juga ikut antri dengan orang lainnya, MasyaAllah, haru lihatnya, padahal kalau kita lihat kajian beliau diberbagai kota di Indonesia selalu dihadiri ribuan orang, bukunya juga banyak beredar dikalangan jama'ah kajian Sunnah namun hal itu tetap membuat beliau sederhana, semoga menjadi teladan bagi saya dan teman lainnya, aamiin.
Ini yang membuat saya suka sekali kajian Sunnah, banyak ustadz pemateri kajian Sunnah selalu bersikap sederhana, bahkan andai kita cium tangan mereka pasti akan di tolak keras, tentu hal demikian dibelakangnya ada alasan-alasan yang didasarkan kepada ilmu.
Waallahua'lam.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588).
Yang dimaksudkan di sini, Allah akan meninggikan derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang akan menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan dirinya di tengah-tengah manusia, dan kedudukannya akhirnya semakin mulia. Sedangkan di akhirat, Allah akan memberinya pahala dan meninggikan derajatnya karena sifat tawadhu’nya di dunia (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16: 142)
Sumber Referensi "Hiasi Diri dengan Sifat Tawadhu'", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal di web Muslim.or

No comments:

Post a Comment