Saturday, August 17, 2019

SALAH SENDIRI PACARAN




oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian seorang ustadz ditanya seorang jama'ah tentang datangnya musibah, apakah ini termasuk azab atas dosa kita di masa lalu atau ujian atas keimanan kita?, Beliau menjawab, "bisa keduanya, musibah yang datang kepada kita bisa keduanya yakni azab atas dosa kita yang pernah kita lakukan, dan sekaligus juga ujian atas keimanan kita, sejauh mana keimanan kita menghadapi musibah yang datang, waalahua'lam.'
Jadi teringat kisah teman satu kost dulu ketika masih kuliah, ada teman yang pacaran dengan seorang gadis sampai beberapa waktu, mereka selalu terlihat berdua kemanapun, mereka membicarakan banyak hal ketika pacaran, terutama soal masa depan, tentang pekerjaan, rumah tinggal dan hal detail lainnya mengenai rumah tangga yang direncanakan.
Namun Qodarullah, rencana Allah Azza wa Jalla berbeda dengan yang mereka angan-angankan, tiba-tiba pada suatu hari si gadis menikah dengan seorang pria lain yang jauh lebih mapan dari teman saya dilihat dari sisi ekonomi.
Ketika pertama mendengar kabar pujaan hatinya menikah dengan pria lain teman saya langsung pingsan, kemudian berhari-hari stress berat, dia mengurung diri di kamarnya, dan sampai hari ini teman saya menyampaikan bahwa itu hari-hari itu adalah hari terberat dalam hidupnya, semua perasaan kecewa, merasa dikhianati, direndahkan dan semuanya campur aduk, bahkan menurut pengakuannya dia nyaris bunuh diri karena hal ini.
Dia menyesal melakukan pacaran yang selama ini dia lakukan, andai saat itu langsung menikah mungkin musibah ini tidak pernah dia alami, waalahua'lam.
Dan Alhamdulillah selang beberapa tahun kemudian teman saya itu menikah dengan seorang gadis, dan tanpa melalui proses pacaran, tapi langsung melakukan tahap-tahap pernikahan.
Allâh Azza wa Jalla :
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ
Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allâh, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. [an-Nisâ`/4:79].
Imam Qatâdah rahimahullah mengatakan, “Sebagai hukuman bagimu wahai anak Adam, disebabkan karena dosamu”. [Lihat Tafsir Ibnu Katsir].
Hal ini juga ditegaskan oleh Allâh Azza wa Jalla dalam ayat yang lain:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allâh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). [asy-Syûra/42:30].
Imam Ibnu Katsir rahimahullah tentang tafsir ayat ini, beliau mengatakan, “Musibah-musibah apa saja yang menimpa kamu wahai Adam, itu hanyalah karena keburukan-keburukan yang telah kamu lakukan. ‘Dan Allâh memaafkan sebagian besar’, dari kesalahan-kesalahan, sehingga Dia tidak membalas kesalahan-kesalahan kamu, bahkan Dia memaafkannya”.
Sumber Referensi "Sebab dan Hikmah datangnya musibah", karya Ustadz Abu Muslim Al Asy'ari, di web Muslim.or

No comments:

Post a Comment