Monday, March 2, 2020

TIDAK PERLU MELAKUKAN BID'AH, KARENA SUNNAHNYA SUDAH DIAJARKAN NABI MUHAMMAD SHALALALLAHU ALAIHI WA SALLAM SEMUA.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian seorang ustadz mengatakan, "dijaman sekarang di dunia ini perusahan secanggih apapun tidak ada satu perusahaan dimana mereka mengatur karyawannya bagaimana adab didalam kamar mandi, namun Islam sudah memberikan adab bagaimana harusnya didalam kamar mandi, berdoa sebelum masuk kamar mandi, kaki kiri dulu dilangkahkan ketika masuk dalam kamar mandi dan seterusnya. Jika urusan buang air kecil dan air besar saja yang sepele dimata manusia saja diatur oleh Islam, tentu mustahil Islam tidak mengatur hal yang jauh serius dalam agama seperti bagaimana berdzikir, bagaimana berdakwah, bagaimana bersedekah, bagaimana ketika ada orang mati, bagaimana shalat, bagaimana berjihad, bagaimana menegakkan agama ini dan hal lainnya.
Semua sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam sehingga tidak tersisa sedikitpun bagian kehidupan manusia yang tidak diatur oleh Islam.
Maka ketika kita menemukan sebuah perkara dalam kehidupan sehari-hari, kembalikan perkara itu kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam, bagaimana beliau bersikap atas perkara itu, bagaimana larangannya dan seruannya. Dari sana kita mengetahui mana yang hak dan mana yang bathil, karena mustahil ada urusan agama yang tidak beliau ketahui, karena manusia diatas permukaan bumi ini yang paling mengetahui Islam adalah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam, waallahua'lam.
Allah mengabarkan bahwa pada diri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terdapat teladan yang baik bagi segenap ummatnya. Allah berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari Kiamat dan dia banyak menyebut Nama Allah.” [Al-Ahzaab/33: 21]
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Ayat yang mulia ini adalah pokok yang agung tentang meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berbagai perkataan, perbuatan dan perilakunya. Untuk itu, Allah تَبَارَكَ وَتَعَالَى memerintahkan manusia untuk meneladani sifat sabar, keteguhan, kepahlawanan, perjuangan dan kesabaran Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menanti pertolongan dari Rabb-nya Azza wa Jalla ketika perang Ahzaab. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat kepada beliau hingga hari Kiamat.”
Sumber Referensi "Wajibnya Mentaati dan Meneladani Nabi Shallallahu alaihi wa Salla", karya Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas di almanhaj.or

No comments:

Post a Comment