Wednesday, March 11, 2020

KEMBALINYA KERIS SANG WAHABI


Oleh Siswo Kusyudhanto
Alhamdulillah, akhirnya dalam kunjungannya Raja Belanda meminta maaf secara resmi atas tindakan Pemerintah Belanda di masa lalu yang telah menjajah Indonesia selama 3,5 abad, waktu yang lama untuk sebuah penjajahan alias sistem Kolonialisme bercokol.
Namun hal yang terasa istimewa dari kunjungan Raja Belanda kali ini adalah dia mengembalikan keris salah satu pahlawan Nasional yakni Pangeran Diponegoro yang sempat nongkrong di negri eropa itu selama ratusan tahun. Meskipun dikalangan ahli sejarawan meragukan keaslian keris itu benar milik Pangeran Diponegoro, namun bukan itu yang kita bahas.
Membahas pahlawan satu ini jadi teringat salah hal yang sering digembar-gemborkan sebuah ormas bahwa wahabi tidak pernah berjuang sedikitpun untuk kemerdekaan negri ini, namun fakta menunjukkan sebaliknya, ada beberapa pahlawan Nasional sesungguhnya berpaham wahabi, hal ini dibahas dalam salah satu buku sejarah Islam Indonesia yang ditulis oleh Buya Hamka.
BERIKUT ini kami mengutip tulisan Prof. Dr. Hamka dari salah satu bukunya1, di mana beliau membahas tentang wahabi,
Mari kita baca tulisan Buya Hamka berikut ini. Beliau menulis:(1)
“Pada zaman Amangkurat IV, dengan kehendak Belanda diusirlah beberapa Muballigh Wahabi yang datang ke Jawa hendak mengajarkan Islam yang bersih kepada penduduk. Bahkan Amangkurat sendiri pun tertarik pada ajaran itu. Begitu pun keturunannya Pangeran Abdul Hamid Diponegoro, terang-terang hendak mendirikan Kerajaan Islam, dengan beliau sendiri menjadiAmiril Mukminin di tanah Jawa. Beliau ganti pakaian Jawa Lama dengan jubah dan serban. Maksud beliau niscaya akan berhasil, seandainya Kompeni tidak campur tangan.”(2)
1. Buku “Dari Perbendaharaan Lama” halaman 34.
2. Sampai di sini tulisan Buya Hamka.
Teman-teman juga dapat melihat postingan ini di Instagram
https://www.instagram.com/p/B9lGHTKh_Ar/…
Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment