Friday, June 14, 2019

Tidak bakalan menang berdebat dengan pelaku kebid'ahan


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian seorang ustadz menyebutkan sangat sulit memenangkan diskusi atau debat dengan pelaku kebid'ahan, oleh karena kita sebaiknya menghindari berdebat dengan pelaku kebid'ahan, kemudian beliau mengutip perkataan Imam Syathibi dalam Kitab Al Ithisham, dalam kitab ini sang ulama menyebutkan perbedaan Ahlu Sunnah dengan Ahlul Bid'ah.
"jika Ahlu Sunnah mereka mengikuti dari belakang kemana arah Dalil Sahhih dari Al-Qur'an dan Sunnah (Hadits), kemana dalil Sahhih mengarah ke sana Ahlu Sunnah berjalan, sementara Pelaku bid'ah mereka berjalan didepan Dalil Sahhih, mereka beramal amalan yang masuk dalam amalan bid'ah kemudian mereka mengambil dalil dari Al-Qur'an dan Sunnah (Hadits) untuk membenarkan amalan mereka."
Dengan metode beragama yang berbeda seperti ini tentu mustahil dapat memenangkan diskusi atau debat dengan mereka, karena pelaku bid'ah cenderung mencari pembenaran daripada kebenaran.
Dan ini membuktikan bagaimana sombongnya pelaku kebid'ahan, dengan mengambil dalil ayat Al-Qur'an dan hadits untuk membenarkan amalan bid'ah nya sama saja dengan mereka memaksa Allah dan RasulNya untuk mengikuti kemauan mereka, yakni membenarkan amalan bid'ahnya, padahal kaidahnya seorang Hamba mengikuti Tuannya, sementara yang mereka lakukan adalah seorang Hamba memaksa Tuannya mengikuti dirinya, waalahua'lam.
Semoga dijauhkan dari sifat mendahului Allah dan RasulNya dalam perkara agama, aamiin.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Hujurat:1)

No comments:

Post a Comment