Friday, June 7, 2019

DUNIA SEMENTARA KENAPA ENGKAU SERAKAH KEPADANYA ?





Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kesempatan ada dapat nasehat seorang ustadz beliau menyampaikan, " Taukah antum betapa sebentar kenikmatan dunia, misal seperti makanan itu terasa nikmat ketika kita kunyah didalam mulut, namun ketika melewati kerongkongan kita maka hilang sudah kenikmatan makanan yang kita makan itu. Sama dengan kenikmatan berjima'(hubungan intim) dengan istri kita mungkin terasa nikmatnya hanya beberapa menit saja dan sekejap kemudian hilang berganti kelelahan, dan banyak contoh serupa betapa sangat sebentar sifat kenikmatan dunia.
Namun kenikmatan yang sangat sebentar itu membuat banyak orang serakah untuk mendapatkannya, mereka mampu berbuat curang, menipu, berbohong seperti mengurangi timbangan, merubah kuitansi, memark up nilai proyek, saling suap-menyuap untuk mendapatkan sesuatu dan seterusnya.
Dapat disebutkan mereka serakah kepada dunia hingga mampu berbuat segala hal yang zalim, mereka mengutamakan kenikmatan sesaat sementara kenikmatan abadi yakni nikmatnya akhirat berupa Surga dimana mereka menikmati sesuatu dalam jangka waktu sangat lama bahkan abadi dalam kenikmatan mereka tinggalkan. Mereka orang-orang yang tertipu oleh dunia
Maka lihat hakekat dunia sebagaimana mestinya, yakni ketika kita mendapatkan dunia gunakan untuk meraih kenikmatan abadi di akhirat, ketika kita mendapatkan dunia gunakan dijalan yang diridhoi oleh Allah Ta'ala, gunakan untuk beramal ibadah seperti haji, zakat, sedekah, dan seterusnya.
Dengan demikian kita akan selalu berhati-hati dalam meraihnya, kita akan menjauhi cara-cara zalim dalam mendapatkannya.
Semoga kita termasuk orang yang tidak tertipu nikmatnya dunia, dan lebih mengutamakan kenikmatan abadi di akhirat yakni surga, aamiin
Allâh Azza wa Jalla juga berfirman :
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allâh serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” [Al-Hadîd/57:20]
Allâh Azza wa Jalla juga berfirman :
يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ
Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. [Ghâfir/40:39]
Sumber Referensi "Jadikan Akhirat sebagai Niatmu", karya Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas di almanhaj.or

No comments:

Post a Comment