Friday, April 17, 2020

Ustadz Boleh Saya Pacaran ?


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kesempatan seorang teman yang masih muda bertanya kepada Ustadz kami.
"Ustadz bolehkah saya pacaran?".
Ustadz menjawab, "Boleh".
Si pemuda nampak senang dengar jawaban Ustadz, dia tersenyum mendengar jawaban itu.
Kemudian Ustadz berkata, " Boleh Pacaran, tapi ada syaratnya,".
Si pemuda bertanya, " Apa Syaratnya Ustadz?".
Ustadz menjawab, " Boleh Pacaran asal selama pacaran mengikuti larangan Allah dan RasulNya.
Dilarang bersentuhan, karena dalam sebuah hadits disebutkan seseorang yang tertancap besi di kepalanya itu lebih baik daripada seorang lelaki yang menyentuh wanita yang bukan mahram baginya.
Dilarang memandang pacarnya, karena bukan mahram bagi kita, karena Allah dan RasulNya menyuruh kira menjaga pandangan dengan selalu menundukkan pandangan kita terhadap yang tidak halal bagi kita.
Dilarang berikhtilat, dilarang bercampur antara lelaki dan perempuan yang bukan mahram bagi mereka, ini juga termasuk larangan berkomunikasi dengan syahwat lewat WhatsApp, Massanger, SMS, dan sarana lainnya.
Dilarang berduaan dengan bukan mahramnya, karena disebut dalam sebuah hadits jika ada lelaki dan perempuan berduaan saja maka orang ketiga adalah setan yang akan menjerumuskan mereka kedalam perbuatan maksiat dan dosa.
Apakah antum mampu melaksanakan syarat-syarat ini ?".
Si pemuda terdiam, kalau mengikut syarat-syarat itu semua tentu namanya bukan pacaran, atau alias sudah menikah, karena syarat-syarat seperti itu tidak berlaku bagi mereka yang sudah menikah, lalu berkata, "Apakah ini artinya pacaran dilarang Ustadz?".
Mendengar pertanyaan si pemuda akhirnya Ustadz menjelaskan terlarangnya dan bahayanya pacaran, karena Allah Azza wa Jalla sudah memperingatkan kita untuk tidak mendekati zina, apalagi berbuat zina?, Dan salah satu pintu yang mendekatkan seseorang kepada perbuatan zina adalah pacaran.
Berapa banyak perbuatan zina, aborsi, penyakit kelamin dan seterusnya yang dilakukan dan dialami oleh manusia semua diawali dari pacaran.
Nampaknya si pemuda paham penjelasan Ustadz, dia mengangguk dan bertekad untuk langsung menikah jika sudah merasa mampu.
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang mengingatkan kita di dalam firman-Nya :
وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓ‌ۖ إِنَّهُ ۥ كَانَ فَـٰحِشَةً۬ وَسَآءَ سَبِيلاً۬
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek.” (Q.S. Al-Isra [17] : 32).
Postingan ini dapat teman-teman ikuti juga di Instagram saya di
https://www.instagram.com/p/B-1AxupBwwi/…
Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment