Saturday, February 15, 2020

Semoga postingan saya menjadi jalan hidayah Allah Azza wa Jalla bagi seseorang.




Oleh Siswo Kusyudhanto
Nama teman ini Fido Syarif, beliau dulu pekerjaannya adalah Senior Producer disalah satu televisi nasional, gajinya termasuk cukup besar bagi kebanyakan orang.
Dalam sebuah kesempatan beliau menyampaikan ucapan terimakasih karena menurut ceritanya ada salah satu postingan saya membuat berfikir tentang pekerjaan nya yang bergelut dengan musik dan dunia artis, sementara hal-hal yang ada didalamnya di haramkan secara syariat, tentu gajinya kemungkinan juga menjadi haram, pada akhirnya setelah mencari mengenal kajian Sunnah dia memutuskan mengundurkan dari pekerjaannya dan kemudian membuka usaha kecil-kecilan, Alhamdulillah ikut senang atas porses hijrahnya, semoga Istiqomah diatas Manhaj Salaf baik dalam Aqidah dan amal ibadahnya, Aamiin.
Kadang kita anggap iseng dan sepele postingan kita, namun ternyata itu berkat Hidayah Allah Azza wa Jalla itu menjadi jalan merubah hidup seseorang entah dimana, Allahu Akbar.
Kisah beliau membuat makin semangat menulis materi kajian para ustadz pemateri kajian Sunnah, dan berharap Allah Azza wa Jalla menjadikan postingan saya menjadi sarana dalam menyampaikan hidayahNya kepada seseorang, Aamiin
Sebaliknya ada seorang yang cukup dekat dengan saya, seseorang yang sudah saya anggap seperti ayah sendiri di perantauan, sejak beliau masih hidup sampai wafatnya belum juga berhasil mengajak beliau untuk menunaikan shalat fardhu secara Istiqomah dengan berbagai alasan. Padahal sudah banyak nasehat saya sampaikan kepada beliau, pada akhirnya ketika beliau wafat jadi merasa sangat bersalah.
Sungguh benar hidayah mutlak milik Allah Azza wa Jalla, bahkan sekelas Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam manusia paling mulia sekalipun tidak mampu memberikan hidayah, apalagi kita?, kemampuan kita hanya menyampaikan, menasehati dan mengajak, soal hasil mutlak milik Allah Azza wa Jalla
Waallahua'lam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ٨:٥٦
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. [Al Qashash/28 : 56]
Sebab turunnya ayat ini berkaitan dengan meninggalnya Abu Thalib dalam keadaan tetap memeluk agama Abdul Muththalib (musyrik). Hal ini sebagaimana ditunjukkan hadits yang diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim, dari Ibnu Al Musayyab, bahwa bapaknya (Al Musayyab) berkata: ‘Tatkala Abu Thalib akan meninggal, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sllam bergegas mendatanginya. Dan saat itu, ‘Abdullah bin Abu Umayyah serta Abu Jahal berada di sisinya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya: “Wahai, pamanku. Ucapkanlah la ilaha illallah; suatu kalimat yang dapat aku jadikan pembelaan untukmu di hadapan Allah,’. Akan tetapi, ‘Abdullah bin Abu Umayyah dan Abu Jahal menimpali dengan ucapan : ‘Apakah engkau (Abu Thalib) membenci agama Abdul Muththalib?’. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi sabdanya lagi. Namun mereka berdua pun mengulang kata-katanya itu. Maka akhir kata yang diucapkannya, bahwa dia masih tetap di atas agama Abdul Muththalib dan enggan mengucapkan La ilaha illallah. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh, akan aku mintakan ampunan untukmu, selama aku tidak dilarang”.
Lalu Allah menurunkan firmanNya:
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَن يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَىٰ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ ٩:١١٣
“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahannam”. [At Taubah/9 : 113]
Adapun mengenai Abu Thalib, Allah berfirman:
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi hidayah kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki”. [Al Qashash/28 : 56].
Sumber Referensi "Hidayah hanya milik Allah Azza wa Jalla", karya Ustadz Abu Nida` Chomsaha Sofwan, di web almanhaj.or
Foto Akhi Fido Syarif ketika masih bertugas di tv nasional dan foto ketika beliau bertemu Ustadz Firanda Adirja di Masjid Nabawi Madinah.

No comments:

Post a Comment