Saturday, February 15, 2020

BERAGAMA ITU BUTUH DALIL


Oleh Siswo Kusyudhanto
Kadang miris dan prihatin kalau ada orang diingatkan dan kemudian diminta dalil atas amalan seseorang yang tidak sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam dan para sahabat beliau, kemudian dia balas "emang harus butuh dalil?".
Jadi teringat nasehat Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah, kata beliau kita hidup dijaman penuh fitnah, dan cara selamat dari segala fitnah yang datang bergelombang dan terus menerus menerpa kita, tidak ada cara untuk selamat kecuali hanya berpegang kepada Al-Qur'an dan Hadits sesuai pesan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam, bahwa beliau menjamin seseorang tidak akan tersesat jika berpegang kepada keduanya, sebagai pengikut Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam harusnya mengimani jaminan beliau atas hal ini, waallahua'lam.
Kesimpulan pentingnya "beragama harus dengan dalil dari Al-Qur'an dan Hadits".
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى {123} وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. (Q.S Thaha: 123, 124).
Dalam menjelaskan kedua ayat ini, Abdullah bin Abbas berkata, “Allah menjamin kepada siapa saja yang membaca Alquran dan mengikuti apa-apa yang ada di dalamnya, bahwa dia tidak akan sesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat.” [Tafsir ath Thabari, 16/225].
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
Sumber Referensi "Kaedah Penting dalam memahami Al-Qur'an dan Hadits", karya Ustadz Muslim Atsy'ari di web Muslim.or

No comments:

Post a Comment