Saturday, February 15, 2020

KARENA KAMI TIDAK YAKIN MASUK SURGA MAKANYA KAMI BERDAKWAH




Oleh Siswo Kusyudhanto
Kadang kalau kita jelaskan apa itu Manhaj Salaf kepada masyarakat luas, yakni pentingnya mengikuti cara beragama kaum Salaf baik dalam perkara Aqidah dan syariat, terutama menjelaskan pentingnya Tauhid dan bahayanya Syirik, pentingnya Sunnah dan bahayanya Bid'ah selalu muncul comment negatif yang menunjukkan dia terkena fitnah dan syubhat yang tersebar di masyarakat awam, seperti mulai "sombong", "pemegang kunci surga", "sok benar sendiri" dst. Meskipun itu tuduhan baik dan perlu di aamiinkan namun bikin miris, karena hal ini menunjukkan perlunya usaha lebih keras lagi untuk mendakwahkan Manhaj Salaf ditengah masyarakat agar mereka paham bagaimana beragama yang benar sesuai kaidah Islam.
Beberapa hari yang lalu dalam sebuah kajian seorang ustadz menyebutkan, " Kenapa Allah Azza wa Jalla sampaikan informasi tentang siapa yang pasti menjadi penghuni surga hanya kepada para sahabat nabi?, Hal ini karena keimanan para sahabat cukup untuk menerima hal itu, dan informasi serupa tidak ada kepada seorangpun diluar mereka, disebabkan karena keimanan kita belum cukup untuk menerima itu. Jika seorang biasa seperti kita diberitahu bahwa pasti jadi penghuni surga yang terjadi adalah kemudian kita akan bermudah-mudah melakukan maksiat, dan malas berdakwah,malas mengajak saudara Musliam kembali kepada Islam yang benar sesuai yang diajarkan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, juga malas melakukan amal ibadah yang bertujuan untuk meniti jalan ke surga.
Karena kita belum pasti masuk surga maka kita menjadi bersemangat untuk berdakwah mengajak manusia kepada ketaatan pada Allah dan RasulNya, berusaha menegakkan Tauhid dan Sunnah, dan mengajak manusia meninggalkan Syirik, Bid'ah dan maksiat. Kemudian juga kita menjadi bersemangat dalam beramal ibadah dan berusaha Istiqomah diatasnya.
Waallahua'lam."
Artinya karena kami tidak yakin masuk surga maka kami berusaha sekuat tenaga untuk berdakwah, dan menasehati saudara kaum Muslimin untuk menegakkan Tauhid dan Sunnah, juga mengajak meninggalkan Syirik, Bid'ah dan segala bentuk kemaksiatan.
Dalam sebuah survey kecil-kecilan yang diadakan dibeberapa kota di Indonesia beberapa tahun yang lalu dari hasilnya dapat kita temui bahwa 90 persen dikalangan jama'ah Kajian Sunnah di Indonesia adalah mantan sebuah ormas terbesar di Indonesia, sisanya dari ormas dan firqoh lain.
Secara pasti jumlah jama'ah Kajian Sunnah di Indonesia memang perlu penelitian intensif jika ingin mengetahui jumlah realnya, namun secara perhitungan sederhana perkiraan kami jumlah jama'ah Kajian Sunnah yang tersebar di Indonesia sekitar 3-4 juta orang, hal ini menilik sumber dari jumlah buku dan kitab berbasis Sunnah di Indonesia.
Semisal Buku Dzikir Pagi Petang karya Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas konon menurut penerbit masuk cetakan ke 34 kalinya, satu kali cetak adalah 100 ribu eksemplar, jika dikalikan maka sejumlah 3,4 juta eksemplar buku ini tersebar di seluruh Indonesia. Dengan anggapan pemilik buku tersebut adalah jama'ah kajian Sunnah maka jumlah orang pengikut Kajian Sunnah Manhaj Salaf perkiraan kami sejumlah itu.
Padahal itu baru satu buku saja sebagai indikator jumlah jama'ah Kajian Sunnah, belum dari sejumlah buku lainnya yang berbasis Sunnah dan termasuk best seller seperti "Mulia Dengan Manhaj Salaf" karya Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas atau "Harta Haram Muamalat Kontemporer" karya Ustadz Erwandi Tarmizi dan masih buku berbasis banyak lagi buku berbasis Kajian Sunnah yang diminati masyarakat Indonesia.
Kesimpulannya bukti-bukti diatas menunjukkan bahwa Dakwah Sunnah berkembang pesat di Indonesia, dapat diterima khalayak luas meskipun tidak sedikit fitnah yang menghujaninya, juga bukti bahwa para pendakwah Sunnah mengajak orang lain diluar kelompoknya untuk kembali kepada ketaatan pada Allah dan RasulNya, kembali rujuk kepada Al-Qur'an dan Sunnah, bukan membiarkan karena menganggap sesat dan masuk neraka seperti kebanyakan fitnah yang disebarkan.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya, Aamiin.
Allah Azza wa Jalla berfirman :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah” [Ali Imrân/3:110]
Foto kajian Rutin Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc di Dusun Warak RT.08 / RW.02, Desa Girisekar, Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kajian Sunnah Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru, Tablik Akbar Utsadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas Lapangan Umum Desa Sembalun Kec. Sembalun Kabupaten Lombok Timur, Tablik Akbar Syaikh Abadurrazzaq di Masjid Istiqlal Jakarta.

No comments:

Post a Comment