Wednesday, July 1, 2020

Eksis itu di langit, InsyaAllah.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Banyak sekali akhir-akhir ini viral kebaikan yang tersebar di media sosial juga media berita nasional, ada orang yang berhasil mengIslamkan orang, atau banyak artis membagi-bagikan sedekah sembako ataupun uang dan banyak lagi, mungkin maksud di share hal-hal seperti ini adalah usaha untuk memotivasi orang lain agar melakukan hal sama, bagus sih, cuma mungkin jauh lebih hebat jika hal-hal seperti itu disembunyikan, karena kata banyak ulama batas antara ikhlas dan riya'(ingin dipuji orang lain) itu sangat tipis, banyak orang merasa diri mereka dalam keadaan ikhlas tapi sejatinya sudah terjebak dalam kubangan riya', ingin menuai pujian orang lain atas kebaikan yang dilakukannya, dan ini membahayakan dirinya, terancam pahala atas apa yang dikerjakan olehnya hangus sia-sia, masih juga terancam azab neraka atas ke riya'annya itu.
Menurut pengamatan saya selama ini banyak orang-orang hebat dalam menyembunyikan kebaikan yang dilakukannya, saya pernah mendapat cerita seorang santri yang menceritakan perjuangan ustadznya yang berdakwah selama 7 tahun di pulau-pulau terpencil di Maluku Utara, dan berhasil mengajak orang masuk ke dalam Islam hingga ratusan orang atau bahkan mungkin ribuan orang, MasyaAllah, dan hebatnya hal seperti ini sangat sedikit orang tau, mungkin beliau ingin menjadikan amalannya tabungan kelak di akhirat, dan tidak ingin hangus karena berharap pujian orang, waallahua'lam.
Atau kisah ketika Masjid Raudhatul Jannah mendapatkan bantuan dari seseorang yang tidak diketahui siapa, si donatur menghubungi panitia pembangunan masjid bahwa dia menaruh sejumlah uang di salah satu sudut masjid dan minta pengurus mengambil uang tersebut, setelah pengurus mencari dilokasi yang ditunjukkan si penelpon ternyata memang benar ada bungkusan di lokasi tersebut, dan setelah dibuka ternyata ada uang 20 juta didalamnya, MasyaAllah. Semoga Allah Azza wa Jalla merahmati si Fulan, Aamiin.
Dan mungkin banyak kisah serupa yang pernah kita ketahui, juga seperti kisah-kisah hebat ulama salaf yang menyembunyikan amal ibadah mereka demi menjaga keikhlasan mereka, karena mereka tau ikhlas itu berat, tidak semudah mengucapkan dan teorinya.
Jadi teringat nasehat Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah dalam sebuah kajian, beliau mengatakan,
" Sungguh celaka orang yang sangat terkenal dikalangan manusia, namanya menjadi buah bibir dikalangan manusia karena kebaikannya, namanya disebut juga di koran dan televisi, namun sayang namanya asing dikalangan malaikat di langit, justru namanya mengumpulkan catatan keburukan, karena dia hanya menampakkan kebaikan dalam jangkauan mata manusia, namun ketika dia sendiri dia merasa bebas melakukan kemaksiatan.
Dan sungguh beruntung orang yang namanya asing dikalangan manusia, namanya tidak dikenal di kalangan manusia, namun namanya sangat terkenal dikalangan malaikat dilangit karena dia melakukan kebaikan, dia berusaha menyembunyikan kebaikan yang dilakukannya, juga Istiqomah dalam amal ibadah baik yang nampak oleh mata manusia ataupun tidak terjangkau mata manusia."
Dalam firman Allah ‘Azza wa Jalla:
إِن تُبْدُواْ الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لُّكُمْ
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu” (QS. Al Baqarah: 271).
Ayat ini menunjukkan bahwa menyembunyikan amalan shalih itu lebih utama secara umum. Karena itu lebih dekat kepada keikhlasan. Dan disebutkan dalam hadits tujuh orang yang mendapat naungan Allah, diantaranya:
ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه
“Seorang yang bersedekah, ia menyembunyikan sedekahnya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan tangan kanannya” (HR. Bukhari no. 1423).
Sumber Referensi "Menampakkan dan menyembunyikan amalan", karya Yulian Purnama di web Muslim.or.id

No comments:

Post a Comment