Monday, July 9, 2018

Tidak sadarkah kalian telah memecah belah umat ini?


Oleh Siswo Kusyudhanto
Kalau membahas Islam Nusantara jadi teringat ketika saya ditegur seorang ustadz dikarenakan saya memakai jaket sebuah partai politik, begitu ditegur untuk melepas jaket itu saya langsung ngeh, mungkin bagi orang yang awam akan menyepelekan hal tersebut, kenapa memakai jaket saja di permasalahkan?. Penjelasannya adalah bukan jaketnya yang jadi masalah, tapi logo partai dijaket itu yang bikin masalah, karena dengan memakai jaket berlogo partai apalagi jika ada orang lain juga yang pakai jaket dengan logo partai yang berbeda tampa sadar kita sudah memecah belah umat Islam kedalam firqoh-firqoh, kelompok-kelompok kecil, kemudian berbangga dengan kelompoknya, pada akhirnya Umat Islam tercerai berai dan tidak punya kekuatan melawan kaum kafirin , ini juga tentu melawan seruan Allah Ta’ala dalam beberapa ayat dimana kita dilarang memecah belah umat dan disuruh berpegang teguh kepada risalah, baik dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sahhihah.
Dalam sebuah kajian Ustadz Syafiq Reza Basalamah menyebutkan, istilah Islam Nusantara adalah upaya kaum liberal untuk mencabut Islam dari akarnya, yakni memisahkan diri dari Islam yang asli yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, pada akhirnya umat Muslim tidak tau Islam yang sebenarnya seperti apa, diganti dengan Islam dengan sosok yang penuh modifikasi seperti sarat pemikiran liberal, filsafat, juga penuh muatan amalan yang sudah dirubah-rubah.
Meskipun mereka yang menyuarakan Islam Nusantara gencar menyakinkan publik bahwa mereka tidak anti Arab dan bla, bla, bla, namun sadar atau tidak sadar dengan menyematkan merk Islam Nusantara itu sendiri merupakan pemisahan diri dari Islam yang aslinya dan penghancuran Islam dari dalam.
Dan hanya Risalah dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sahhihah yang menyatukan umat ini didalam satu kelompok bernama Islam, tampa embel2 dibelakangnya, hanya dengan cara ini Islam bersatu dan menjadi kekuatan yang menakutkan bagi kaum kafirin, waalahua'lam.
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
“Artinya ; Sesungguhnya orang-orang yang memecah-belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Alloh, kemudian Alloh akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat” [Al-An’am ; 159]
Allah Ta’ala berfirman :
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
“Dan berpegang teguhlah dengan tali Allah secara keseluruhan, dan jangan kalian berpecah-belah.” [ali-Imran/3: 103]
Dan firman-Nya:
إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ
“Sesungguhnya ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Rabbmu, maka beribadahlah kepadaKu.” [al-Anbiya/21: 92]
Sumber referensi almanhaj.or.id

No comments:

Post a Comment