Wednesday, October 27, 2021

Jangan jadi atheis ketika senang

 Bismillah




Jadikanwa Jalla pintu pertama Allah Azza

Oleh Siswo Kusyudhanto
Pas di lampu merah depan saya ada seseorang mengendarai motor dengan box dimana ada sticker menarik "Kita adalah Atheis disaat senang dan beragama disaat Susah".
Memang pada kenyataannya seperti itu adanya kita, disaat senang kita sering lupa kalau adalah makhluk yang beragama, banyak yang dalam agama dilarang malah dilanggar dan perintah dalam agama justru ditinggalkan.
Hal tersebut mengingatkan saya akan nasehat seorang ustadz tentang untuk selalu bergantung kepada Allah Azza wa Jalla, kata beliau,
" Banyak dikalangan kita ini menjadikan Allah Azza wa Jalla sebagai pintu terakhir, mereka berusaha melakukan segala usaha untuk mendapatkan sesuatu, semua pintu dicoba diketuk untuk mendapatkan pertolongan, ketika semua pintu itu gagal dimintai pertolongan, ketika dia sudah putus asa dan tidak mendapatkan yang dia inginkan baru mengetuk pintu terakhir yakni meminta pertolongan Allah Azza wa Jalla, jangan kita melakukan hal demikian.
Jadikan Allah Azza wa Jalla sebagai pintu pertama yang kita ketuk, dengan berdoa dan berharap kepadaNya, meminta Allah Azza wa Jalla menolong usaha kita.
Bergantunglah kepada Allah Azza wa Jalla atas segala sesuatunya, insyaallah itu lebih baik. Allahua'lam."
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَخُلِقَ ٱلۡإِنسَـٰنُ ضَعِيفً۬ا
“Dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An-Nisa’ : 28)
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلۡفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلۡغَنِىُّ ٱلۡحَمِيدُ
“Hai manusia, kamulah yang membutuhkan Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir : 15

Katanya Cinta Nabi ?

 Bismillah



Katanya cinta Nabi, tapi dengar sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa sallam langsung kuping panas dan tensinya naik ???
Banyak masjid dan mushola di negri kita dalam beberapa hari terakhir merayakan maulid nabi dengan meriah, mereka yang biasanya jarang datang ke masjid dan mushola merasa wajib datang sehingga masjid dan mushola terasa penuh oleh jamaah.
Makanya kadang miris melihat hal ini, pas perayaan Maulid nabi masjid dan mushola penuh sesak oleh jamaah yang datang, sementara ketika shalat fardhu berjamaah justru malah sepi dari jamaah.
Disinilah kelihatan rusaknya perayaan Maulid nabi, karena maulid nabi tidak pernah ada perintah dari Allah dan Rasul-Nya untuk dikerjakan justru banyak orang merasa wajib untuk datang, sementara untuk Shalat fardhu berjamaah jelas ada perintah dari Allah dan Rasul-Nya dan dimuat di banyak Ayat Al-Qur'an dan hadits malah dianggap bukan hal yang wajib untuk dikerjakan, mungkin turun derajatnya dimata mereka para pelaku maulid nabi, Allahua'lam.
Dan yang prihatin adalah mereka merayakan maulid nabi dengan alasan cinta kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa sallam, namun anehnya ketika disampaikan hadits shahih tentang larangan berbuat bid'ah yang jelas disabdakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa sallam, bukan oleh Syaikh atau ustadz fulan, ketika mendengar itu mereka langsung tensinya naik, kuping panas, marah, dan justru mengatakan buruk orang yang menyampaikan hadits itu.
Katanya cinta? Kok kayak gitu ?.
Makanya jangan heran kalau hadits-hadits larangan berbuat bid'ah yang banyak jumlahnya itu asing dan menjadi faktor alergi bagi para pelaku maulid nabi.
Padahal sikap seorang dikatakan beriman adalah ketika bersikap samina watho'na, dengar dan taati atas apa yang disampaikan oleh Allah dan Rasul-Nya, Allahua'lam.

Siapa yang nyuruh melakukan itu ???

 Bismillah

Pelaku bid'ah selalu membela dengan ribuan dalih atas amalannya, "yang penting niatnya baik", " Ada doa dan dzikir nya" Dan seterusnya, namun ketika ditanya "Apakah Allah dan Rasul-Nya memerintahkan mengamalkan amalan itu? ", ya jelas pasti bingung jawab, karena memang amalan yang masuk bid'ah tidak ada sama sekali perintah dari Allah dan Rasul-Nya.
Konsekuensi nya kalau tidak pernah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya tentu tidak pernah akan ada pertanyaan kelak saat hisab, disaat itu pasti tidak ada pertanyaan " Berapa kali hadir di acara Maulid Nabi, tahlil kematian, haulan, shalawat nariyah dan seterusnya ".
Allahua'lam.
Konsekuensi lainnya belum jelas apakah mengamalkan amalan-amalan bid'ah itu mendatangkan pahala, kalau ternyata justru malah mendatangkan dosa bagaimana?
Karena Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa sallam mengancam bid'ah tempatnya di neraka, artinya resiko berat bagi mereka yang mengamalkan amalan bid'ah, alias amalan yang tidak ada tuntunan dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa sallam dan Khulafaur Rasyidin.
Jadi kenapa anda masih amalkan? Apa yang anda harapkan dengan mengamalkannya?
Kenapa tidak saja kerjakan dan menyibukkan diri pada amalan yang sudah jelas ada perintah dari Allah dan Rasul-Nya seperti shalat, membaca Al-Qur'an, zakat, sedekah, doa dan dzikir dan lainnya. ? Ini jelas amalan yang ada jaminan dari Allah Azza Wa Jalla dan Rasul-Nya mendapatkan pahala dan jadi pengurangan dosa kelak, Allahua'lam.
Semoga selamat dari tipu daya dan dalih para pelaku ke bid'ahaan, Aamiin.
Heru Mukti, Irdaniam Binti Mhd Zaila dan 81 lainnya
60 Komentar
25 Kali dibagikan
Suka
Komentari
Bagikan

Lihatlah kebawah

 Bismillah


Oleh Siswo Kusyudhanto
Tadi siang pas sedang dalam perjalanan nampak ada dua anak penjual pisang goreng, nampaknya mereka kakak beradik, mungkin usia si kakak sekitar kelas 6 SD dan adiknya lebih muda beberapa tahun, si kakaknya membawa baskom diatas kepalanya yang berisi pisang goreng, sementara si adik berteriak-teriak menawarkan goreng pisang sepanjang jalan kepada orang-orang, MasyaAllah, jadi terharu melihat perjuangan dua bocah ini.
Melihat mereka jadi makin bertambah rasa syukur didada.
Jadi teringat nasehat Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah, kata beliau cara melembutkan hati yang keras yakni untuk selalu melihat keadaan orang yang dibawah kita seperti yatim piatu, fakir miskin, orang sakit dan lainnya. Semoga Allah Azza Wa Jalla selalu merahmati beliau, Aamiin.
Memang benar nasehat beliau, mungkin hati ini sering keras karena selalu melihat orang-orang yang jauh diatas kita, dengan melihat orang-orang yang memamerkan kekayaan dan kehebatan perkara dunia sering membuat kita jadi sulit untuk mensyukuri atas apa yang Allah Azza Wa Jalla berikan kepada kita, padahal masih banyak orang yang keadaan mereka jauh lebih buruk dari kita, Allahua'lam.

Murtad karena bertemu dengan Isa Al-Masih ???

 Bismillah


Oleh Siswo Kusyudhanto
Beberapa waktu yang lalu saya baca berita adanya seorang presenter salah satu TV nasional yang semula seorang Muslim yang taat beribadah kemudian murtad, alias keluar dari Islam setelah shalat tahajud dan tertidur kemudian didalam mimpinya ditemui seseorang yang mengaku sebagai Isa Al-Masih, dan orang yang mengaku Isa Al-Masih itu menyuruhnya masuk agama Nasrani, esoknya tidak beberapa lama dia masuk Nasrani, astaghfirullah.
Jadi teringat kejadian serupa di kota saya juga mirip, ada seorang wanita sekeluarga murtad setelah shalat tahajud dan dimimpikan bertemu Isa Al-Masih yang menyuruhnya murtad, esoknya si wanita dengan suami dan tiga anaknya dibaptis, astaghfirullah.
Saya sendiri beberapa tahun yang lalu juga mimpi serupa bertemu seseorang yang mengaku Isa Al-Masih dan menyuruh saya murtad, cuma dalam mimpi itu saya ketawa dan mengatakan "anda bukan Isa Al-Masih, tapi jelas setan", habis itu saya terbangun dan masih ketawa-tawa, sebabnya seseorang yang dalam mimpi saya mengaku sebagai Isa Al-Masih wujudnya mirip orang bule, rambutnya lurus dan pirang, kulitnya putih bersih dan tinggi badannya tinggi sekali.
Kenapa saya langsung mengetahui itu adalah setan dan bukan Isa Al-Masih, karena sebelumnya saya dengar kajian Ustadz Abu Haidar As Sundawi mengenai Isra Mi'raj, seperti dijelaskan dalam peristiwa Isra Mi'raj bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa sallam bertemu dengan Isa Al-Masih dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa sallam jelaskan ciri fisik dari Isa Al-Masih sebagai berikut ;
Nabi Isa adalah seorang laki-laki yang perawakannya sedang, yaitu tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek.
Kulitnya merah, dadanya bidang, rambutnya keriting dan lebat, rambutnya klimis seolah-olah baru keluar dari kamar mandi, dan terkadang rambutnya diurai sampai ke bahunya.
Ciri-ciri fisik Nabi Isa Alaihi Salam ini terdapat dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.
Jadi teringat nasehat Ustadz Ali Ahmad bin Umar, kata beliau menuntut ilmu syar'i sangat penting bagi seorang Muslim, karena seseorang Muslim yang berilmu sangat sulit disesatkan oleh Setan, dalam menyesatkan seorang Muslim yang berilmu perlu banyak cara dan tipu muslihat yang dilakukan oleh Setan untuk menyesatkan nya. Sedang seorang Muslim yang ahli ibadah namun bodoh dalam ilmu agama sangat mudah disesatkan oleh Setan karena banyak hal yang tidak diketahui meskipun dia rajin beramal ibadah.
Kata beliau lagi, itu kenapa setan lebih takut kepada orang berilmu daripada seorang ahli ibadah namun bodoh dalam ilmu agama, Allahua'lam.

Sunday, August 29, 2021

TERPAKSA BERBUAT RIBA?, WHAT! !!??

 Bismillah



Oleh Siswo Kusyudhanto
Saya maklum kalau ada orang bilang "Enak aja situ ngomong, saya melakukan akad riba karena terpaksa" mungkin dia awam terhadap bahaya riba baik didunia dan akhirat.
Padahal dalam hukum Islam namanya terpaksa alias darurat adalah ketika tidak melakukan hal itu nyawa taruhannya alias mati, padahal sangat sedikit sekali kasus misal jika tidak melakukan riba kemudian orang itu mati, semisal masuk rumah sakit dan harus beli obat satu-satunya yang mahal harganya sampai jutaan rupiah, dan dia tidak punya uang sama sekali, pinjem tetangga juga keluarga tidak dapat, dan dia butuh uang cepat sehingga harus pinjam rentenir dengan akad riba, mungkin kasus serupa terjadi perbandingan satu dengan satu juta kasus, Allhua'lam.
Faktanya hampir mayoritas kredit yang berjalan di Indonesia adalah akad kredit barang konsumsi seperti motor, perabotan rumah, HP, alat elektronik, mobil dan rumah, sisanya adalah kredit perusahaan untuk produksi.
Hal ini menunjukkan bahwa riba yang terjadi di Indonesia mayoritas disebabkan oleh kebutuhan gaya hidup, jadi bukan karena ada unsur paksaan atau keadaan darurat, atau sebenarnya mungkin syahwat kita yang memaksa untuk memiliki barang dan kemudian mendorong berbuat riba? Allahua'lam.
Kalau penyebab utama bertumbuhnya praktek riba karena syahwat artinya mungkin mayoritas Umat Islam di Indonesia meninggalkan perintah Allah dan Rasul-Nya untuk bersikap zuhud dan qona'ah pada urusan dunia, Allahua'lam.
Jadi ingat sebuah kajian Ustadz Erwandi Tarmidzi di Jakarta, ketika seseorang bertanya, "Ustadz jika tidak dengan cara riba mustahil bagi saya memiliki rumah, masa keong saja punya rumah saya yang manusia malah enggak punya rumah ?".
Ustadz Erwandi Tarmidzi menjawab, "ya sangat berbeda ya kalau keong tidak punya rumah mati dia, kalau antum gak punya rumah masih bisa hidup sebagai wajarnya, jika harus melalui cara riba untuk memiliki riba ini jelas berbahaya, karena nikmatnya memiliki rumah melalui cara riba tidak sebanding dengan azab karena perbuatan riba kita.
Jika mampunya baru ngontrak rumah, sebaiknya ngontrak rumah dulu dan hindari perbuatan riba, karena riba jelas diharamkan Allah dan RasulNya, Allahua'lam. "
Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata (berpendapat) bahwa sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah [2]: 275)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata ketika menjelaskan ayat di atas,”Maksudnya, tidaklah mereka berdiri (dibangkitkan) dari kubur mereka pada hari kiamat kecuali seperti berdirinya orang yang kerasukan dan dikuasai setan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/708)
Sumber referensi "Balasan bagi para pelaku riba", oleh Muhammad Safifudin Hakim di muslim. Or. Id

Yasinan minumnya Ashiil air mineral? Kenapa enggak?

 Bismillah



Oleh Siswo Kusyudhanto
Alhamdulillah saya termasuk orang yang dapat banyak pelajaran dari para Ustadz tentang teknik berdakwah, mulai yang konvensional seperti mengajak orang datang ke kajian, membagi buku ke kalangan masyarakat, sampai yang digital seperti share link kajian, kasih link web para Ustadz dan seterusnya.
Banyak cara berdakwah yang sesuai kemampuan kita masih awam akan ilmu agama, jadi tidak ada alasan untuk tidak berdakwah.
Beberapa waktu lalu saya sedang lewat sebuah lingkungan dan nampak sedang ada acara yang dihadiri puluhan orang, selidik punya selidik ternyata mereka sedang Yasinan, dan ketika lewat pas depan lokasi Yasinan saya di bikin kaget sekaligus tersenyum, dipintu masuk acara Yasinan itu tertumpuk sejumlah konsumsi untuk jamaah, termasuk beberapa karton air mineral merk Ashiil, MasyaAllah.
Ini menurut saya salah satu teknik dakwah yang cerdas, mungkin kalau kita bilang bahwa Yasinan tidak ada tuntutannya kepada mereka yang suka Yasinan pasti dituding balik "suka mengkafirkan", padahal menurut beberapa ulama berbuat bid'ah belum kafir, tapi bid'ah baru masuk dosa besar seperti dosa besar lainnya, tidak membuatnya keluar dari Islam, Allahua'lam.
Dengan mengenalkan merk Ashiil air mineral diharapkan mereka familiar dengan logo dan namanya dengan demikian mereka akan mudah menerima link kajian Ashiil TV atau posting media sosial Ashiil, Aamiin.
Kalau dalam dunia pemasaran ini namanya "branding", apa sih itu branding?
Istilah branding berasal dari kata brand yang berarti merek. Lantas, apa itu branding yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan bisnis? Branding merupakan pencitraan agar suatu produk dapat menarik dan melekat di benak konsumen. Bisa dibilang bahwa branding bisa diartikan sebagai bentuk komunikasi perusahaan dengan konsumen yang menjadi sasaran.
Misal setiap hari kita berangkat bekerja di pagi hari, setiap hari kita melewati baliho besar pasta gigi merk "Ajib", dan demikian juga ketika pulang bekerja kita melewati baliho yang sama, padahal kita adalah konsumen setia merk pasta gigi
mantap
, namun karena setiap hari kita melihat baliho merk Ajib tanpa kita sadari suatu saat ketika pasta gigi dirumah habis kita kemudian mencari rak pasta gigi yang diambil bukan merk pasta gigi merk
mantap
lagi, tapi merk ajib, demikianlah branding bekerja, Allahua'lam.
Semoga tulisan ini menginspirasi teman-teman dalam berdakwah, Aamiin.
-------
Allah Ta’ala berfirman:
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. An Nahl : 125).