Saturday, July 14, 2018

KETIKA MENDIDIK ANAK DENGAN TUJUAN DUNIA(2)




OLeh Siswo Kusyudhanto
Dikisahkan ada seorang pegawai baru disebuah rumah panti jompo, dia bekerja dari pagi hingga malam ditempat itu, menjelang malam ketika para penghuni akan tidur dia baru pulang. Namun ketika melangkah pergi pulang dan menyusuri kamar-kamar dimana tempat para penghuni panti jompo yang sudah tua renta bersiap tidur, dia melihat beberapa orang menangis diatas tempat tidurnya, dan ini membuatnya heran. Malam berikutnya juga dia menjumpai hal serupa, beberapa orang tua itu menangis ketika menjelang tidur. Pada keesok harinya ketika makan siang dia melayani para orang tua itu untuk makan, ketika sambil menyediakan makan, karena diliputi penasaran kenapa para orang tua itu menangis hampir tiap malam, maka dia bertanya ada salah satu orang tua, "wahai ibu, setiap malam ketika saya pulang saya sering lihat beberapa orang tua disini menangis ketika menjelang tidur, apa yang mereka tangisi?, apakah karena makanan disini buruk bu?", ibu tua yang ditanya agak terkejut, lalu dia bilang,"bukan, bukan karena makanannya buruk, enak kok makanan disini". Pegawai itu makin penasaran, "apakah karena tinggal disini tidak nyaman wahai ibu?", ibu tua jawab,"bukan juga karena itu, disini sangat nyaman kok". Pegawai itu makin penasaran, "Lalu apa masalahnya? Kenapa mereka menangis?, pasti ada sebab sehingga itu terjadi", lalu dengan suara berat ibu tua itu menjelaskan kenapa beberapa diantara mereka menangis disaat malam,"wahai anak muda, taukah kami menangis bukan kerena makanan buruk atau karena hidup disini tidak nyaman. Namun kami menangis karena teringat hampir setiap hari, ketika kami diantar dulu ketempat ini oleh anak kami. Anak yang kami didik dengan penuh kasih sayang dari bayi hingga dewasa justru menganggap kami adalah aib baginya. Kami berada disini karena alasan-alasan sepele, anak kami merasa terbebani dengan keberadaan kami dirumah mereka, sehingga mereka mau kehilangan sejumlah uang agar kami dirawat dan tinggal dipanti jompo ini, dan dengan demikian kami tidak menggangu kehidupan mereka, bagi anak kami kehilangan uang tidak masalah asal mereka kehilangan kami, betapa tidak berharganya kami dimata anak-anak kami sendiri". Lalu sang ibu tua itu menangis kesenggukan, air matanya menyusuri keriput-keriput diwajahnya.
Dikutip dr dauroh Ustadz Maududi Abdullah Lc.
Ketika menyampaikan ini ustadz menangis, begitupun juga para jamaah.
Dalam surat al-Israa’ ayat 23-24, Allah Ta’ala berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” [Al-Israa’ : 23-24]
Perintah birrul walidain juga tercantum dalam surat an-Nisaa’ ayat 36:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
“Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil [1], dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” [An-Nisaa’ : 36]
Sumber Referensi "MENGGAPAI RIDHA ALLAH DENGAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA", Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas di almanhaj.or.id

No comments:

Post a Comment