Wednesday, July 11, 2018

Penjelasan kenapa Allah Ta’ala sangat benci perbuatan syirik.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Perbuatan syirik sangat dibenci oleh Allah Ta’ala, bahkan dari semua perbuatan dosa yang dilakukan manusia cuma perbuatan syirik yang tidak dimaafkan oleh Allah Ta’ala, padahal Allah Ta’ala adalah Maha Pengampun.
Dalam sebuah kajian seorang Ustadz menjelaskan kenapa perbuatan syirik tidak dimaafkan.
Jika ada seseorang bekerja sebagai tenaga pemasaran disebuah perusahaan, dia menerima gaji setiap bulan, semua haknya sebagai karyawan dipenuhi oleh perusahaan seperti tunjangan anak, istri, jaminan kesehatan, jaminan rumah, dst. Lalu kemudian suatu hari ternyata dia tercyduk sedang memasarkan produk saingan dari perusahaan dimana dia bekerja, dan justru tidak memasarkan produk perusahaan sendiri yang telah menggaji dia, pasti pimpinan di perusahaan itu marah besar dan mengambil tindakan keras kepada si karyawan, mungkin saja dia akan dipecat dan semua haknya dicabut.
Demikian dengan perbuatan syirik, Allah Ta’ala sudah memberikan segala nikmat kepada umatNya, mulai mata yang dapat melihat, kaki dan tangan yang normal fungsinya, telinga yang dapat mendengar, rizki yang terus menerus, agama yang sempurna dan seterusnya, namun ketika umatNya itu menduakannya tentu Maha pemberi nikmat akan marah.
Padahal nikmat yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada manusia nilainya jauh lebih mahal berkali-kali lipat dari gaji sebuah perusahaan kepada karyawannya.
Waalahua'lam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“… Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” [Luqman: 13]
Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ (ثَلاَثًا)، قَالُوْا: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ: َاْلإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ -وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ-: أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرِ. قَالَ: فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ.
“Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar?” (Beliau mengulanginya tiga kali.) Mereka (para Sahabat) menjawab: “Tentu saja, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua.” -Ketika itu beliau bersandar lalu beliau duduk tegak seraya bersabda:- “Dan ingatlah, (yang ketiga) perkataan dusta!” Perawi berkata: “Beliau terus meng-ulanginya hingga kami berharap beliau diam.” [HR. Al-Bukhari (no. 2654) dan Muslim (no. 88)]
Sumber referensi, "Syirik dan macam-macamnya", karya Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas di almanhaj.or.id.

No comments:

Post a Comment