Oleh Siswo Kusyudhanto
Alkisah, dalam sebuah rapat Sarekat Islam (SI), Haji Agus Salim saling ejek dengan Musso, tokoh SI yang belakangan menjadi orang penting dalam Partai Komunis Indonesia saat itu, SI memang terbelah antara SI Putih dan SI Merah yang berhaluan pada faham-faham komunisme. Haji Agus Salim menjadi motor SI Putih, sementara Musso di SI Merah.
Ketika KH Agus Salim yang berjenggot memasuki gedung pertemuan beberapa orang berhaluan Komunis menirukan suara kambing,"mbeeek!, mbeek!".
Ketika KH Agus Salim yang berjenggot memasuki gedung pertemuan beberapa orang berhaluan Komunis menirukan suara kambing,"mbeeek!, mbeek!".
Pada awalnya Muso memulai ejekan itu ketika berada di podium. "Saudara saudara, orang yang berjanggut itu seperti apa?"
"Kambing!" jawab hadirin.
"Lalu, orang yang berkumis itu seperti apa"
"Kucing!"
Haji Agus Salim sadar sedang menjadi sasaran ejekan Musso. Haji Agus Salim memang memelihara jenggot dan kumis. Begitu gilirannya berpidato tiba, dia tak mau kalah."Saudara-saudara, orang yang tidak berkumis dan tidak berjanggut itu seperti apa?" Hadirin berteriak riuh, "Anjing!"
Agus Salim tersenyum, puas, lalu melanjutkan pidatonya. Cerita ini dikutip dari Mengikuti jejak H Agus Salim dalam tiga zaman karangan Untung S, terbitan Rosda Jayaputra.
Sumber referensi SuaraMerdeka.co
No comments:
Post a Comment