Tuesday, July 17, 2018

TERLANJUR DISANJUNG-SANJUNG TERNYATA WAHABI (edisi Revisi)


Oleh Siswo Kusyudhanto
Kisah lucu dari seorang teman tentang tetangganya yang baru pulang dari Umroh...
Begitu pulang dari umroh, biasalah, para tetangga pada kumpul tanya tanya bagaimana perjalanan umrohnya dan kabar disana.
Setelah cerita ini dan itu sampailah cerita tentang ceramah di Masjid Nabawi yang disampaikan seorang ustadz dari Indonesia.
Dia menceritakan kebanggaannya kalau di masjid Nabawi sudah ada orang indonesia yg ceramah disana.
Dia bilang seumur umur baru kali itu dengar ada seorang ustadz ceramah tentang kesyirikan yg sangat detail dan didukung dalil sahhih, baik dari Al-Quran dan Hadist-hadist sahhih, sehingga dia mengerti benar bahaya syirik dalam beragama.
Saking senengnya dengang kajiannya sampai dia ambil foto itu ustadnya, dan menunjukkan kepada para tetangga.
Setelah banyak cerita tentang kajian dan memuji materi yang dibawakan oleh ustadz Indonesia itu, lantas ada tetangga yang biasa mengikuti kajian sunnah bilang kalau ustadz yg di foto itu namanya Ustad Firanda Adirja yang suka di cap wahabi oleh kebanyakan orang di Indonesia.
Saat itu juga langsung dia terdiam seribu bahasa, disatu sisi dia sangat benci wahabi dan disisi lain dia terlanjur menyanjung orang yang disebut wahabi .
Sungguh benar kalau para penentang dakwah Ustadz Firanda Adirja MA itu hanya korban dari hasutan orang orang yg jahil. Mereka membuat fitnah ditengah umat muslim agar kebenaran tidak terkuak, dan juga mungkin kepentingan ekonomi serta politiknya tidak terganggu dengan makin luasnya dakwah Sunnah ditengah masyarakat, waallahua'lam.
--------
Allah berfirman,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن جَآءَكُمْ فَاسِقُُ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَافَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6].
Dalam ayat ini, Allah melarang hamba-hambanya yang beriman berjalan mengikut desas-desus. Allah menyuruh kaum mukminin memastikan kebenaran berita yang sampai kepada mereka. Tidak semua berita yang dicuplikkan itu benar, dan juga tidak semua berita yang terucapkan itu sesuai dengan fakta. (Ingatlah, pent.), musuh-musuh kalian senantiasa mencari kesempatan untuk menguasai kalian. Maka wajib atas kalian untuk selalu waspada, hingga kalian bisa mengetahui orang yang hendak menebarkan berita yang tidak benar.
Referensi almanhaj.or,id

No comments:

Post a Comment