Friday, August 26, 2016

Waktunya kita pulang kembali sujud dan ruku', dan meninggalkan kebesaran dunia.

Waktunya kita pulang kembali sujud dan ruku', dan meninggalkan kebesaran dunia.


Ketika kita melihat seseorang sedang mengendarai Mobil Alphard maka kita terkagum-kagum dan membayangkan betapa enaknya dan nyamannya andai kita berada didalamnya, dan kita berjanji suatu saat kaya akan memiliki mobil serupa.
Atau ketika kita melihat seseorang teman atau rekanan yang memiliki sebuah rumah mewah, lengkap dengan segala fasilitas modern dan mewah, maka kita terkagum-kagum melihatnya, dan membayangkan alahkan bahagianya dan senangnya punya rumah seperti itu.
Sesungguhnya jika anda bersikap seperti itu, sebenarnya anda masih menganggap dunia itu besar dimata dan hati anda, padahal sesungguhnya Allah melihat dunia itu sangat kecil dan tidak berharga, bahkan dengan selembar sayap nyamuk sekalipun.


Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
“Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)

Maka kembalilah kepada fitrahnya, kembali kepada bersikap ruku' dan sujud kepada Allah lebih berharga, dan mengecilkan dunia. Karena jika kita membesarkan dunia dan mengecilkan sujud dan ruku' kita akan membuka pintu-pintu kesesatan, menjadi jalan seseorang mendapatkan dunia dengan segala cara, bahkan dengan cara paling bathil sekalipun, dia tidak lagi peduli dengan cara halal atau haram mendapatkan dunia, untuk mencapai sesuatu yang menurutnya sangat besar dimatanya.

Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.

No comments:

Post a Comment