Thursday, August 4, 2016

Jangan menghalalkan yang diharamkan oleh Allah dan sebaliknya.



Jangan menghalalkan yang diharamkan oleh Allah dan sebaliknya.

Allah yang berhak menentukan ini perkara halal dan itu perkara haram, itu hak Allah secara mutlak. Maka jika ada seseorang memghalalkan apa yang Allah haramkan atau sebaliknya dia mengharamkan yang Allah halalkan secara tidak langsung dia telah merampas dan merampok hak Allah atas hal itu, dan Allah pasti memberi hukuman atas hal ini.
Misal jika seseorang wanita penyanyi berjoget dengan berlenggak lenggok diatas panggung, mempertunjukkan auratnya didepan khalayak ramai, berpakaian ketat dan berjoget erotis sehingga menimbulkan syahwat bagi tiap pria yang melihatnya, dan hal ini menimbulkan kontroversi di masyarakat kemudian ada seorang ulama kondang membela penyanyi wanita itu dengan berkata,"biarin, dia khan cuma cari makan", ini sungguh perkataan bathil meskipun datangnya dari seseorang yang berlabel ulama kondang, justru hal ini membuktikan bahwa dia bukan seorang ulama, karena ulama sejati membela ketentuan-ketentuan Allah, diantaranya yakni larangan Allah mempertunjukkan aurat dimata yang bukan mahramnya. Maka kita tinggalkan ulama yang demikian ini, karena kita sudah tau mana hal yang diharamkan dan dihalalkan oleh Allah.
Allah berfirman
وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَٰذَا حَلَالٌ وَهَٰذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ مَتَاعٌ قَلِيلٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (Itu adalah) kesenangan yang sedikit; dan bagi mereka adzab yang pedih. [an-Nahl /16 : 116-117]
PENJELASAN AYAT
Budaya Jahiliyah, Mengatur Penetapan Hukum Dengan Hawa Nafsu.
Budaya bangsa Jahiliyah yang berlawanan dengan ajaran Islam sungguh banyak. Islam datang untuk menghapuskannya supaya umat manusia selalu berada di atas fitrah penciptaannya.
Ayat di atas membicarakan salah satu dari sekian banyak budaya jahiliyyah yang berkembang di tengah masyarakat zaman dulu, sebelum akhirnya terhapus syariat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Yakni, mengharamkan dan menghalalkan sesuatu tanpa mengindahkan dan tanpa merujuk kepada wahyu ilahi maupun ketetapan-ketetapan hukum samawi lainnya yang berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Yang Maha Mengetahui kemaslahatan seluruh makhluk. Padahal, mereka mengklaim sebagai para penganut ajaran Nabi Ibraahim Alaihissallam. Sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang umat Islam mengikuti jalan kaum musyrikin tersebut.
Dikutip dr dauroh Ustadz Maududi Abdullah Lc.
Semoga mengetahui perkara yang diharamkan dan dihalalkan oleh Allah, sehingga terhindar dari perbuatan bermaksiat pada Allah, Aamiin ya Rabb.

No comments:

Post a Comment