Niat itu bukan pengumunan
Seseorang ketinggalan shalat fadhu
berjamaah, setelah selesai wudhu dia masuk kedalam masjid, segera dia
berdiri bersiap untuk shalat, dia mengucapkan niatnya dengan melafadzkan
bersuara keras, "Ushollii fardlozh zhuhri arba'a raka'aatin majmuu'an
ma'al ashri adaa-an lillaahi ta'aalaa.
"Aku sengaja shalat fardu dhuhur empat rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta'aala”!!
Sebelahnya seseorang yang tengah berdzikir tentu teeganggu, lalu
menegur halus orang itu, " mas niat sampeyan salah tuh", mendengar
teguran itu orang itu mengulangi lafadz niat shalatnya, "Ushollii
fardlozh zhuhri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al ashri adaa-an lillaahi
ta'aalaa.
"Aku sengaja shalat fardu dhuhur empat rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta'aala”!!
Kembali dia ditegur sebelahnya, " salah tuh mas niatnya", yang ditegur
merasa dia sudah benar dalam melafadzkan niat tentu balik bertanya,
"dimana letak salahnya??, perasaan sudah sangat benar ada melafadzkan
niat shalat saya?", yang ditanya kemudian menjawab, " maaf mas, pertama
anda melafadzkan niat itu terlalu keras, sehingga mengganggu jamaah
lainnya yang sedang berdoa dan berdzikir, juga soal niat anda shalat
karena Allah atau karena yang lain hanya Allah sendiri yang mampu
menilainya, juga tidak ada sunnahnya demikian, dan yang terakhir anda
kurang dalam melafadzkan niat, harusnya anda cantumkan juga jam, hari
ini, bulan dan tahun dalam niat anda biar lebih akurat, Syukron ".
Yang ditegur langsung menjawab," dasar wahabi!".
No comments:
Post a Comment