Sunday, August 21, 2016

Riba membuat pelakunya menderita.

Riba membuat pelakunya menderita.



Berikut ini adalah kisah yang diangkat dari kisah nyata tampa menyebutkan identitas untuk pembelajaran kita.
Dikisahkan ada seorang pengusaha besar dengan perputaran bisnis yang melibatkan dana puluhan milyaran rupiah, sebagian dana modal yang dia gunakan adalah dari hasil pinjaman ke bank dengan bunga yang mencapai puluhan juta setiap bulannya. Pada suatu hari dia merasa gelisah karena beberapa hari jatuh tempo pembayaran cicilan hutang ke bank, sementara dana yang dia punya belum mencukupi untuk membayarnya. Pada hari itu dia selalu gelisah, di rumah gelisah, di kantor gelisah, makan gelisah dan seterusnya, jika pramuka dalam nyanyiannya ada lirik "disana senang disini senang" maka dia dalam keadaan terbalik," disana tidak senang disini tidak senang". Pada saat menjelang malam dia sulit memejamkan mata, pikirannya kalut, hati dan pikirannya dipenuhi ketakutan akan ketidak mampuan membayar hutang, padahal kamarnya lebih mewah dari kamar hotel bintang lima dengan kasur super empuk dan berAC namun itu tidak menjadikan dirinya tertidur, dia mencoba menghilangkan kegelisahannya dengan menonton tv hingga tengah malam, namun setelah selesai menonton tv ketika akan beranjak tidur, kembali gelisah menyerangnya, maka dia ambil buku dan membacanya hingga jam satu dini hari, belum juga hilang kegelisahannya, dia mencoba membaca tafsir Alquran agar menenangkan dia, namun hingga jam tiga dini hari hatinya masih juga gelisah. Pada akhirnya dia memutuskan keluar rumah, dengan mengendarai mobil dia keliling jalan-jalan perkotaan, ketika melintas didepan pasar induk nampak olehnya beberapa orang yang bekerja sehari-hari sebagai kuli panggul di pasar sedang tertidur nyenyak di trotoar, hanya berselimutkan sarung beralaskan karton, begitu nyenyaknya tertidur hingga mulut mereka menganga, ngorok.
Melihat hal itu dia sangat iri, dalam hati dia berkata,"saya sangat iri dengan kalian, demikian nyenyaknya kalian tertidur meskipun hanya berselimutkan sarung kumal dan beralaskan karton bekas, sementara apa yang saya punyai sedemikian mewah namun hal itu tidak juga membuat saya dapat menikmati nyenyaknya tidur". Lalu dia tersadar bahwa pembeda dia dan mereka adalah di beban fikiran, mereka para kuli panggul itu tidak punya beban hutang sedemikian besar seperti dirinya. Sejak itu dia bertekad melunasi hutang2nya di bank yang penuh dengan riba, dan berusaha menjauhi perkara riba selamanya, karena riba begitu menyiksa, membuatnya seperti orang gila.

Allah berfirman:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.” [Al-Baqarah: 275]

Dikutip dr dauroh Ustadz Maududi Abdullah Lc.

Semoga mampu menjauhi riba, Aamiin ya Rab

No comments:

Post a Comment