Didalam masyarakat kita sering ada istilah Wali Allah, dan sebutan tersebut disematkan oleh masyarakat pada seseorang yang alim, pandai dalam ilmu agama dan ahli ibadah. Sesungguhnya sebutan demikian adalah bathil, karena menyebut seseorang dengan Wali Allah, maka orang itu sudah mengatakan bahwa seseorang yang dimaksud Wali Allah adalah calon penghuni surga, karena Wali Allah mustahil masuk neraka. Sementara menyangkakan seseorang masuk surga tampa disertai dalil sahhih mutlak adalah haram. Penyebutan seseorang masuk surga diperbolehkan jika disertai dalil sahhih seperti kepada para sahabat nabi karena ada dalil sahhih yang menyertainya(At taubah 100).
Maka siapakah Wali Allah?,
hanya Allah yang mengetahui siapa saja wali-waliNya, bukan hak manusia
menentukan siapa saja Wali Allah. Tentang syarat menjadi Wali Allah
sudah disampaikan pada ayat berikut ini,
Allah berfirman, “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.” (Yunus: 62 – 64)
Syarat Wali Allah adalah tidak ada rasa kekuatiran dan rasa sedih di hatinya, juga selalu beriman dan bertaqwa. Maka siapa saja yang memenuhi syarat tersebut adalah Wali Allah, dan yang menilai siapa saja yang telah memenuhi syarat tersebut hanya Allah semata, bukan manusia.
Dikutip dr dauroh Ustadz Maududi Abdullah Lc.
Allah berfirman, “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.” (Yunus: 62 – 64)
Syarat Wali Allah adalah tidak ada rasa kekuatiran dan rasa sedih di hatinya, juga selalu beriman dan bertaqwa. Maka siapa saja yang memenuhi syarat tersebut adalah Wali Allah, dan yang menilai siapa saja yang telah memenuhi syarat tersebut hanya Allah semata, bukan manusia.
Dikutip dr dauroh Ustadz Maududi Abdullah Lc.
No comments:
Post a Comment