Mendakwahkan As Sunnah, mengkikis kesesatan dan melawan paham radikal. Contact: WA 081378517454, skusyudhanto@gmail.com - please donate for blog development, Indonesia Bank Account: Bank Syariah Mandiri no:7114465962
Wednesday, August 31, 2016
Berhijab syar'i panas?
Pakai hijab syar'i panas?
Wahai wanita yang tidak mau berhijab syar'i karena alasan panas, ingatlah! Bahwa panasnya berhijab belum ada apa2 nya jika dibandingkan panasnya api neraka.
Jika seorang wanita lebih memilih berpanas-panas dengan hijab syar'i daripada azab panasnya api neraka karena membuka aurat, niscaya dia akan menikmati setiap tetes keringat yang dia rasakan ketika berhijab syar'i.
Maka berhijab syar'i lah wahai wanita.
Jangan membuat target dalam dakwah
Jangan sekali-kali menetapkan target merubah pemahaman seseorang dalam dakwah.
Sering kali seseorang terlibat dalam perdebatan agama yang sengit, dia menyampaikan banyak hadist dan ayat kepada orang lain agar argumennya meyakinkan, kenapa orang itu demikian bersemangat dalam berdebat?, hal itu diawali dari keinginannya merubah paham orang yang didebatnya. Tujuannya merubah pemahaman orang agar meninggalkan kesesatan untuk diajak kembali mengikuti syariat Allah dan RasulNya memang baik, namun sesungguhnya tujuan dakwah bukan itu, tujuan dakwah hanya menyampaikan saja, maka sampai disitu sudah gugur kewajiban kita. Kesalahan para pendakwah yang sering terjadi adalah menetapkan target agar orang yang didakwahi berubah pemahamannya sesuai yang diinginkan pendakwah, ini jelas mustahil, karena merubah pemahaman dalam hal agama adalah tugas para nabi dan rasul, bukan tugas manusia biasa seperti kita. Maka sering terjadi ketika apa yang didakwahkan tidak membuah hasil, tidak dapat merubah orang yang kita dakwahi, maka kita frustasi, marah dan penuh emosi, hal ini terjadi karena kita menetapkan target dakwah terlalu tinggi, melebihi porsi dan tugas kita.
Ingat sekali lagi, dakwah bukan merubah tapi hanya menyampaikan, soal berubah atau tidak serahkan kepada Allah, karena Dia pemilik hidayah sesungguhnya.
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
Pemerintah harusnya mengharamkan bid'ah dan kesyirikan dulu.
Beberapa orang kyai sedang berkumpul dipinggir jalan, mereka sedang seru membahas rencana Pemerintah beserta MUI mengeluarkan fatwa haram untuk rokok, intinya mereka menolak keras rencana itu, maklum kebanyakan mereka hobby menghisap rokok dan mereka banyak yang terjun dalam bisnis rokok, mulai ladang tembakau hingga pabrik rokok rumahan, mungkin ada puluhan bahkan ratusan ribu orang akan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian, tentu ini membahayakan mereka. Seorang kyai berkata, "pemerintah dan MUI ini ngawur, jelas hukumnya rokok itu makruh, kok mau diharamkan", kyai lain juga menghiyakan. Sedang asyik mereka berbicara, tiba2 ada pemuda berjenggot dan bercelana cingkrang melintas didepan mereka, melihat itu seorang kyai memanggil si pemuda, setelah mendekat seorang kyai bertanya, " wahai pemuda menurut pendapatmu benarkah tindakan pemerintah dan MUI yang rencananya mengharamkan rokok?", si pemuda bercelana cingkrang menjawab, "itu tindakan yang salah pak kyai", maka serentak para kyai itu tersenyum senang, artinya ada yang berpendapat sama dengan mereka, " bagus anak muda, berarti sama pendapatmu dengan kami, kami juga tidak setuju pengharaman rokok itu". Lalu si pemuda berkata, "maaf bapak-bapak, saya belum selesai, nurut saya pemerintah dan MUI itu salah mengharamkan rokok duluan, seharusnya sebelum mengaharamkan rokok mereka mengharamkan amalan bid'ah dan kesyirikan dulu, karena itu perkara yang sudah jelas haram secara dalil sahhih, sementara haramnya rokok perlu pembahasan panjang, perlu qiyas dan ijma' ulama. Dalil haramnya bid'ah dan syirik sudah disebut di banyak ayat dan hadist sahhih, dan itu lebih terang dan jelas keharamannya".
Para kyai itu serentak terdiam, sambil menahan marah.
Monday, August 29, 2016
Kitab Al Ahkam Al Sulthaniyyaah
Kitab Al Ahkam Al Sulthaniyyaah, membahas Ketata negaraan dengan dasar
Islami, karya Imam Al Mawardi, madzhab syafiiyah, ulama besar dalam ilmu
tata negara, bagi yang ingin memahami khilafah yang syariiyah wajib
punya kitab ini, harga 78rb belum termasuk ongkir, bagi yang berminat
silahkan add ke pin bb 5D3A8BE4 , semoga ilmu manfaat.
Mengenal Pondok Pesantren Putri Pesantren Annajiyah Bandung, salah satu lembaga pendidikan terbaik Manhaj Salaf Indonesia
Pesantren Annajiyah
Yayasan An Najiyah Al Islamiyah didirikan
pada tahun 2004 melalui akta notaris Dr. Wiratni, SH No. 31/2004.
Diatas Tanah seluas 3300 m2, yayasan telah berhasil membangun sebuah
komplek pendidikan (Ma’had), yang juga diberi nama yang sama dengan nama
yayasan yaitu Ma’had An Najiyah Al Islamiyah.
Dengan sumberdaya yang dimiliki oleh aktivis da’wah di Bandung, Yayasan ini juga berupaya tak hanya sekedar memberi pendidikan gratis bagi anak yatim, melainkan pendidikan unggulan yang berbasis kompetensi. Pengajaran tiga bahasa (Arab, Indonesia, Inggris), komputer, ketrampilan kewanitaan, membuat pengetahuan umum mereka tak kalah dibanding siswa lainnya. Selain itu, target hafalan dua (2) juz Al Qur'an per tahun serta materi keagamaan lainnya, membuat siswa diharapkan dekat dengan Al-Qur’an dan memiliki akhlak yang baik. Untuk mewujudkan pendidikan unggulan bagi anak yatim dan fakir miskin ini, Yayasan An Najiyah didukung oleh tenaga-tenaga muda dengan semangat perjuangan tinggi yang berasal dari perguruan tinggi terkemuka seperti ITB, ITENAS, UNPAD, UGM, UPI, STBA Yapari, STIE YPKP, IKOPIN dan lain sebagainya.
Sebagai bentuk komitmen Yayasan An Najiyah Al Islamiyah untuk membantu pemerintah dalam menolong fakir miskin dan yatim, maka fakir miskin yang menyekolahkan anaknya mendapatkan keringanan dalam biaya pendidikan. Sedangkan yatim mendapatkan beasiswa penuh berupa biaya pendidika, asrama, buku paket, dan fasilitas lainya secara gratis tanpa dipungut biaya sedikitpun. Saat ini, 40 persen siswa An-Najiyah adalah anak yatim dan 45 persen lainnya adalah fakir miskin.Yayasan An Najiyah Al Islamiyah beranggapan bahwa anak-anak yatim memiliki hak yang sama dengan anak lainnya. Selain itu terdapat banyak keutamaan pada diri mereka. Alhamdulillah, pada tahun kedua, yayasan telah dapat mewujudkan sedikit bagian dari cita-citanya. Tentu saja untuk dapat terus konsisten melaksanakan hal tersebut, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan banyak pengorban, tenaga, pikiran, dan kesabaran. Walau begitu, kami yakin Allah tetap akan menolong kami.
Sebagaimana sebuah yayasan yang independen dan non partisan, Yayasan An Najiyah Al Islamiyah Bandung haruslah dapat menggali segala sumber potensi yang ada dalam membiayai kegiatan-kegiatannya. Di antara sumber tersebut yang sedang terus diusahakan adalah pencarian donatur dan kegiatan usaha.
Ditengah-tengah mahalnya biaya pendidikan unggulan, kami berharap kehadiran kami akan menjadi penyeimbang bagi timpangnya kualitas pendidikan antara si kaya dan si miskin. Kami berharap agar kerja kami yang berat ini dimudahkan oleh Allah Subhanahuwata'ala. Dan semoga Allah mengetuk hati kaum muslimin untuk dapat turut membantu amanah yang kami emban ini.
VISI DAN MISI
Yayasan An Najiyah Al Islamiyah didirikan pada tahun 2004 melalui akta notaris Dr. Wiratni, SH No. 31/2004. Diatas Tanah seluas 2850 m2, yayasan telah berhasil membangun sebuah komplek pendidikan (Ma’had), yang juga diberi nama yang sama dengan nama yayasan yaitu Ma’had An Najiyah Al Islamiy.
Ma’had An Najiyah Al Islamiy mempunyai visi “Membentuk generasi berakidah akhlaq Islami unggul dalam sains dan teknologi.” Untuk mewujudkan visinya ini, Yayasan mempunyai misi-misi sebagai berikut:
1. Merancang sekolah unggulan yang Islami dengan biaya yang terangkau oleh semua kalangan.
2. Mencetak kader da’i yang mempunyai kemampuan lifeskill
3. Menjadi lembaga Islam yang profesional
4. Mengembangkan ketrampilan berfikir kritis, sistematis, dan analitis
5. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang tangguh, jujur dan amanah sebagai wujud tanggung jawab seorang muslim.
Pendahuluan
Madrasah Ibtidaiyah (SD Islam) Plus An-Najiyah menggunakan kurikulum yang merupakan modifikasi dari 6 (enam) komponen, yaitu ;
Pendahuluan
Madrasah Tsanawiyah/ SMP Islam Plus An-Najiyah menggunakan kurikulum yang merupakan modifikasi dari 6 (enam) komponen, yaitu ;
PENGURUS :
Mudir Ma’had : Beni Sarbeni, Lc
Sekretaris Umum : Abu Muawwidz Rofiq Musta’in
Bendahara : Reza Meiriadi, SE
Kepala Divisi Pendidikan : Abu Umar Wahyu Indra
Kepala Divisi Administrasi : Reza Meiriadi, SE
Kepala Divisi Dakwah dan Ta’mir Masjid : Sutarman
Kepala Sekolah MA Terpadu : Taufiq Syamsu Sadikin, ST
Kepala Sekolah MTs Terpadu : Rahmad Khairi, S.Si.
Kepala Sekolah MI Terpadu : Giyarso, S.Pd
Kepala RA Terpadu : Tuti Mulyawati, SE.
Dengan sumberdaya yang dimiliki oleh aktivis da’wah di Bandung, Yayasan ini juga berupaya tak hanya sekedar memberi pendidikan gratis bagi anak yatim, melainkan pendidikan unggulan yang berbasis kompetensi. Pengajaran tiga bahasa (Arab, Indonesia, Inggris), komputer, ketrampilan kewanitaan, membuat pengetahuan umum mereka tak kalah dibanding siswa lainnya. Selain itu, target hafalan dua (2) juz Al Qur'an per tahun serta materi keagamaan lainnya, membuat siswa diharapkan dekat dengan Al-Qur’an dan memiliki akhlak yang baik. Untuk mewujudkan pendidikan unggulan bagi anak yatim dan fakir miskin ini, Yayasan An Najiyah didukung oleh tenaga-tenaga muda dengan semangat perjuangan tinggi yang berasal dari perguruan tinggi terkemuka seperti ITB, ITENAS, UNPAD, UGM, UPI, STBA Yapari, STIE YPKP, IKOPIN dan lain sebagainya.
Sebagai bentuk komitmen Yayasan An Najiyah Al Islamiyah untuk membantu pemerintah dalam menolong fakir miskin dan yatim, maka fakir miskin yang menyekolahkan anaknya mendapatkan keringanan dalam biaya pendidikan. Sedangkan yatim mendapatkan beasiswa penuh berupa biaya pendidika, asrama, buku paket, dan fasilitas lainya secara gratis tanpa dipungut biaya sedikitpun. Saat ini, 40 persen siswa An-Najiyah adalah anak yatim dan 45 persen lainnya adalah fakir miskin.Yayasan An Najiyah Al Islamiyah beranggapan bahwa anak-anak yatim memiliki hak yang sama dengan anak lainnya. Selain itu terdapat banyak keutamaan pada diri mereka. Alhamdulillah, pada tahun kedua, yayasan telah dapat mewujudkan sedikit bagian dari cita-citanya. Tentu saja untuk dapat terus konsisten melaksanakan hal tersebut, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan banyak pengorban, tenaga, pikiran, dan kesabaran. Walau begitu, kami yakin Allah tetap akan menolong kami.
Sebagaimana sebuah yayasan yang independen dan non partisan, Yayasan An Najiyah Al Islamiyah Bandung haruslah dapat menggali segala sumber potensi yang ada dalam membiayai kegiatan-kegiatannya. Di antara sumber tersebut yang sedang terus diusahakan adalah pencarian donatur dan kegiatan usaha.
Ditengah-tengah mahalnya biaya pendidikan unggulan, kami berharap kehadiran kami akan menjadi penyeimbang bagi timpangnya kualitas pendidikan antara si kaya dan si miskin. Kami berharap agar kerja kami yang berat ini dimudahkan oleh Allah Subhanahuwata'ala. Dan semoga Allah mengetuk hati kaum muslimin untuk dapat turut membantu amanah yang kami emban ini.
VISI DAN MISI
Yayasan An Najiyah Al Islamiyah didirikan pada tahun 2004 melalui akta notaris Dr. Wiratni, SH No. 31/2004. Diatas Tanah seluas 2850 m2, yayasan telah berhasil membangun sebuah komplek pendidikan (Ma’had), yang juga diberi nama yang sama dengan nama yayasan yaitu Ma’had An Najiyah Al Islamiy.
Ma’had An Najiyah Al Islamiy mempunyai visi “Membentuk generasi berakidah akhlaq Islami unggul dalam sains dan teknologi.” Untuk mewujudkan visinya ini, Yayasan mempunyai misi-misi sebagai berikut:
1. Merancang sekolah unggulan yang Islami dengan biaya yang terangkau oleh semua kalangan.
2. Mencetak kader da’i yang mempunyai kemampuan lifeskill
3. Menjadi lembaga Islam yang profesional
4. Mengembangkan ketrampilan berfikir kritis, sistematis, dan analitis
5. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang tangguh, jujur dan amanah sebagai wujud tanggung jawab seorang muslim.
WEBSITE: http://annajiyah.or.id/
JENJANG PENDIDIKAN
MADRASAH IBTIDAIYAH (SD ISLAM) PLUS AN NAJIYAHPendahuluan
Pendidikan adalah tahap yang sangat
penting dalam rangkaian pembelajaran seorang anak. Pengalaman
persekolahan dan pembelajaran yang berkesan, bermakna dan
menggembirakan dapat membekali mereka dengan kecakapan, keyakinan diri
dan sikap yang positif untuk memasuki tahap pendidikan dasar dalam
rangkaian pendidikan sepanjang hayat.
Madrasah Ibtidaiyah (SD Islam) Plus
An-Najiyah didirikan untuk berupaya menjadi salah satu lembaga
pendidikan yang berkualitas dan mampu memenuhi harapan tersebut. Insya Allah
Target- Hafal 12 Juz Al-Qur’an per tahun
- Hafal dan terbiasa melaksanakan praktek ibadah sehari-hari
- Menguasai pelajaran sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
- Trampil menggunakan komputer (MS Windows dan MS Office)
- Menguasai kosa kata dan percakapan sederhana dalam bahasa arab dan inggris
- Hafal hadits Arba’in An Nawawy
Madrasah Ibtidaiyah (SD Islam) Plus An-Najiyah menggunakan kurikulum yang merupakan modifikasi dari 6 (enam) komponen, yaitu ;
- Diniyah (Agama Islam)
- Bahasa
- Perkembangan kognitif
- Perkembangan Sosio-emosi
- Perkembangan Fisikal
- Perkembangan Kreatifitas dan Estetika
Pendahuluan
Usia SMP merupakan usia permulaan akil
baligh, dimana anak sedang berusaha mencari jati diri mereka. Pada usia
ini anak sangat rentan terhadap pengaruh lingkungannya. Untuk itulah
diperlukan sekali pendidikan yang bisa mengarahkan potensi mereka
kepada hal-hal yang baik dan bermanfaat serta membekali mereka dengan
ilmu yang bermanfaat agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang
membahayakan dien (agama) dan dunia mereka.
Madrasah Tsanawiyah/ SMP Islam Plus
An-Najiyah khusus putri didirikan untuk berupaya menjadi salah satu
lembaga pendidikan yang berkualitas dan mampu memenuhi harapan
tersebut. Insya Allah
Target- Hafal 12 Juz Al-Qur’an per tahun
- Hafal dan terbiasa melaksanakan praktek ibadah sehari-hari
- Menguasai pelajaran sesuai KTSP
- Trampil menggunakan komputer (MS Windows, MS Office dan Internet)
- Menguasai kosa kata sederhana dan percakapan dalam bahasa arab dan inggris
- Hafal Hadits Arba’in An Nawawy
- Memiliki keterampilan dasar keputrian (Tata busana & Tata boga)
Madrasah Tsanawiyah/ SMP Islam Plus An-Najiyah menggunakan kurikulum yang merupakan modifikasi dari 6 (enam) komponen, yaitu ;
- Diniyah (Agama Islam)
- Bahasa & komunikasi
- Sains dan Eksakta
- Pengetahuan Sosial
- Perkembangan Jasmani
- Perkembangan Kreatifitas dan Estetika\
MADRASAH ALIYAH KHUSUS PUTRI (BOARDING SCHOOL)
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Usia remaja merupakan usia permulaan
akil baligh, dimana anak sedang berusaha mencari jadi diri mereka. Pada
usia ini anak sangat rentan terhadap pengaruh lingkungannya. Untuk
itulah sangat diperlukan sekali pendidikan yang bisa mengarahkan
potensi dan membekali mereka dengan ilmu yang bermanfaat agar tidak
terpengaruh oleh hal-hal yang membahayakan dien ( agama ) dan dunia
mereka. Madrasah Aliyah An Najiyah khusus putri didirikan untuk
berupaya menjadi salah satu lembaga pendidikan yang berkualitas dan
mampu memenuhi harapan tersebut. Insya Allah.
TARGET- Hafal 2 juz As Qura’an pertahun
- Mampu membaca & Menerjemahkan kitab berbahasa Arab
- Menguasai kaidah-kaidah pokok ilmu syar’i sesuai dengan pemahaman Ahlusunnah
- Diharapkan mampu berbahasa Arab aktif.
- Terampil menggunakan komputer aplikasi.
- Menguasai pelajaran sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
- Memiliki keterampilan keputrian ( Tata Boga & Tata Busana )
- Diniyah : Akidah, Fiqih (dan ushulnya), Tafsir (dan ushulnya), Hadits (dan ushulnya) dan Siroh.
- Bahasa : Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
- Keterampilan : Tata Busana dan Tata Boga
Mudir Ma’had : Beni Sarbeni, Lc
Sekretaris Umum : Abu Muawwidz Rofiq Musta’in
Bendahara : Reza Meiriadi, SE
Kepala Divisi Pendidikan : Abu Umar Wahyu Indra
Kepala Divisi Administrasi : Reza Meiriadi, SE
Kepala Divisi Dakwah dan Ta’mir Masjid : Sutarman
Kepala Sekolah MA Terpadu : Taufiq Syamsu Sadikin, ST
Kepala Sekolah MTs Terpadu : Rahmad Khairi, S.Si.
Kepala Sekolah MI Terpadu : Giyarso, S.Pd
Kepala RA Terpadu : Tuti Mulyawati, SE.
Alamat: Perumahan Griya Cempaka Arum, Jl. Utsman bin Affan No. 90, Rancanumpang, Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Kitab Sirah Nabawiyah
Salah satu kitab Best Seller, Sirah Nabawiyah, kisah perjalanan nabi
sejak lahir hingga wafatnya, perjalanan hidup seorang manusia mulia yang
seharusnya tiap muslim mengetahuinya. Harga 120rb, belum termasuk
ongkir. Jika berminat hubungi lewat blackberry add pin 5D3A8BE4., Syukron semoga menjadi info
manfaat.
Manusia normal tidak dapat melihat jin
"Manusia normal tidak dapat melihat makhluk halus dengan matanya,
dan ada orang lain yang mampu melihat jin dan makhluk halus dengan
matanya, sesungguhnya mereka adalah manusia yang tidak normal. Maka
tidak patut ketika kita yang manusia normal ketika ada masalah yang
berkaitan dengan perkara ghaib dan jin meminta pertolongan pada manusia yang tidak
normal(para normal)".
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
Ya ustadz saya sering kesepian.
Ya ustadz saya sering kesepian.
Seseorang bertanya kepada Ustadz Maududi Abdullah tentang dirinya yang terus merasa kesepian, jawaban ustadz, " seharusnya jika keimanan seseorang demikian kuat dia tidak merasa kesepian, karenq dia selalu yakin Allah mengawasi terus menerus dirinya, seakan menemaninya setiap saat, maka hanya seseorang yang punya keimanan tipis yang merasa dirinya dalam kesendirian, dan itu menyiksanya".
Nama Allah Ta’ala yang maha agung ini disebutkan dalam tiga ayat al-Qur’an,
{إنَّ اللهَ كان عَلَيْكُمْ رقيباً}
“Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi kamu sekalian” (QS an-Nisaa’:1).
{وكان اللهُ عَلى كُلِّ شَيْءٍ رَقِيْباً}
“Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu” (QS al-Ahzaab:52).
{وكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيْداً ما دُمْتُ فِيْهِمْ، فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أنْتَ الرَّقِيْبَ عَلَيْهِمْ، وأنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٍ}
“Dan akulah yang menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah Yang Maha Mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu” (QS al-Maa-idah:117).
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
“Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi kamu sekalian” (QS an-Nisaa’:1).
{وكان اللهُ عَلى كُلِّ شَيْءٍ رَقِيْباً}
“Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu” (QS al-Ahzaab:52).
{وكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيْداً ما دُمْتُ فِيْهِمْ، فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أنْتَ الرَّقِيْبَ عَلَيْهِمْ، وأنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٍ}
“Dan akulah yang menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah Yang Maha Mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu” (QS al-Maa-idah:117).
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
Meninggalkan shalat subuh?
"Shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh di mata Allah nilainya
sama dengan dunia beserta seisinya, artinya shalat fardhu subuh
nilainya lebih besar dari itu. Maka sungguh orang yang celaka
meninggalkan shalat sunnah dan shalat fardhu subuh, dia telah
menyia-nyiakan sesuatu yang begitu besar."
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
Antara menasehati, atau menghindari
Ustadz DR Aspri Rahmat pernah menasehati saya, "jangan berbicara tentang
agama di sosial media, karena banyak orang di sosial media berbicara
agama tampa ilmu, mereka berbicara didasari syahwatnya". Tapi Ustadz
Abdullah Zein MA pernah mengatakan, " kalau melihat mereka berbicara
agama di sosial media saya sangat prihatin, berbicara agama hanya dengan
nafsu, seharusnya ada orang yang memberi penjelasan yang baik kepada
mereka, agar tau bagaimana agama ini yang benar dan tau adab berbicara
tentang agama". Maka saya ambil pendapat mereka berdua, InsyaAllah.
Sunday, August 28, 2016
Pengen meruqyah sendiri, miliki buku saku ini
Pengen meruqyah dengan tata cara syar'i sendiri?
Miliki buku saku meruqyah cara syar'i sendiri, harga 27ribu belum ongkir, jika berminat silahkan inbox lewat Blackberry pin 5D3A8BE4, semoga info manfaat, Aamiin.
Miliki buku saku meruqyah cara syar'i sendiri, harga 27ribu belum ongkir, jika berminat silahkan inbox lewat Blackberry pin 5D3A8BE4, semoga info manfaat, Aamiin.
Mengenal STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya
Sejarah Singkat
Sebelum berdirinya Sekolah Tinggi Agama Islam Ali bin Abi Thalib
sekitar sepuluh tahun yang lalu, berdirilah sebuah lembaga pengajaran
bahasa Arab dan Ilmu-ilmu Islam yang dikenal dengan nama Ma’had Ali
Al-Irsyad Surabaya. Dengan masa belajar 2 tahun, Ma’had Ali Al-Irsyad
mengadopsi kurikulum dari Universitas Islam Imam Ibnu Su’ud Saudi
Arabia. Seiring dengan berjalannya waktu, Ma’had Ali Al-Irsyad telah
banyak mencetak lulusan-lulusan yang mempunyai kemampuan berbahasa Arab
dan ilmu-ilmu Islam yang bagus. Sebagian besar lulusan melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, baik di luar negeri seperti
di Universitas Islam Madinah, dan di dalam negeri seperti di LIPIA
(Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta, dan di beberapa
universitas Islam lainnya di Indonesia.
Melihat kebutuhan akan sarjana-sarjana Islam yang begitu tinggi, dan sebagai bentuk kepedulian pengelola akan dakwah Islamiyyah serta komitmen pengelola untuk meningkatkan kemampuan para mahasiswa dengan ilmu agama dan bahasa Arab sebagai modal utama untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus sebagai sarana dakwah Islamiyyah yang relevan dengan dinamika zaman, maka Ma’had Ali Al-Irsyad ditingkatkan menjadi STAI Ali bin Abi Thalib dengan SK DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : Dj.I/495/2007. Dengan masa studi 4 tahun.
Melihat kebutuhan akan sarjana-sarjana Islam yang begitu tinggi, dan sebagai bentuk kepedulian pengelola akan dakwah Islamiyyah serta komitmen pengelola untuk meningkatkan kemampuan para mahasiswa dengan ilmu agama dan bahasa Arab sebagai modal utama untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus sebagai sarana dakwah Islamiyyah yang relevan dengan dinamika zaman, maka Ma’had Ali Al-Irsyad ditingkatkan menjadi STAI Ali bin Abi Thalib dengan SK DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : Dj.I/495/2007. Dengan masa studi 4 tahun.
Visi dan Misi
Visi STAI Ali bin Abi Thalib :- Menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Unggulan dalam bidang Bahasa Arab, Agama dan Pendidikan Islam.
- Menjadi cikal bakal lahirnya Universitas Islam bermetode salaf di Indonesia.
- Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis Islam bermanhaj salaf
- Mengintensifkan dakwah Islamiyah melalui pengajaran bahasa Arab
- Mencetak generasi serta kader-kader yang berkualitas tinggi dalam aqidah, ibadah dan akhlaq serta ilmu-ilmu Islam lainnya sebagai penerus misi para Nabi dan Rasul terutama di bidang dakwah dan pendidikan.
- Menyiapkan sarjana pendidikan Islam yang unggul yang bermanfaat umumnya bagi masyarakat luas secara legal, formal, diakui dan dibutuhkan masyarakat, lembaga, instansi dan pemerintahan.
Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan di STAI Unggulan ini yakni Strata 1. Program S1 memiliki beban studi 144-160 SKS. Program ini diberikan dalam jangka waktu 8 semester hingga 14 semester (termasuk Karya Ilmiah/ Skripsi).
Kontak
Dapatkan klarifikasi & informasi terkait STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya dengan:
- Datang langsung ke Kantor BAAK STAI Ali bin Abi Thalib Jl. Sidotopo Kidul No. 51 Surabaya pada jam kerja, atau
- Hubungi Kantor BAAK STAI Ali bin Abi Thalib via Telp/Fax dengan No. +62313732301 pada jam kerja.
Jam kerja: Senin s/d Kamis : 07.00-14.00 WIB, Jumat : 07.00 s/d 10.30 WIB
Ya Ustadz apakah doa kepada orang tua sampai?
Ya Ustadz apakah doa kepada orang tua sampai?
Seseoang bertanya kepada Ustadz Maududi Abdullah, "ya ustadz apakah doa kepada orang tua yang sudah meninggal akan sampai?', ustadz menjawab, " mohon maaf perbaiki pertanyaan anda dulu, karena jika maksudnya berdoa ditujukan kepada Allah namun anda tanyakan apakah sampai pada orang tua, itu sama artinya anda menanyakan apakah ketika saya berkirim surat kepada ayah yang alamatnya di Medan, anda bertanya apakah surat sampai ke Ibu saya di Padang?, tentu mustahil, karena kita alamatkan surat menuju itu ke Medan maka mustahil surat itu sampai ke Padang. Secara syariat berdoa yang ditujukan kepada orang tua, meminta berkah dan terkabul doa kepada arwah orang yang telah meninggal hukumnya adalah haram. Yang benar yakni kita menunjukan doa kepada Allah, meminta kepada Allah mengabulkan doa kita, jika yang kita minta adalah demi kebaikan kepada orang tua kita yang sudah meninggal maka soal dikabulkan atau tidak itu terserah Allah. Jika doa anda meminta orang tua anda diampuni dan dimuliakan disisiNya kemudian dikabulkan oleh Allah artinya orang tua anda mendapatkan manfaat, jika doa anda meminta kepada Allah tidak dikabulkan maka itu tidak menjadi manfaat bagi orang tua anda, tapi memberi manfaat bagi anda, yakni pahala dari berdoa kepada Allah".
Seseoang bertanya kepada Ustadz Maududi Abdullah, "ya ustadz apakah doa kepada orang tua yang sudah meninggal akan sampai?', ustadz menjawab, " mohon maaf perbaiki pertanyaan anda dulu, karena jika maksudnya berdoa ditujukan kepada Allah namun anda tanyakan apakah sampai pada orang tua, itu sama artinya anda menanyakan apakah ketika saya berkirim surat kepada ayah yang alamatnya di Medan, anda bertanya apakah surat sampai ke Ibu saya di Padang?, tentu mustahil, karena kita alamatkan surat menuju itu ke Medan maka mustahil surat itu sampai ke Padang. Secara syariat berdoa yang ditujukan kepada orang tua, meminta berkah dan terkabul doa kepada arwah orang yang telah meninggal hukumnya adalah haram. Yang benar yakni kita menunjukan doa kepada Allah, meminta kepada Allah mengabulkan doa kita, jika yang kita minta adalah demi kebaikan kepada orang tua kita yang sudah meninggal maka soal dikabulkan atau tidak itu terserah Allah. Jika doa anda meminta orang tua anda diampuni dan dimuliakan disisiNya kemudian dikabulkan oleh Allah artinya orang tua anda mendapatkan manfaat, jika doa anda meminta kepada Allah tidak dikabulkan maka itu tidak menjadi manfaat bagi orang tua anda, tapi memberi manfaat bagi anda, yakni pahala dari berdoa kepada Allah".
firman Allah Ta’ala,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)
Apakah sikap anda seperti orang Kafir atau Mukmin?
Sikap anda seperti orang kafir atau orang mukmin?
"Orang kafir selalu menganggap kiamat masih jauh datangnya, maka mereka berusaha sekeras mungkin mendapatkan dunia, dan bersenang-senang dengan apa yang diraihnya, bahkan demi mendapatkan dunia ditempuhnya dengan cara paling zalimpun mereka lakukan, seperti dengan cara menipu, mengurangi timbangan, dengan riba, korupsi, merubah nominal kuitansi dan seterusnya. Sementara orang mukmin selalu beranggapan kiamat datangnya sebentar lagi, akhir jaman akan datang dalam waktu dekat ini, sehingga dia berusaha semksimal mungkin mengumpulkan bekal berupa amal ibadah sebanyak-banyaknya dan mengecilkan dunia. Orang kafir ibarat seseorang yang akan melalui padang gurun tandus namun dia sibuk merapikan penampilannya, sementara orang mukmin ibarat ketika tau akan menempuh perjalanan dipadang gurun yang tandus dia sibuk mengumpulkan bekal makanan dan minuman agar diperjalanan nanti tidak kekurangan bekal."
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
Pemuda Papua Ahlu Sunnah dan Habib
Pemuda Papua Ahlu sunnah dan Habib
Seorang pemuda Papua baru pulang mengikuti sebuah kajian sunnah disebuah kota, dia menaiki sebuah kereta api untuk menuju kota dimana dia tinggal, tampa sengaja dia duduk berhadapan dengan seorang habib terkenal, dia bersama rombongannya, dan mereka terlibat dalam sebuah pembicaraan tentang tata cara berdoa, si Habib mengetahui didepannya seorang wahabi, dengan semangat untuk mempengaruhi dia berkata,"doa yang mudah dikabulkan oleh Allah yakni dengan cara bertawassul ke makam-makam orang suci, ulama2 besar, yakni para wali, melalui bantuan doa orang2 shaleh, karena itu cara paling cepat. Kalau anda berdoa langsung kepada Allah itu ibarat anda beli mobil BMW langsung ke Jerman, tentu bikin repot dan lama, padahal di kota anda ada dealer BMW. Maka datangi saja orang2 shaleh dan juga makam2 wali wahai pemuda, niscaya doamu cepat dikabulkan". Sesaat si pemuda Papua terdiam lama, sebenarnya dia enggan mendebat siHabib, namun karena sang Habib ngomong terus ingin menanamkan syubhat pada dirinya maka membuat dia sedikit gusar, lalu berkata," Mohon maaf ya Habib yang mulia, jika memang harus demikian dalam bertawassul, menurut saya Allah tidak adil", si Habib mendengar perkataan pemuda Papua terheran-heran," kok bisa Allah gak adil?", si pemuda Papua berkata," iya bib, jika berdoa harus melalui tawassul pada ulama2 besar dan harus melalui makam2 wali, sementara orang2 yang dianggap shaleh itu ada di Jawa, juga makam2 wali itu ada diJawa, bagaimana dengan orang2 yang tinggal di Papua???, jika doa mereka ingin dikabulkan dengan cepat maka mereka harus bertawassul seperti itu, artinya mereka harus naik kapal berminggu-minggu agar dapat sampai ke Jawa, baru kemudian mereka dapat berdoa di tempat orang2 yang dianggap shaleh dan di makam2 itu. Enak dong orang2 di Jawa, jika ingin doanya cepat terkabul mereka dekat, ini jelas Allah gak adil". Si habib langsung terdiam.
Lalu si pemuda Papua menyampaikan sebuah hadist.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لِيَسْأَلَ أَحَدُكُمْ رَبَّهُ حَاجَتَهُ كُلَّهَا حَتَّى يَسْأَلَهُ شِسْعَ نَعْلِهِ إِذَا انْقَطَعَ
"Hendaknya salah seorang dari kalian meminta kepada Robnya seluruh kebutuhannya (hajatnya) bahkan sampai untuk memperbaiki tali sandalnya jika terputus" (HR At-Thirmidzi, dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Al-Misykaat no 2251, akan tetapi dalam sanad hadits ini ada pembicaraan, sehingga Al-Albani berubah pendapatnya dan melemahkannya di Ad-Do'iffah no 1362.
Juga sebuah ayat
Allah berfirman :
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ
"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan" (QS An-Naml : 62)
Dan Robbmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguh-Nya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadahah kepadaKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.)) (al-Mukmin/40:60)
Si Habib terkenal dan rombongannya makin terdiam.
Saturday, August 27, 2016
PONDOK PESANTREN ISLAMIC CENTRE BIN BAZ YOGYAKARTA
PONDOK PESANTREN ISLAMIC CENTRE BIN BAZ YOGYAKARTA
Alamat:
Jl. Wonosari KM 10, Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta, 55792
Telp./Fax.: 0274-4353272
Email:
info@binbaz.or.idAlamat:
Jl. Wonosari KM 10, Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta, 55792
Telp./Fax.: 0274-4353272
Website:
www.binbaz.or.id
www.atturots.or.id
www.radiomedinah.com
MUKADIMAH
Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz (ICBB) adalah lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Majelis At-Turots Al-Islamy Yogyakarta. Pondok pesantren ini sudah dirintis sejak tahun 1993 dengan nama Ma’had Tahfizhul Quran. Pada tahun 1996 kegiatan yang sebelumnya berlokasi di Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman dipindah ke Ma’had Jamilurrahman yang beralamat di Glondong Sawo Banguntapan Bantul. Seiring dengan selesainya pembangunan lokal kelas dan asrama di Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul pada tahun 2000, kegiatan Ma’had Tahfizhul Quran dipindah dari Ma’had Jamilurrahman ke lokasi baru ini. Di sinilah mulai digunakan nama Islamic Centre Bin Baz dan diselenggarakan pendidikan diniyah islamiyah dan pendidikan umum secara terpadu.
Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2003, ICBB ditetapkan oleh Depag sebagai penyelenggara program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun (Wajar Dikdas). Tingkat SD disebut dengan Salafiyah Ula (SU) dan tingkat SMP disebut Salafiyah Wustha (SW). Dengan program ini lulusan SU dan SW ICBB, selain mendapatkan ijazah pondok, akan mendapatkan ijazah resmi dari pemerintah.
Terhitung sejak 2010, jenjang pendidikan setingkat SMA yaitu Madrasah Aliyah ICBB telah menjadi lembaga pendidikan formal. Dan pada tahun 2012 telah mendapatkan akreditasi peringkat A dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah untuk program IPA dan Keagamaan. Selain itu satu tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2011 Ijazah pondok mendapatkan mu’adalah (Akreditasi) dari Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia.
Dalam bidang Tahfizh Al-Quran, pada tahun 2011 ICBB membuka Ma’hadz Tahfizh khusus untuk mempersiapkan calon pengajar tahfizh yang bersanad dan berijazah.
VISI & MISI
Visi: Menjadi lembaga pendidikan bertaraf internasional yang bermanhaj salaf dalam berakidah, bermuamalah dan berakhlak
Misi:
1. Mencetak generasi rabbani yang berpegang teguh kepada Al-Quran dan As-Sunnah sesuai pemahaman Salafus Shalih.
2. Mendidik generasi yang mampu menghadapi tantangan global dan mampu memberikan kontribusi penyelesaian masalah umat dengan dilandasi akhlak mulia.
3. Mendidik generasi penghafal Al-Quran yang memahami pokok-pokok agama dan beradap kepada Allah, Rasul-Nya, orang tua, sesama manusia dan makhluk secara umum, serta mampu berbahasa Arab baik tulisan, bacaan, maupun percakapan.
4. Menyelenggarakan pendidikan resmi dengan kurikulum diniyah dari Timur Tengah dan kurikulum umum nasional yang mendapatkan 2 ijazah yang diakui baik oleh Pemerintah maupun lembaga pendidikan di Timur Tengah.
5. Menciptakan suasana dan lingkungan yang berbahasa Arab dan Islami di lingkungan Islamic Centre Bin Baz.
JENJANG PENDIDIKAN
1. TPA, PAUD, TK dan KB
2. SALAFIYAH ULA
Pendidikan setingkat SD dengan lama pendidikan 6 tahun
3. SALAFIYAH WUSTHA
Pendidikan setingkat SLTP dengan lama pendidikan 3 tahun
4. I'DAD LUGHOWI/TAKHOSUS
Program penyiapan Bahasa Arab bagi para calon santri Madrasah Aliyah yang berasal dari luar Islamic Centre Bin Baz, lama pendidikan 1 tahun
5. MADRASAH ALIYAH
Pendidikan setingkat SMA dengan lama pendidikan 4 tahun (3 tahun belajar di kelas dan 1 tahun masa pengabdian)
6. MA’HAD I’DAD MU’ALLIMIL QUR’AN
Pendidikan penyiapan pengajar Al-Quran (khusus putra) dengan lama pendidikan 2 tahun (berijazah dan bersanad)
TENAGA PENDIDIKAN
Kegiatan pendidikan di ICBB ditangani oleh para pendidik yang merupakan alumni Perguruan Tinggi di Saudi Arabia, Mesir, Pakistan, LIPIA, Universitas-universitas ternama di Indonesia, alumni Pondok Pesantren Salaf, dan lain-lain.
Dari tahun ke tahun ICBB senantiasa melakukan peningkatan mutu pendidik, salah satunya melalui workshop-workshop kependidikan yang diselenggarakan secara rutin dan berkesinam-bungan.
Dalam bidang Tahfizh dan Qiro’atul Quran, santri ICBB dibimbing oleh para pengajar yang memiliki Sanad dan Ijazah.
FASILITAS
1. Perpustakaan, laboratorium IPA, komputer, multimedia dan bahasa.
2. Minimarket di dalam lingkungan pondok.
3. Fasilitas olahraga: kolam renang, lapangan futsal, basket, sepak takraw, volley & bulu tangkis.
4. Lingkungan pondok yang bersih dan asri serta masyarakat yang kondusif.
5. Perawatan di rumah sakit milik sendiri (RS At-Turots Al-Islamy).
6. SMS Centre dan Sistem Informasi Pondok berbasis Web untuk mengakses informasi nilai, SPP, kesehatan, presensi santri, dll.
7. Majalah Fatawa sebagai sarana informasi dan komunikasi antara wali santri dan pondok.
1. Perpustakaan, laboratorium IPA, komputer, multimedia dan bahasa.
2. Minimarket di dalam lingkungan pondok.
3. Fasilitas olahraga: kolam renang, lapangan futsal, basket, sepak takraw, volley & bulu tangkis.
4. Lingkungan pondok yang bersih dan asri serta masyarakat yang kondusif.
5. Perawatan di rumah sakit milik sendiri (RS At-Turots Al-Islamy).
6. SMS Centre dan Sistem Informasi Pondok berbasis Web untuk mengakses informasi nilai, SPP, kesehatan, presensi santri, dll.
7. Majalah Fatawa sebagai sarana informasi dan komunikasi antara wali santri dan pondok.
TARGET LULUSAN
Target Lulus Salafiyah Ula
- Bisa membaca Al Qur'an
- Hafal Al Qur'an minimal 6 (enam) juz dan minimal 15 Hadits.
- Hafal Tasrif Dasar (Tsulasi Mujarrad – istilah dan lughowi - , Dhamir)
- Mampu menulis tulisan Arab dengan kaidah bahasa Arab yang benar
- Mengerti aqidah yang shahih
- Mampu mempraktekkan ibadah praktis (Wudhu, Shalat, Puasa)
- Memiliki kebiasaan Akhlakul-Karimah dan adab-adab Islami (berbakti kepada orang tua, hormat kepada yang lebih tua, patuh kepada guru, sayang dan suka membantu teman/saudara, menyebarkan salam, baik dalam bertutur kata)
- Lulus UAN
Target Lulus Salafiyah Wustha
- Hafal Al Qur'an minimal 5 (lima) juz secara mutqin dan minimal 30 Hadits.
- Bisa baca arab gundul
- Mampu berbicara bahasa Arab dengan baik
- Mampu menulis dengan kaidah bahasa Arab yang benar (kaidah imla')
- Menguasai aqidah yang baik
- Menguasai ibadah praktis
- Memiliki Akhlakul-Karimah dan adab-adab Islami (berbakti kepada orang tua, hormat kepada yang lebih tua, patuh kepada guru, sayang dan suka membantu teman/saudara, menyebarkan salam, baik bertutur kata), serta komitmen dengan Sunnah
- Lulus UAN
Target Lulus Madrasah Aliyah
- Dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Timur Tengah, LIPIA, PTN/PTS Dalam Negeri
- Hafal Al Qur'an minimal 10 juz secara mutqin dan minimal 60 hadits.
- Dapat memahami dan menjelaskan isi kitab arab gundul
- Mampu membuat karya ilmiyah berbahasa arab
- Mampu berbicara bahasa Arab dengan lancar
- Memiliki Akhlakul-Karimah dan adab-adab Islami (berbakti kepada orang tua, hormat kepada yang lebih tua, patuh kepada guru, sayang dan suka membantu teman/saudara, menyebarkan salam, baik bertutur kata), serta komitmen dengan Sunnah
- Siap bertugas/khidmat dimanapun ditempatkan
- Siap dan mampu berceramah atau berkhutbah di masyarakat
- Lulus UAN
EKSTRAKURIKULER
1. Olah Raga dan Bela Diri Wushu
2. Komputer (Hardware & Software)
3. Tata Busana, Menyulam & Keterampilan tangan
4. Tata Boga / Memasak
5. Jurnalistik
Apa kamu disebut wahabi!?, bersyukurlah, ucapkan alhamdulillah
Apa!?, kamu disebut wahabi?, bersyukurlah, ucapkan Alhamdulillah.
Seorang santri sebuah ponpes manhaj salaf pulang ke desanya untuk berlibur, suatu saat dia bermain dengan teman2 desa nya, entah karena suatu hal dia berselisih dengan teman2nya, maka teman2 nya berteriak "dasar kamu wahabi!!!", kontan si anak itu diam, tidak faham apa maksudnya dengan menyebut wahabi, dan bertanya-tanya dalam hati, namun karena sedang berselish dia tentu marah, meskipun tidak paham maknanya diapun membalas." jangan sebut aku wahabi!". Setelah itu sianak pulang kerumah, ketika bertemu ayahnya yang jenggotan dan bercelana cingkrang sama dengan dirinya, dia bertanya, "yah apa sih wahabi itu?, kok temanku meneriakiku dengan wahabi?", si ayah tersenyum, namun tidak menjawab pertanyaan anaknya, lalu berkata, " coba tanyakan ustadzmu besok jika kembali ke ponpes, beliau dapat menjawab pertanyaanmu".
Si anak makin bingung, dan berfikir pasti ini pertanyaan sulit sehingga harus ustadz yang mampu menjawab pertanyaan itu.
Maka esoknya ketika kembali ke ponpes si anak saat bertemu dengan ustadz dia menanyakan makna dari wahabi, "pak ustadz bolehkah saya bertanya?, " boleh, silahkan"jawab si ustadz. "Apa yang dimaksud wahabi, kenapa ketika teman2 saya marah pada saya mengatakan saya wahabi?, apakah itu sebutan buruk pak ustadz?". Lalu si ustadz bertanya, " waktu disebut wahabi apakah kamu marah? ", " tentu saya marah pak ustadz, karena dia meneriakinya demikian, berkata kasar dan bersuara tinggi, dengan menyebut saya wahabi meskipun saya tidak tau apa itu wahabi"., "ketahuilah nak, jika engkau diteriaki wahabi, maka bersyukurlah"ustadz berkata, " kenapa demikian pak ustadz?" si anak heran. "Ya karena wahabi asal kata dari Al Wahhab, yakni Maha Pemberi, yaitu Allah, jika engkau disebut wahabi sesungguhnya itu sebutan untuk pengikut Al Wahhab, yakni pengikut Allah, maka bersyukurlah, ucapkan Alhamdulillah".
Maka sejak itu jika ada orang lain menyebut dirinya, juga ayahnya, juga ibunya serta keluarganya sebagai wahabi dia bersyukur dan mengucapkan Alhamdulillah.
Friday, August 26, 2016
Mengenal Pondok Pesantren As Sunnah Lombok
Mengenal Pondok Pesantren As Sunnah Lombok
Pondok Pesantren Assunnah merupakan salah satu Pontren Islam Salafiyah yang ada di Lombok.
Beralamatkan di jln. Jurusan Lb Lombok-Mataram Km.55 Kampung Muhajirin, Desa Bagek Nyaka Santri, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat, kodepos 83653 Telp/Fax: 0376-2924114 email: pontrenassunnah@gmail.com
Pontren ini berdiri tahun 2004. Dan, alhamdulillah, sejak tahun 2011 Pontren ini sudah mendapat Izin Operasional dari Departemen Agama setempat.
Pesantren yang dibina oleh Ust. Sufyan Bafien Zein dan Ust. Mizan Qudsiyah, Lc ini memiliki santri pada tahun ajaran 2011-2012 sebanyak 621 santri. Terbagi di beberapa Jenjang Pendidikan yaitu TK- Islam Assunnah, SD- Islam Assunnah, SMP- Islam Assunnah, SMA- Islam Assunnah dan Ma’had Ali.
Pontren ini memiliki 36 guru agama yang merupakan alumni Timur Tengah (Univ. Islam Madinah, Ma’hadul Harom Makkah, Univ. Ibnu Utsaimin Unaizah KSA) dan alumni dalam negeri (LIPIA, STIT Ali bin Abi Tholib Sby, Ma’hadul Furqon Gresik dan Ma’had-ma’had lainnya di Indonesia) dan 30 guru umum alumni Universitas-universitas dalam negeri.
Sejak berdirinya Pontren Assunnah mendapat kunjungan kehormatan dari beberapa Ulama’ Timur Tengah sekaligus menyampaikan ceramahnya diantaranya: Syekh DR. Sholah Al-budaer (Iman dan Khotib Masjid Nabawi ), Syekh Prof. DR. Abdur Rozzaq Al-badr Al-abbad ( Pengajar di Masjid Nabawi sekaligus Dosen Pasca Sarjan di Univ. Islam Madinah ) Syekh DR. Ibrohim Arruhaily ( Pengajar di Masjid Nabawi sekaligus Dosen Pasca Sarjan di Univ. Islam Madinah ) Syekh Ali Hasan Alhalabi, Syekh Saliim Ied Alhilali, Syekh Masyhur Hasan Alu Salman, Syekh Muhammad Musa Alu Nashr ( keempat murid syekh Alalbani-rahimahulloh- dari Yordania. Demikian pula beberapa tamu dari Maroko, Inggris, Spayol dan kunjungan dan tamu-tamu lainnya.
Kurikulum yang digunakan yaitu paduan antara Kurikulum Dinas Pendidikan Nasional dengan Kurikulum Pondok.
LIPIA Kuliah Gratis, Di Gaji Pula! Mau?
Kalau bicara soal Univeritas gratis di
Indonesia, tentu banyak sekali kampus-kampus di Indonesia ini yang
memberikan beasiswa kepada mahasiswanya, bahkan full selama mahasiswa
itu terdaftar sebagai peserta didik.
Tapi kalau Universitas gratis yang bertaraf
Internasional? Ada juga, namun jumlahnya sedikit di Indonesia ini. Kalau
universitas gratis yang bertaraf internasioanal dan memberikan
tunjangan uang (gaji) kepada mahasiswanya?
Mungkin ada. Tapi jumlahnya amat sangat sedikit
sekali. Bisa dihitung dengan jari satu tangan saja. Artinya memang
sangat sedikit sekali di Indonesia ini.
Nah kalau universitas gratis yang berkelas
internasional dan memberikan tunjangan uang kepada mahasiswanya setiap
bulan selama masa kuliah? Ada atau tidak?
Rasanya (sepengetahuan saya) Cuma satu yang ada
seperti itu diIndonesia; di Jakarta tepatnya. Yaitu LIPIA yang
kepanjangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab. Yang letak
kampusnya ada di Pejaten Pasar Minggu.
LIPIA ialah kampus cabang yang berpusat di Aran
saudi. Ya kampus ini memang bukan punya local; bukan punya Indonesia.
Kampus ini adalah resmi milik Kerajaan Arab Saudi. Pusatnya di Riyadh
Ibu Kota Negara tersebut.
Aslinya kampus ini bernama Jami’atul Imam Muhammad
bin Suud Al-Islamiyah. Kalau dalam istilah ingrisnya ialah Imam Muhammad
bin Suud Islamic University. Yang ada di Jakarta ini ialah hanya satu
Fakultas dari puluhan fakultas yang ada di universitas tersebut; yaitu
fakultas syariah.
Jadi kalau kuliah di LIPIA sebenarnya sama saja
kuliah di Riyadh Arab saudi. Hanya tempatnya saja yang berbeda.
Kurikulum dan system yang digunakan semuanya mirip persis dengan apa
yang diterapkan di Riyadh sana.
Karena itu sebagaimana mahasiswa disana mendapatkan
tunjangan tiap bulannya, mahasiswa yang di Jakarta pun demikian. Mereka
yang dijakarta mendapat tunjangan tiap bulannya sebesar 200 Real (1
Real antara Rp. 2000,- sampai Rp. 3000,-, tinggal hitung saja), itu
untuk mahasiswa S1.
Kalau mahasiswa yang masih dalam tingkatan
Persiapan bahasa (I’dady) dan Penyempurnaan bahasa (Takmily), mereka
mendapatkan setengah dari apa yang didapatkan oleh mahasiswa S1 yaitu
sebesar 100 Real saja.
Kurikulum, Kitab-Kitab yang diajarkan, system yang
dipakai itu semua sama dengan yang di Riyadh. Bahkan sampai
dosen-dosennya pun berkebangsaan bukan Indonesia, alias orang Arab yang
udah pasti berjenggot tebal. Mereka berasal dari Mesir, Arab Saudi,
Sudan, Syiria, dan Negara Teluk lainnya.
Dosen-dosen Import ini bukan sebagai native
speaker, tapi memang sebagai dosen rutin yang tiap hari masuk kelas
mengajar mahasiswa. “Namanya juga kampus Arab” begitu kata warga sekitar
Pejaten dan Pasar Minggu.
Bukan hanya sekedar Arab, dosen-dosen yang mengajar
di LIPIA itu memang dosen yang ahli dibidangnya. Mereka bukan lulusan
S1 atau S2 di Arab sana. Tapi mereka semua bergelar doktor dibidang
masing-masing (untuk pengajar Tingkat S1 Syari’ah).
Ada doktor syariah, doktor Ilmu Bahasa Arab, Doktor
ilmu Hadits, Doktor Adab dan lainnya yang lulus dari unversitas berbeda
di Timur Tengah. Semisal Al-Azhar Mesir, Imam Muhammad Riyadh, Jami’ah
Islamiyah Madinah dan kampus masyhur yang lainnya.
Walaupun demikian, dosen Indonesia-nya pun ada tapi
dalam jumlah yang sedikit, sekitar 15% dari jumlah keseluruhan
pengajar. Dan mereka pun lulusan universitas-universtas terkemuka di
Timur tengah sana.
Kalau gitu, mereka semua mengajar dengan bahasa Arab dong? Mahasiswanya juga harus bisa bahasa Arab?
Ya! Tentu saja. Di awal pendaftaranpun, dalam ujian
masuknya juga yang paling dinilai yaitu kemampuan bahasa Arab. Walaupun
tidak mahir, minimal calon mahasiswa itu mengerti basic-basic bahasa
Arab dan paham jika di ajak berbicara denan bahsa Arab.
Dan sudah barang tentu pengajaran di Kampus ini
dilakukan memakai bahsa Arab yang Fushah (Baku), dan bukan bahasa Arab
pasaran yang keluar jauh dari kaidah bahasa Arab yang benar.
Jadi kampus ini bukan sekedar arab saja, tapi
kualitasnya pun sangat bisa di andalkan. Dan yang paling hebat ialah
bahwa perpustakaan yang dimiliki kampus LIPIA ini ialah Perpustakaan
terbesar se-Asia Tenggara untuk koleksi buku ber-bahasa Arab.
Mengenal lebih dekat STDI Imam Syafii Jember
Sejarah Singkat STDI Imam Syafii Jember
Berdirinya
STDI Imam Syafii Jember berawal dari satu obrolan ringan beberapa
mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh study di Islamic University Of
Madinah Saudi Arabia. Di suatu sore tahun 2005, beberapa orang mahasiswa
Indonesia duduk duduk santai di Masjid Nabawi. Obrolan ringan mereka
dari satu tema ke tema lain, hingga akhirnya sampai pada rencana mereka
pasca menyelesaikan pendidikannya di Islamic University.
Berbagai
rencana dan ide terlontar, ada yang berencana melakukan pengabdian di
lembaga pendidikan mereka semula. Ada pula yang mengutarakan rencana
pendirian pesantren di daerah asalnya. Dan ada pula yang mengutarakan
satu ide yang lebih ambisius, yaitu mendirikan kampus yang berbasis
bahasa Arab.
Dari
obrolan ringan di Masjid Nabawi, berlanjut kepada musyawarah yang lebih
serius di asrama salah satu Mahasiswa Pasca Sarjana. Pembicaraan
semakin mengerucut pada satu ide yaitu pendirian satu lembaga pendidikan
tingkat tinggi yang berbasis bahasa Arab, dengan kurikulum yang mengacu
pada kurikulum yang diterapkan di Islamic University dengan tetap
mengikuti regulasi dan kurikulum wajib dari DEPAG.
Paling
kurang ada beberapa alasan yang menyebabkan seluruh mahasiswa yang
terlibat dalam diskusi ini tertarik untuk menindak lanjuti Ide ini:
1.
Bahasa Arab adalah bahasa pengantar utama untuk mempelajari ilmu ilmu
islam, karena itu penguasaan bahasa Arab menjadi satu unsur utama untuk
dapat memahami, menguasai dan kemudian mengembangkan ilmu ilmu Islam.
2. Belum adanya kampus yang mengajarkan ilmu ilmu Islam dengan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantarnya.
3. Banyaknya Pesantran setingkat SMA yang mengajarkan secara aktif bahasa Arab.
4. Lemahnya penguasaan Bahasa Arab pada mahasiswa mahasiswa muslim di seluruh perguruan tinggi Islam di Indonesia.
5. Meningkatnya minat masyarakat untuk mempelajari bahasa Arab.
6.
Lemahnya kemampuan ulama’ ulama’ kita dalam berbahasa Arab, satu hal
yang cukup berpengaruh pada tingkat kontribusi mereka dalam berbagai
even dan organisasi Islam Internasional, semisal OKI, Muslim World
League, Islamic Fiqih Council, Fiqh Academy dan lainnya.
7.
Lembaga pendidikan Islam tingkat tinggi yang menggunakan bahasa Arab
sebagai bahasa pengantarnya, membuka peluang lebar untuk di kemudian
hari menjadi lembaga pendidikan yang bertaraf internasional.
Memahami
berbagai alasan di atas, mahasiswa mahasiswa yang terlibat dalam
diskusi tersebut akhirnya membulatkan tekad untuk benar benar
merealisasikan ide ini.
Sejak
itu, dibentuklah panitia pendirian yang terdiri dari beberapa mahasiswa
senior, yang kemudian secara intensif mengadakan pertemuan demi
pertemuan untuk mematangkan rencana pendirian lembaga pendidikan tingkat
tinggi yang diinginkan. Pembahasan tentang regulasi, pendanaan, SDM,
lokasi pendirian dan berbagai pihak yang dapat mendukung realisasi
rencana ini.
Secara global, berdirinya STDI Imam Syafii melalui tiga fase:
1. Fase perencanaan
2. Fase pencarian lokasi.
3. Fase realisasi
Pada awalnya, STDI Imam Syafii direncanakan untuk didirikan di kota Yogyakarta, dengan berbagai pertimbangan:
A. Yogyakarta sebagai kota pelajar dengan jumlah kampus yang sangat banyak mencapai 131 kampus.
B. Kemudahan akses.
C. Biaya hidup yang relatif murah.
D. Kelengkapan berbagai fasilitas umum, dan infrastruktur daerah.
E. Letak geografis kota Yogyakarta yang sangat strategis.
Panitia
yang terdiri dari beberapa mahasiswa senior Islamic University
mengadakan kegiatan Daurah Traning selama dua pekan. Pada saatyang sama
panitia mengadakan lobi lobi dan pencarian lokasi yang cocok.
Namun
demikian, setelah melalui berbagai upaya, rencana tersebut terpaksa
harus dirubah, mengingat keterbatasan faktor finansial, dan dukungan
masyarakat yang kurang memadai.
Hingga
pada suatu sore, panitia pendirian yang dibentuk, berjumpa dengan
seorang tamu / donatur dari Jakarta yang sedang menunaikan ibadah Umrah
dan berkunjung ke kota Madinah. Tamu tersebut adalah seorang warga
negara indonesia keturunan arab Yaman, yaitu Bapak Ahmad bin Ali Jawwaz.
Setelah
mendengar paparan panitia tentang rencana pendidiran sekolah tinggi
dengan konsep yang dicanangkan, maka beliau menyambut dengan gembira.
Karena senang dengan konsep yang dirumuskan, maka malam itu juga beliau
menawarkan agar sekolah tinggi yang direncanakan segera dilaksanakan,
dengan menempati bangunan sekolah milik beliau yang berlokasi di kota
Jember Jawa Timur.
Pada
awalnya sebagian panitia merasa gamang untuk menerima tawaran ini,
namun setelah melalui tarik ulur, maka akhirnya disepakati untuk
menerima tawaran beliau tersebut.
Persetujuan
ini yang berkonsekwensi pada perubahan rencana, disepakati bukan tanpa
alasan. Ada beberapa alasan sangat mendasar yang medorong panitia
menerima tawaran tersebut:
1. Tawaran ini memotong tahapan pendirian sekolah tinggi, sehingga menjadi lebih cepat terealisasi.
2.
Kepercayaan panitia yang sangat kuat bahwa konsep yang dicanangkan
memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Dengan demikian, masalah lokasi
bukanlah masalah yang berarti. Ibaratkan emas berlian, walaupun berada
di tengah hutan pastilah banyak orang yang berminat mencari dan
mendatanginya.
3. Harga tanah di kota Jember yang masih relatif murah, sehingga pengembangan sekolah tinggi menjadi lebih mudah.
4.
Panitia telah mencanangkan bahwa basis utama calon mahasiswa sekolah
tinggi yang direncanakan ialah pesantren dan sekolah sekolah islam.
Sehingga dari sisi ini kota jember lebih sesuai dengan mereka
dibandingkan kota Yogyakarta yang telah menjadi kota metropolis.
Pada
tahun 2007 berdirilah ma’had ‘aly Imam Syafii, sebagai cikal bakal STDI
Imam Syafii. Dan sejak saat itu pula, tahapan tahapan perizinan
pendirian Sekolah Tinggi dimulai, selangkah demi selangkah. Hingga pada
akhirnya, pada tahun 2010, Departemen Agama, melalui Dirjen Pendidikan
Tinggi Agama Islam, menerbitkan izin oprasional bernomorkan :
Dj.I/375/2010. Dan sejak saat itu pula, secara resmi ma’had ‘ali Imam
Syafii , berganti nama menjadi : SEKOLAH TINGGI DIRASAT ISLAMIYAH IMAM
SYAFII atau disingkat menjadi STDI Imam Syafii.
Dirjen Pendidikan Tinggi Agama Islam memberikan izin bagi STDI Imam Syafii untuk dua program study, yaitu:
1. Progaram Study Ahwal As Syakhsiyah (AHS)
2. Progaram Study Ilmu Hadits.
Untuk
mensiasati kendala yang muncul akibat komitmen penggunaan bahasa Arab
sebagai bahasa pengantar, maka disamping kedua prodi di atas, STDI Imam
Syafii juga mendirikan program persiapan bahasa yangdisebut dengan “Al
I’idad Al lugghawy”. Yaitu program matrikulasi bahasa Arab, bagi calon
mahasiswa baru yang belum lancar atau bahkan belum mampu berbahasa Arab
secara aktif. Peserta didik di program Al I’idad Al lugghawy, ini
mendapatkan pendidikan bahasa Arab secara intensif selama 1 atau 2
tahun. Dengan demikian, setelah mengikuti program ini, mereka dapat
mengikuti ujian seleksi masuk Kuliah di STDI Imam Syafii.
Visi, Misi, Tujuan & Sasaran
VISI
Menjadi perguruan tinggi terkemuka dalam melahirkan intelektual muslim Ahlussunnah yang profesional.
MISI
Menjadi perguruan tinggi terkemuka dalam melahirkan intelektual muslim Ahlussunnah yang profesional.
MISI
- Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul dalam bidang studi islam dengan menitikberatkan pada metode berfikir secara kritis dan ilmiah sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah serta pemahaman sahabat.
- Melakukan penelitian dan pengkajian tentang keilmuan islam yang tengah berkembang di masyarakat dalam skala regional, nasional, dan internasional.
- Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil pendidikan, pengajaran, dan penelitian terhadap nilai-nilai islam.
- Menyediakan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang dapat mendukung proses pendidikan secara maksimal.
- Menyediakan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana yang dapat menunjang proses pendidikan secara maksimal.
- Menyediakan bahan bacaan yang representatif dan berbagai sarana prasarana lain yang dapat menunjang proses penelitian dan pengkajian tentang ilmi-ilmu islam.
- Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang dapat menunjang terselenggaranya proses pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada mayarakat secara maksimal.
Waktunya kita pulang kembali sujud dan ruku', dan meninggalkan kebesaran dunia.
Waktunya kita pulang kembali sujud dan ruku', dan meninggalkan kebesaran dunia.
Ketika kita melihat seseorang sedang mengendarai Mobil Alphard maka kita terkagum-kagum dan membayangkan betapa enaknya dan nyamannya andai kita berada didalamnya, dan kita berjanji suatu saat kaya akan memiliki mobil serupa.
Atau ketika kita melihat seseorang teman atau rekanan yang memiliki sebuah rumah mewah, lengkap dengan segala fasilitas modern dan mewah, maka kita terkagum-kagum melihatnya, dan membayangkan alahkan bahagianya dan senangnya punya rumah seperti itu.
Sesungguhnya jika anda bersikap seperti itu, sebenarnya anda masih menganggap dunia itu besar dimata dan hati anda, padahal sesungguhnya Allah melihat dunia itu sangat kecil dan tidak berharga, bahkan dengan selembar sayap nyamuk sekalipun.
Ketika kita melihat seseorang sedang mengendarai Mobil Alphard maka kita terkagum-kagum dan membayangkan betapa enaknya dan nyamannya andai kita berada didalamnya, dan kita berjanji suatu saat kaya akan memiliki mobil serupa.
Atau ketika kita melihat seseorang teman atau rekanan yang memiliki sebuah rumah mewah, lengkap dengan segala fasilitas modern dan mewah, maka kita terkagum-kagum melihatnya, dan membayangkan alahkan bahagianya dan senangnya punya rumah seperti itu.
Sesungguhnya jika anda bersikap seperti itu, sebenarnya anda masih menganggap dunia itu besar dimata dan hati anda, padahal sesungguhnya Allah melihat dunia itu sangat kecil dan tidak berharga, bahkan dengan selembar sayap nyamuk sekalipun.
Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
“Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
Maka kembalilah kepada fitrahnya, kembali kepada bersikap ruku' dan sujud kepada Allah lebih berharga, dan mengecilkan dunia. Karena jika kita membesarkan dunia dan mengecilkan sujud dan ruku' kita akan membuka pintu-pintu kesesatan, menjadi jalan seseorang mendapatkan dunia dengan segala cara, bahkan dengan cara paling bathil sekalipun, dia tidak lagi peduli dengan cara halal atau haram mendapatkan dunia, untuk mencapai sesuatu yang menurutnya sangat besar dimatanya.
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
“Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
Maka kembalilah kepada fitrahnya, kembali kepada bersikap ruku' dan sujud kepada Allah lebih berharga, dan mengecilkan dunia. Karena jika kita membesarkan dunia dan mengecilkan sujud dan ruku' kita akan membuka pintu-pintu kesesatan, menjadi jalan seseorang mendapatkan dunia dengan segala cara, bahkan dengan cara paling bathil sekalipun, dia tidak lagi peduli dengan cara halal atau haram mendapatkan dunia, untuk mencapai sesuatu yang menurutnya sangat besar dimatanya.
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
HUKUM KHITAN BAGI WANITA
HUKUM KHITAN BAGI WANITA
Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Pertanyaan.
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : “Apakah khitan (sunat) bagi wanita itu hukumnya wajib ataukah sunnah yang disukai saja ?”
Jawaban.
Telah shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan hanya dalam satu hadits, anjuran beliau untuk menyunat wanita. Beliau juga memerintahkan wanita yang menyunat untuk tidak berlebihan dalam menyunat. Tapi dalam masalah ini berbeda antara suatu negeri dengan negeri-negeri lainnya.
Kadang-kadang dipotong banyak dan kadang-kadang hanya dipotong sedikit saja (ini biasanya terjadi di negeri-negeri yang berhawa dingin). Jadi sekiranya perlu dikhitan dan dipotong, lebih baik di potong. Jika tidak, maka tidak usah di potong.
[Disalin dari Kitab Majmuah Fatawa Al-Madina Al-Munawarrah edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Albani, hal 162-163, Pustaka At-Tauhid]
HUKUM KHITAN BAGI ANAK PEREMPUAN
Oleh
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta’
Pertanyaan.
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta’ ditanya : “Apa hukum khitan bagi anak perempuan, apakah termasuk sunnah atau makruh?”.
Jawaban.
Khitan bagi wanita disunnahkan berdasarkan keumuman sabda Nabi Shallalalhu ‘alaihi wa sallam bahwa sunnah fitrah itu ada lima, di antaranya khitan. Juga berdasarkan riwayat Khalal dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Khitan itu merupakan sunnah bagi para lelaki dan kehormatan bagi para wanita”
[Fatawa Lajnah Daimah Lil Ifta’ 5/119]
SALAHKAH TIDAK MELAKUKAN KHITAN ?
Oleh
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta’
Pertanyaan.
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta’ : “Saya mendengar khatib di masjid kami berkata di atas mimbar bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghalalkan khitan bagi para wanita. Kami berkata kepadanya bahwa wanita-wanita di daerah kami tidak dikhitan. Bolehkan seorang wanita tidak melakukan khitan ?”
Jawaban.
Khitan bagi wanita merupakan kehormatan bagi mereka tapi hendaknya tidak berlebihan dalam memotong bagian yang dikhitan, berdasarkan larangan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.
“Artinya : Sunnah-sunnah fitrah itu ada lima ; khitan, mencukur bulu kemaluan, memendekkan kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak” [Muttafaq Alaih]
Hadits ini umum, mencakup lelaki dan perempuan.
[Fatawa Lajnah Daimah Lil Ifta’ 5/119,120]
[Disalin dari Kitab Al-Fatawa Al-Jami’ah Lil Mar’atil Muslimah, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita, Penyusun Amin bin Yahya Al-Wajan, Penerjemah Amir Hamzah Fakhruddin, Penerbit Darul Haq]
Profil Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran
Profil Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran
Pendahuluan
Pesantren Islam Al-Irsyad adalah salah satu wadah pendidikan Islam yang menggabungkan ilmu-ilmu ke-Islaman dengan ilmu-ilmu umum dalam rangka mencetak generasi Islam yang kokoh dan tanggap terhadap perubahan zaman.Visi Pesantren
Diakui sebagai salah satu Pondok Pesantren Islam terbaik di wilayah Nusantara maupun Mancanegara yang bermanhaj Salaful Ummah (Ahlus Sunnah Wal Jama’ah).Misi Pesantren
- Terwujudnya Pesantren dengan fasilitas yang memadai
- Terciptanya lulusan yang menguasai bidang agama dan bahasa Arab, Inggris, Indonesia dengan aktif dan setiap unit setara dengan SBI
- Lulusan yang mampu berdakwah dengan aqidah dan manhaj Salafusshalih
- Lulusan yang mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi baik di dalam maupun luar negeri
- Terwujudnya warga belajar yang peduli terhadap kebersihan
- Terwujudnya warga belajar yang memiliki akhlaq
- Lulusan dengan hasil UN tinggi, diakui oleh pemerintah
- Mempunyai kualitas berstandar ISO
- Memperoleh akreditasi A dengan nilai minimal 95
- Manajemen sekolah dengan standar BSNP
Wadah Pendidikan
Pesantren Islam Al-Irsyad memiliki beberapa wadah pendidikan yang secara integral (saling terkait dan berjalan bersama-sama) berupaya untuk menunjang terwujudnya Visi Pesantren.Wadah pendidikan yang ada di Pesantren Islam Al-Irsyad adalah :
- SDITQ (Sekolah Dasar Islam Tahfidzul Qur’an)/Setingkat SD
Lususan jenjang ini memiliki Ijazah Nasional dan Pesantren.
- MTW (Mutawasithoh)/Setingkat SMP
Lulusan jenjang ini memiliki Ijazah Nasional dan Pesantren.
- IM (I’dad Muallimin)/Setingkat SMA
Lulusan jenjang ini memiliki Ijazah Nasional dan Pesantren yang telah mendapat akreditasi mu’adalah (persamaan) dari Kerajaan Saudi Arabia.
- IL (I’dad Lughowi)
Pendidikan dalam jenjang ini dilaksanakan selama 1 tahun dan mendapatkan Ijazah Pesantren.
Staf dan Tenaga Pengajar
Saat ini staf dan tenaga pengajar Pesantren Islam Al-Irsyad terdiri dari 2 orang mufadSaudi (tenaga pengajar dari Kerajaan Saudi Arabia untuk membantu kegiatan belajar mengajar); alumni timur tengah baik dari Madinah, Mesir, Sudan; alumni LIPIA Jakarta; alumni ma’had tahfidz; alumni Pesantren Islam Al-Irsyad; alumni PT dalam negeri seperti UGM, UNDIP, UNS, UNNES, UMS dan lain-lain.Kelanjutan Studi
Setelah mendapatkan akreditasi persamaan (muadalah) dari Universitas Islam madinah KSA, lulusan Pesantren Islam Al-Irsyad mempunyai peluang kuat untuk diterima di Universitas Islam Madinah. Pada umumnya lulusan Pesantren Islam Al-Irsyad melanjutkan studinya ke Madinah, Mesir, Sudan, LIPIA serta berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Lulusan Pesantren Islam Al-Irsyad juga dapat langsung terjun untuk berdakwah di tengah-tengah masyarakat dengan bekal ilmu yang telah diperolehnya.Fasilitas Pesantren
Untuk menunjang tercapainya kualitas pendidikan yang optimal, Pesantren Islam Al-Irsyad menyediakan beberapa fasilitas di antaranya : kampus terpadu dua lantai, asrama representatif tiga lantai, laboratorium komputer, maktabah, loundry, lapangan olah raga (futsal, basket, bulu tangkis dll), pelayanan kesehatan, koperasi dan kantin, sumber air artesis, minimarket dan lain-lain.Strategi Pencapaian Visi & Misi Pesantren
Untuk mencapai terwujudnya Visi & Misi Pesantren dengan wadah pendidikan yang sudah ada, Pesantren Islam Al-Irsyad menerapakan Sistem Manajemen Terpadu yang meliputi :- Manajemen Pendidikan
- Manajemen Sumber Daya Manusia
- Manajemen Lingkungan
Ketiga unsur inilah yang akan menopang keberhasilan pencapaian Visi & Misi Pesantren, Insya Allah.
Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran
Jalan Raya Solo - Semarang Km. 45, Ds. Butuh
Kec. Tengaran, Kab. Semarang, 50775.
Telp. (0298) 321658
Faks. (0298) 312456
E-mail : info@pesantrenAlirsyad.org
Jalan Raya Solo - Semarang Km. 45, Ds. Butuh
Kec. Tengaran, Kab. Semarang, 50775.
Telp. (0298) 321658
Faks. (0298) 312456
E-mail : info@pesantrenAlirsyad.org
Mengenal Ponpes Tunas Ilmu Purbalingga
Mengenal Ponpes Tunas Ilmu Purbalingga
Nama : Abdullah Zaen, Lc., M.A. bin Zaeni Muhajjat, BA, M.S.
Pekerjaan : Pengasuh Pondok Pesantren “Tunas Ilmu” Purbalingga dan dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah “Imam Syafi’i” Jember
Riwayat Pendidikan:
– Formal:
1985 : TK Pertiwi Banyumas Jawa Tengah
1986-1992 : SD Kejawar I Banyumas Jawa Tengah
1993 : Pondok Modern ar-Risalah Slahung Ponorogo Jawa Timur
1994-1998 : Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur
1999 : Fakultas Syari’ah Institut Studi Islam Darussalam Gontor
2000 : Ma’had Lughah Islamic University of Medina (IUM) KSA
2001-2004 : S1 Fakultas Hadits dan Dirasat Islamiyah IUM (Cumlaude)
2005-2009 : S2 Jurusan Aqidah IUM (Cumlaude)
– Non Formal :
2000-2009 : Belajar berbagai kitab pada:
– Buku berbahasa Indonesia:
Biografi Singkat Pengasuh Tunasilmu.com
Nama : Abdullah Zaen, Lc., M.A. bin Zaeni Muhajjat, BA, M.S.
Pekerjaan : Pengasuh Pondok Pesantren “Tunas Ilmu” Purbalingga dan dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah “Imam Syafi’i” Jember
Riwayat Pendidikan:
– Formal:
1985 : TK Pertiwi Banyumas Jawa Tengah
1986-1992 : SD Kejawar I Banyumas Jawa Tengah
1993 : Pondok Modern ar-Risalah Slahung Ponorogo Jawa Timur
1994-1998 : Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur
1999 : Fakultas Syari’ah Institut Studi Islam Darussalam Gontor
2000 : Ma’had Lughah Islamic University of Medina (IUM) KSA
2001-2004 : S1 Fakultas Hadits dan Dirasat Islamiyah IUM (Cumlaude)
2005-2009 : S2 Jurusan Aqidah IUM (Cumlaude)
– Non Formal :
2000-2009 : Belajar berbagai kitab pada:
- Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd al-‘Abbâd: kitab Sunan Abi Dâwûd, sebagian dari Sunan at-Tirmidzi, al-Arba’în an-Nawawiyyah dan sebagian dari Sunan Ibn Mâjah .
- Syaikh Prof. Dr. Ibrahim bin ‘Âmir ar-Ruhaili: kitab: al-Ushûl ats-Tsalâtsah, Kasyf asy-Syubuhât, al-Qawâ’id al-Arba’, Kitab at-Tauhîd, Kitab al-Îmân li Abi ‘Ubaid al-Qâsim bin Sallâm, sebagian dari Kitab al-Qadar li Ibn Wahb, sebagian dari Kitab as-Sunnah li al-Khallâl, Kitab al-I’tiqâd li Ibn Abi Ya’la, Syarh as-Sunnah li al-Muzani, Mauqif Ahl as-Sunnah min Ahl al-Ahwâ’ wa al-Bida’, sebagian dari Riyâdh ash-Shâlihîn, Ushûl as-Sunnah li al-Imam Ahmad, sebagian dari at-Tadmuriah dan sebagian dari al-Hamawiyah.
- Syaikh. Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-‘Abbâd: kitab Fâ’idah Jalîlah fî Qawâ’id al-Asmâ’ al-Husna, sebagian dari al-Adab al-Mufrad, sebagian dari Tharîq al-Wushûl, sebagian dari al-Qawâ’id al-Mutsla, dan sebagian dari al-‘Aqîdah al-Wâsithiyah.
- Syaikh. Dr. Shalih bin Sa’ad as-Suhaimy: kitab Kasyf asy-Syubuhât.
- Syaikh. Dr. Sulaiman bin Salîmullah ar-Ruhaily: sebagian dari kitab Manâr as-Sabîl, sebagian dari al-Waraqât, sebagian dari Manzhûmah al-Qawâ’id al-Fiqhiyyah li as-Sa’dy.
- Syaikh ‘Ubaid al-Jâbiry: sebagian dari kitab Syarh as-Sunnah li al-Barbahâry.
- Syaikh Prof. Dr. Muhammad bin Khalîfah at-Tamîmi: sebagian dari kitab al-Hamawiyah.
- Syaikh Dr Abdullah bin Abdurrahîm al-Bukhâry: sebagian dari kitab al-Bâ’its al-Hatsîts.
- Syaikh Abdurrahman ar-Raddâdy: sebagian dari Matan Abi Syuja’.
– Buku berbahasa Indonesia:
- Imam Syafi’i Menggugat Syirik, Pembelaan Imam Syafi’i dan Para Pengikutnya terhadap Tauhid (diterbitkan oleh Maktabah al-Hanif Jogjakarta tahun 2007).
- 14 Contoh Praktek Hikmah dalam Berdakwah (diterbitkan oleh Pustaka Muslim Jogjakarta tahun 2007).
- Untaian Mutiara Khutbah dan Nasehat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Haji Wada’. Terjemahan dari Khuthab wa Mawâ’izh min Hajjah al-Wadâ’ karya Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-‘Abbâd al-Badr (diterbitkan di Madinah).
- Ulama Mekah dan Nejd Bersatu Padu Membela Tauhid dan Memerangi Kesyirikan – Dokumen Nota Kesepakatan Ulama Mekah dan Ulama Nejd dalam Masalah Tauhid. Terjemahan dari al-Bayân al-Mufîd fî mât tafaqa ‘alaihi ‘Ulama Mekkah wa Najd min ‘Aqâ’id at-Tauhîd (diterbitkan oleh Islamic Centre Hauthah Sudair Riyadh).
- Biarkan Syi’ah Bercerita tentang Agamanya. Terjemahan dan ringkasan dari kaset Waqafât ma’a Du’ât at-Taqrîb oleh Syaikh Abdullah as-Salafy (diterbitkan oleh Pustaka Muslim Jogjakarta).
- Pancaran Nilai-nilai Keimanan dalam Ibadah Haji – Studi tentang Keterkaitan Ibadah Haji dengan Aqidah Seorang Muslim. Terjemahan dan ringkasan dari buku Durûs ‘Aqadiyyah Mustafâdah min al-Hajj karya Syaikh Prof Dr. Abdurrazzâq bin Abdul Muhsin al-‘Abbâd al-Badr.
- Penjatuhan Vonis Kafir dan Aturannya. Terjemahan dari at-Takfîr wa Dhawâbithuh karya Syaikh Prof. Dr. Ibrahim bin ‘Amir ar-Ruhaily (diterbitkan Darus Sunnah Jakarta).
- Upaya Menjaga Kemurnian Islam – Menyoal Tahdzîr dan Norma-normanya.
- Perpustakaan Pak Ustadz – Daftar Buku-buku Primer bagi Para Da’i.
- Penggugur Dosa.
- Agama adalah Nasehat.
- Indahnya Islam
- Berdakwah dengan Akhlak Mulia
- Berdakwah dengan Hati
- Beberapa Kaidah Penting Tafsir
- Beberapa Pembahasan Penting tentang Isti’adzah
- Beberapa Pembahasan Penting tentang Basmalah
- Tafsir Surat al-Fatihah
- Tafsir Surat an-Nas
- dan lain-lain.
- Tahrîk al-Ushbu’ fi at-Tasyahhud.
- Manzilah ash-Shahâbah Bain al-Ghulâh wa al-Jufâh.
- Ta’rîf Tauhîd al-Asmâ’ wa ash-Shifât wa ‘Alâqatuh bi Aqsâm at-Tauhîd al-Ukhrâ.
- Nawâqidh Tauhîd ar-Rubûbiyyah.
- Tahqîq al-Qaul fî mâ Nusiba ilâ al-Imâm Mâlik fî anna al-Îmân Yazîd wa Tawaqqufuh ‘an an-Nuqshân.
- Mazhâhirul Inhirâf fî Tauhîd al-‘Ibâdah ladâ Ba’dh Muslimî Indonesia wa Mauqif al-Islâm minhâ (tesis).
-
PONDOK PESANTREN “TUNAS ILMU”
Alamat:
Kedungwuluh Rt. 08 Rw. 02 Kalimanah Purbalingga 53371 Jawa Tengah Indonesia
Telp: 0281 6597674 HP: 081319839320
Rek BNI Cabang Purbalingga no: 0194910585 a/n: Yayasan Islam Tunas Ilmu Purbalingga
PONDOK PESANTREN “TUNAS ILMU”
KEDUNGWULUH PURBALINGGA JAWA TENGAH
PENERIMAAN SANTRI BARU ANGKATAN KEENAM
PROGRAM PENGKADERAN DA’I
TAHUN AKADEMIK: 1437/1438 H – 2016/2017 M
PROLOG
Anda ingin menjadi pewaris para nabi? Jadilah seorang ulama, niscaya Anda akan menjadi pewaris mereka, yang mewarisi ilmu, akhlaq dan semangat dakwahnya.
Pondok Pesantren “Tunas Ilmu”, yang diselenggarakan oleh Yayasan Islam Tunas Ilmu Purbalingga dengan SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No: AHU-3926.AH.01.04.Tahun 2010, melalui program pendidikan intensif selama 3 tahun, berkomitmen tinggi mengantarkan Anda menuju gerbang impian indah tersebut.
MATERI PELAJARAN
Dengan mengikuti program intensif ini, Anda akan menguasai berbagai disiplin ilmu agama dan yang lainnya.
Antara lain:
Akidah
Tafsir
Hadits
Fiqih
Siroh Nabawiyyah
Bahasa Arab
Metode Berdakwah
Wirausaha
Sinematografi, dll.
Subscribe to:
Posts (Atom)